Hii guyss, i'am dea! But.. just call me deyy~~
Terimakasih sebelumnya udah luangin waktu buat baca karya gue..
And enjoy my writing..
Happy reading
•••
"Salah."
"Bener."
"Salah."
"Bener."
"Ck, yang bener yang mana si, gue bingung." ucap Rayyan prustasi, sambil mengacak gusar rambut nya.
"Ya punya gue lah! Nih liatin ya. Yang ini tuh di kali abis itu baru di tambah!" jelas Greesa sewot, sambil menunjuk pada tulisan pada buku paket nya.
Rayyan kembali berkutat dengan buku dan pulpen nya, ia menghitung yang Greesa arahkan, dan ternyata...
Rayyan mendongakkan kepala nya menatap Greesa kemudian menyengir. "Iya bener, hehe." balas nya seraya mengggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Mangkanya nurut kata gue!" ujar Greesa kemudian menoyor kepala Rayyan.
Berbeda dengan perempuan pada umum nya yang akan manja pada pacar nya, tidak dengan Greesa ia bahkan sebaliknya. Ia hanya menunjukkan sikap manja nya pada keluarga nya saja, terutama kelima Kakak nya.
"Iya iya, ini kan materi yang lo paham liat aja di materi selanjutnya. Gue yang jago." ujar Rayyan sambil tersenyum evil dan memajukan wajah nya pada Greesa.
Greesa ikut mendekatkan wajah nya pada wajah Rayyan. "Siapa takut!" balas nya tak mau kalah.
"Ca, gue nyon—"
"WOY LO BERDUA MAU NGAPAIN." pekik Anjeli saat melihat wajah Greesa dan Rayyan sangat dekat.
Karna suara Anjeli cukup kencang, seisi kelas pun kini beralih menatap Greesa dan Rayyan.
Greesa dan Rayyan membolakan mata nya, kemudian memundurkan kepala nya masing-masing.
"Berisik, An! Orang kita lagi saling menantang siapa yang lebih jago di materi matematika selanjutnya!" jelas Greesa sedikit kencang agar terdengar oleh seisi kelas dan tidak terjadi salah paham.
"Terus aja begitu, siapa yang lebih jago lah. Kalian tuh seimbang gak ada yang bisa nyaingin kalian, orang couple olimpiade terhits di sekolah kita!" ungkap Arnold sang KM sekali gus ketua osis dan sohib nya Rayyan, berusaha menjelaskan.
"Tetep aja! Harus gue yang pertama." balas Greesa kemudian menatap evil Rayyan.
"Gak bakal gue biarin!" ucap Rayyan dengan sedikit penekanan.
"Pasangan aneh!" timpal Anjeli.
•••
"Ray, nyobain dong puding nya." pinta Greesa pada Rayyan, serah membuka mulut nya minta di suapi.
Rayyan menoleh kemudian memberikan menggeser gelas puding nya pada Greesa.
"Ck, lo gak peka banget sumpah Ray, suapin kek." gerutu Greesa.
"Oh, mau di suapin? Bilang dong, kan gue orang nya gak pekaan jadi apa apa harus bilang." balas nya kemudian mengambil sesendok puding lalu menyuapi nya pada Greesa.
"Udah tau gue mangap! Masih aja gak peka!" lanjut nya, lalu menerima suapan dari Rayyan.
Greesa menekuk wajah nya menjadi jutek sambil mengunyah puding yang berada dalam mulut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Girl [SUDAH TERBIT]
Teen FictionTentang kehidupan seorang gadis yang sempurna dan beruntung dalam segala hal. Tentang takdir yang sangat indah untuk diri nya. Dan tentang skenario yang Tuhan tulis begitu sempurna untuk keberlangsungan hidup nya. Tentang Greesa Aurora Bimantara, p...