Prolog

10.7K 999 82
                                    

"Anna bangun !!!" lengkingan yang terdengar cukup keras itu membuat Anna menutup telinganya dengan guling yang tengah ia peluk. "ya ampun, ini anak ya bener-bener."

"Hmm... apasih Ma?" gumam Anna merasa tidurnya terganggu.

"Liat itu udah jam berapa? Kamu mau sekolah atau nggak sih? Ini tuh hari pertama kamu di kelas tiga masih aja nggak ada perubahan! Mama heran kenapa Kenzi mau aja sama kamu..." dan masih banyak rentetan lain yang diucapkan Amel­­-sang Mama yang akhirnya membuat Anna membuka matanya karena sudah merasa kupingnya panas.

"Iya, iya, ini udah bangun kok."

"Ya udah, sana cepetan mandi. Mama nggak suka ya kalo calon mantu Mama kelamaan nunggu kamu."

"Iya, Ma. Ya ampun kenapa bawel banget sih? Cipok juga nih," ujarnya pelan yang masih dapat didengar Amel.

"Apa tadi kamu bilang?!" Amel berteriak kesal melihat kelakuan anak bungsunya.

Dan Anna berlari terbirit-birit menuju kamar mandi menghindari amukan sang Mama sambal tawa cekikikan.

***

"HAI EVERYBODY!!!" Anna berteriak saat dirinya sampai di ruang makan yang sudah ada Amel, Alena, Bayu.

Yup, benar. Bayu dan Amel memutuskan umtuk rujuk setelah lebih dari setahun PDKT. Dan yang lebih untungnya lagi talak yang diberikan bukanlah talak tiga hongga mereka tidak perlu menikah dengan orang lain terlebih dahulu sebelum rujuk.

Ada kabar menyedihkan juga di saat kedua orang tuanya rujuk. Anna harus pindah rumah dan tinggal di rumah sang Ayah-yang berarti dia tidak lagi tetanggaan dengan Kenziano. Tidak lagi bisa mencuri lihat Kenziano dari balkon kamarnya. Poor Anna.

"Ini tuh rumah bukan hutan, Nggak usah teriak-teriak!" Amel menyahuti Anna sambal menyiapkan kopi untuk Bayu.

"Salah aja terus," ujar Anna dengan dramatis sambal menarik kursi dan mendudukinya.

"Kalian ini berantem terus setiap hari," Bayu yang tadinya diam kini mengangkat suara melihat perdebatan istri dan anaknya.

"Itu anak kamu yang mulai duluan." Kata Amel.

"Istri Papa tuh nyalahin aku terus." Balas Anna.

"Kamu ya!!!"

"Ya ampun Ma, Anna, masih pagi udah rebut aja sih. Alena mau langsung ke kampus aja deh kalo gitu ada kelas pagi soalnya." Alena berdiri menyalami pipi orang tuanya dan menoyor krpala Anna membuat si empunya menggerutu kesal.

Sarapan kembali dilanjutkan tanpa Alena. Tiba-tiba ponsel Anna berbunyi pertanda ada pesan masuk.

Abang pacar

Aku udah di depan rumah kamu. Habiskan aja dulu sarapannya aku tungguin kok.

Seulas senyum muncul di bibir Anna. Pagi-pagi dapat pesan dari pacar tuh rasanya seperti dapat uang jajan tambahan.

"Tuh, lihat anak kamu udah kayak orang nggak waras," ujar Amel memberitahukan Bayu.

Tidak memperdulikan ucapan sang Mama, Anna lebih memilih membalas pesan Kenziano.

Tunggu sebentar ya Abang pacar aku udah selesai sarapan.

Setelahnya Anna mencangklongkan tasnya ke pundak, lalu berdiri melakukan apa yang Alena lakukakan tadi.

"Aku berangkat, pangeran bermotor udah datang." Anna berlari meninggalkan ruang makan dengan perasaan tidak sabar ingin melihat Kenziano.

"Hati-hati, pulang jangan keluyuran!" Teriak Amel.

Begitulah Amel walaupun sering bertengkar dengan Anna dia tetap tidak ingin anaknya itu kenapa-kenapa mengingat Anna anak yang paling pecicilan dan ada saja luka yang dia bawa pulang ke rumah.

Begitulah Amel walaupun sering bertengkar dengan Anna dia tetap tidak ingin anaknya itu kenapa-kenapa mengingat Anna anak yang paling pecicilan dan ada saja luka yang dia bawa pulang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haloooo...

Kembali lagi aku. Siapa yang kangen? Duhhh sesuai permintaan kalian yang banyak request bikin sequel yaudah aku bikin.

Dan aku kembali untuk menemani malming para jomblo sekalian.

Skuyyy, jangan lupa vote dan komen ajak juga teman-teman kalian untuk baca.

Luvvv😘❤

05 Oktober 2019

In The Name Of Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang