Hanung telah selesai menunaikan ibadah sholat ashar, kondisi Ajeng pun sudah membaik tidak mengerikan seperti tadi
Kini formasi pun berubah seperti awal pendakian, dimana tim Wulan berada didepan didampingi oleh Bayu
Sedangkan tim Ajeng berada ditengah-tengah didampingi oleh Pandu
Aku dan Febi berada paling belakang didampingi oleh Hanung, cariel punya Ajeng dibawa oleh Hanung karena kondisi Ajeng yang tidak sekuat tadi. So, bayangkan beban yang dibawa oleh Hanung
Cariel dipunggung Hanung yang beratnya 2x lipat dari punyaku sekarang bertambah beban dibagian tubuh Hanung karena harus membawa cariel punya Ajeng
Karena banyaknya beban yang dibawa oleh Hanung terkadang Hanung harus berhenti sejenak untuk mengatur nafas, Iyalah capek boss ibarat dia bawa gue dan Febi dipunggungnya
"Weeehhh ini jalurnya bener Mas?" Tanya Febi melihat trek yang menanjaknya ga ada ampun
"Iya ini kita sampai dipos Tanjakan Asoy" kata Hanung "Kalian pasti bisa, ingat atur mindset kalian" lanjut Hanung sambil senyum meyakinkan
"Bentar gue ngakak dulu biar gak tegang karena kejadian tadi" kataku mengakak mencoba melenturkan otot-otot ditubuhku karena tadi sempat syock melihat Ajeng yang kerasukan
"Hahahahahaha bisa ya cong" kata Febi mengakak
"Ayok bor" ajakku mencoba melangkah masuk ke trek tanjakan asoy yang liar banget bor tanjakannya
"Bismillah dulu cong" kata Febi mengikuti langkahku
"Bismillahirohmanirrohim" kataku "Ayok bor kita pasti bisa" lanjutku dengan suara menyemangati
"KITA BISA!!!" teriak Febi semangat
"KITA PASTI BISA!!!" balasku tak kalah semangat
"CONG KITA BISA!!!" Teriak Febi yang terdengar nafasnya mulai sedikit ngos-ngosan
"BISA BOR!!!" balasku dengan nafas yang masih bisa kukendalikan
"GAK BOLEH BERHENTI CONG SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN!!!" teriak Febi menyemangati
"SEMANGAT BOR!!!" balasku dengan suara yang makin semangat walaupun kaki dan punggungku sudah merasakan berat tapi masih bisa kutahan
"HAAAAAA!!!!" teriak Febi dengan suara lakinya, kaget loh ini ternyata khodamnya Febi keluar saat semangat begini
"HUUUUUUUU!!!!" balasku
"HAAAAAAA!!!!!" teriak Febi lagi
15 menit aku dan Febi saling menyemangati satu sama lain, sampai akhirnya Febi memilih berhenti sejenak karena rasa capek dikakinya sudah tidak bisa terbendung lagi
"Cong bentar treknya mantap banget ini" kata Febi dengan nafas yang ngos-ngosan
"Ho.oh" sautku singkat karena sudah tidak sanggup mengeluarkan kata-kata
"Eh mas Hanung ketinggalan jauh banget itu masih dibawah" kata Febi terkekeh karena melihat Hanung yang masih dibawah kita dengan jarak kurang lebih 5 meteran
"Lah iya" kataku mengakak "SEMANGAT MAS!!!" teriakku ke Hanung yang sedang mengatur nafas dan menanggapinya hanya menampilkan jempol tangan kanannya sambil tersenyum
"AYO FEBI DYTHA SEMANGAT DISINI UDAH LANDAI" teriak Pandu yang sudah berada diatas dengan jarak kurang lebih 20 meteran
"Ayo cong lanjut deh bentar lagi tuh" ajak Febi
"Gak nungguin mas Hanung" kataku
"Lah jadi care banget gitu sama mas Hanung" kata Febi terkekeh
"Kasian Bor gak lihat lo beban yang dibawanya" kataku melihat Hanung yang tergopoh-gopoh melewati trek yang liar ini dengan beban yang luar biasa
![](https://img.wattpad.com/cover/299345370-288-k963701.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gunung : Gudytha & Hanung
RomanceBercerita tentang wanita bernama Alyena Cesna Gudytha yg baru pertama kali mengikuti acara open trip ke gunung berdasarkan iklan yg ia lihat ketika scroll tiktok yg diketuai oleh Hanung Pramudya yg setiap tahunnya pasti mengadakan open trip bebas u...