Hii guyss, i'am dea! But.. just call me deyy~~
Terimakasih sebelumnya udah luangin waktu buat baca karya gue..
And enjoy my writing..
Happy reading
•••
"Eca, kamu tadi beneran laporin papi nya Latasha? Kenapa gak bilang Ayah?" tanya Yudistira membuka pembicaraan di meja makan.
Greesa yang sedang melahap makanan nya pun kian mendongakkan kepala nya menatap Yudistira takut, ia takut terkena semprot jika ikut ikutan Anjeli. "Loh Ayah tau?" tanya Greesa balik.
Ayah Yudis menelan terlebih dahulu air yang ia tenggak tadi lalu berucap. "Jangan pikir Ayah gak tau tentang apa pun ya, Ayah ini banyak mata mata nya." peringat Ayah Yudis dengan nada suara yang kepalang santai.
"Iya Yah, ini semua ide nya Anjeli dia bilang jangan kasih tau siapa siapa." ungkap Greesa menjelaskan.
"Iya dia kasih tau kalian aja tapi Ayah tau semua nya kok, orang Ayah deket sama Om Bisma." ujar Yudistira yang membuat Greesa menganga tak percaya. "Kok Ayah bisa tau Om Bisma??" tanya Greesa yang sangat penasaran itu.
"Om Bisma temen Ayah pas kuliah tapi kita beda jurusan, kita deket karna organisasi kampus dulu sampai sekarang." ungkap Ayah Yudis yang makin membuat Greesa menganga tak percaya, lagi.. "Berati Ayah tau semuanya dong?" tanya Greesa lagi masih berusaha memastikan.
Ayah Yudis mengangguk sambil mengunyah sisa makanan yang berada di dalam mulut nya. "Tau lah orang Om Bisma cerita semuanya kok, tadi dia juga kasih tau kalo si inisial L itu udah ketemu sama salah satu rekan nya dan sekarang lagi proses introgasi seperti nya nanti akan ada sidang untuk menjatuhkan hukuman nya." jelas Ayah Yudis ketika sudah menelan makanan nya.
Greesa membolakan mata nya tak percaya dengan mulut nya yang kembali menganga. "SERIUSAN YAH?? kok cepet banget sih?!" ucap Greesa heboh dengan pandangan terus pada Ayah Yudis, makanan nya pun hanya tersentuh dua suap sedari tadi.
Ayah Yudis kembali mengangguk sambil menenggak air putih, setelah selesai ia kembali menatap putri nya itu. "Serius, tadi banget malah sebelum makan malam ini, Om Bisma telfon terus ngasih tau ini semua ke Ayah, dan sebelum kasih tau Ayah dia ngehubungin Anjeli dulu, karna yang berhak tau pertama kali itu dia." lanjut Ayah Yudis kembali menjelaskan.
Greesa menghela nafas lega dengan punggung yang merosot di sandaran kursi. "Syukurlah, Anjeli pasti lega banget rasanya sekarang." balas Greesa yang ikut lega mendengar kabar bahwa Lazuardi telah ditemukan dan ditangkap.
"Tapi Ayah bangga sih sama Anjeli, dia bisa menyelesaikan masalah itu tanpa gegabah dan ikutin instruksi dari Papa nya." lanjut Ayah Yudis.
Greesa yang mendengar itu mengangguk ngangguk menyetujui perkataan Ayah nya dengan mulut nya yang masih penuh dengan makanan. Sementara penghuni meja makan lain yang tak tahu mereka membahas apa hanya menyimak saja, sebelum Galaksi bertanya tentang hal itu.
"Maksudna naon si, Yah? Laksi teu ngartos.." ucap Galaksi yang kepalang penasaran itu.
("Maksudnya apa si, Yah? Laksi gak ngerti..")
"Kepo!" bukan Ayah Yudis yang menjawab melainkan Greesa yang spontan berucap itu dengan tegas.
Galaksi mematap jengkel kearah adik perempuan satu satu nya itu lalu berkata. "A' Laksi mah nanya ke Ayah lain ke kamu idih, meni geer si Eneng.." ucap Galaksi menggoda Greesa.
("A' Laksi nanya ke Ayah bukan ke kamu dih, geer banget si Eneng..")
Greesa berdecak sebal mendengar perkataan yang dilontarkan Galaksi lalu ia mengadu pada Ayah Yudis. "Ayah..." rengek Greesa pada Ayah Yudis, Ayah Yudis pun langsung berucap. "Laksi udah jangan dijailin adik nya, lagian itu masalah Anjeli gak boleh di sebar ah, pamali.." ucap Ayah Yudis menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Girl [SUDAH TERBIT]
Teen FictionTentang kehidupan seorang gadis yang sempurna dan beruntung dalam segala hal. Tentang takdir yang sangat indah untuk diri nya. Dan tentang skenario yang Tuhan tulis begitu sempurna untuk keberlangsungan hidup nya. Tentang Greesa Aurora Bimantara, p...