Pengakuan

44 11 0
                                    

Hii guyss, i'am dea! But.. just call me deyy~~

Terimakasih sebelumnya udah luangin waktu buat baca karya gue..

And enjoy my writing..

Happy reading

•••

Gerhana baru saja sampai di hadapan kedua bocah yang hanya berbeda satu tahun dengan nya itu, ia menatap tajam kedua bocah itu.

Ketika Gerhana akan bersuara kini lebih dulu Galaksi yang baru datang menutup mulut dan mata Gerhana dengan kedua tangan nya. "Biasa weh meren nempokeun na! Geus tong ngomel lagian biasa wae nu bobogohan pelukan mah asal masih nyaho batasan, enya teu, Yanto?" Ujar Galaksi panjang lebar seraya melirik kearah Rayyan diakhir kalimat nya.

("Biasa aja kali liatain nya! Udah gak usah ngomel lagian biasa aja yang pacaran pelukan asalkan masih tau batasan, iya gak, Yanto?")

Rayyan mengangguk setuju. "Hehe iya Koko, A Laksi bener kok gue masih tau batasan kok.." balas Rayyan kikuk.

Gerhana menghentakkan tangan Galaksi keras, ia hanya bisa mendengus sebal mendengar perkataan kembaran dan pacar adik nya ini.

"Eca!! Selamat ya! Shasha ikut seneng!" heboh Latasha yang baru saja tiba di hadapan Greesa dan langsung memeluk tubuh Greesa erat.

Greesa sedikit terhuyung kebelakang tetapi setelah nya ia tersenyum sambil mengusap usap punggung Latasha. "Makasih Sha!" balas nya dengan riang.

"Yah lo menang Olimpiade, gue kalah dong." timpal Anjeli tiba tiba dengan wajah yang sengaja ia lesu kan.

Greesa menoleh kesamping seraya tersenyum tipis. "Pasti lah gue menang! Gue tagih janji lo!" balas Greesa.

Anjeli hanya mengacungkan kedua jempol nya pada Greesa kemudian berkata di dalam hati nya. "Mungkin waktu nya gue jujur."

"Sha, lepas dulu Sha, sesek gue." pinta Greesa pada Latasha yang sedari tadi masih memeluk nya erat.

"Noh pacar lo si Arnold nganggur! Puas puasin peluk dia aja sana!" ujar Anjeli tak santai, yang heran dengan Latasha yang selalu nempel pada Greesa itu.

"Shasha lupa kalo udah punya pacar hehe.. Maap ya Arnold." balas Latasha ke dua menghampiri Arnold dan memeluk kekasih nya itu.

Arnold tersenyum manis mendengar perkataan Latasha. "Gapapa, sayang." ujar Arnold membalas pelukan Latasha.

Kini Greesa beralih menatap Anjeli dengan berbagai macam pertanyaan nya yang belum sempat Anjeli jawab itu.

Anjeli yang seperti nya tau apa maksud tatapan Greesa pun segera membuka suara. "Nanti, masih rame." ucap nya sedikit berbisik.

"Greesa, Rayyan selamat yaa!" ujar Rea yang tadi datang bersama Galaksi dan Gerhana.

"Congrast." lanjut Lia dengan senyum tipis nya.

Greesa, Rayyan, Anjeli, Latasha dan Arnold menoleh ke samping yang terdapat dua kakak kelas nya yaitu Rea dan Lia, Greesa tersenyum manis pada mereka kemudian berkata. "Makasih calon kakak kakak ipar akuu." ucap Greesa lantang.

"KAKAK IPAR?! MAKSUDNYA?!" teriak Galaksi dan Gerhana secara bersamaan, hanya berbeda logat saja.

Anjeli yang mendengar itu pun tersenyum smirk kemudian berkata. "Mantep si tetangga dapet lampu ijo!" ucap Anjeli pelan.

"Siapa tau Eca bener kan?" ujar Delvina yang baru saja sampai di segerombolan murid SMA itu, ia tersenyum manis kearah Rea dan Lia.

Sementara Rea membalas dengan senyuman kikuk nya berbeda dengan Lia yang hanya tersenyum sedetik saja.

Lucky Girl [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang