Baby Sister

50 14 0
                                    

Hii guyss, i'am dea! But.. just call me deyy~~

Terimakasih sebelumnya udah luangin waktu buat baca karya gue..

And enjoy my writing..

Happy reading

•••

"13..."

"14..."

"15... Nahh ini dia nih rumah nya."

Anjeli menghentikan langkah nya saat sudah sampai di tempat tujuan nya, ia terdian sejenak memandangi rumah yang sangat mewah tersebut yang berada di hadapan nya saat ini.

"Mewah banget anjir, gimana nih cara masuk nya ya." bingung Anjeli kemudian ia mencoba mendekat ke gerbang rumah itu dan ia melihat terdapat bel di samping gerbng yang menjulang tinggi itu.

"Nah ada bel nih, langsung pencet aja lah." ucap nya, tanpa berfikir lama Anjeli langsung memencet bel tersebut sebanyak tiga kali.

Kini terlihat seorang satpam membuka gerbang tersebut, satpam itu menatap Anjeli kemudian bertanya. "Ada perlu apa Neng?" tanya sang satpam.

Anjeli menyodorkan selembar brosur yang ia temui tadi pada sang satpam. "Ini bener kan pak rumah nya yang lagi dibutuhin baby sister?" tanya Anjeli balik.

Satpam itu mengangguk sambil tersenyum. "Iya Neng bener, langsung masuk aja gabung sama yang lain lagi pada di seleksi." jawab pak satpam menjelaskan.

"Hah?? Seleksi apaan?" gumam nya dalam hati.

Anjeli mengangguk samar serah tersenyum pada pak satpam itu. "Makasih pak." setelah mengucapkan itu Anjeli langsung masuk ke dalan rumah yang sangat luas halaman nya.

Anjeli tersentak kala melihat ternyata sangat banyak orang di rumah ini yang sedang berbaris rapi, Anjeli bingung ia harus apa kemudian pak satpam kembali berteriak pada Anjeli.

"Ikutan baris aja Neng!" ucap pak satpam berteriak.

Anjeli memutar badan nya kemudian mengacungkan kedua jempol nya pada pak satpam, ia ikut baris dan menjadi orang paling terakhir di barisan itu.

"Ini seleksi nya di apain anjir kok gue deg deg an si?" gerutu Anjeli terus menerus dengan suara pelan.

Setengah jam sudah Anjeli berdiri di barisan paling belakang, ia tidak tahu sebenarnya apa yang akan terjadi di dalam sana.

Anjeli bingung ketika melihat orang yang tadi berada di barisan terdepan seusai di panggil mereka langsung keluar rumah ini dengan raut wajah kecewa.

Setelah menunggu lama hanya sisa dua orang yaitu Anjeli dan seorang ibu paruh baya yang berada di depan nya, kini giliran ibu itu yang masuk, Anjeli ingin mengintip tetapi tidak terlihat lantaran pintu nya langsung di tutup rapat dari dalam.

Beberapa menit berlalu, ibu paruh baya tadi keluar dengan raut wajah kecewa sama seperti orang orang sebelum nya.

Anjeli hanya bisa mematung di tempat, ia ingin bertanya tetapi tidak tega hingga lamunan nya buyar akibat ia di panggil oleh seseorang.

"Dek, ikut seleksi?" tanya pria dewasa yang baru saja membuka pintu utama rumah mewah itu.

Anjeli tersentak, kemudian ia tersenyum kikuk. "I-ya Om, ehh Pak." jawab nya seraya menggaruk tengkuk nya.

Pria itu hanya mengangguk sambil tersenyum singkat. "Ya sudah sini masuk." ajak nya pada Anjeli, tetapi pria itu masuk terlebih dahulu.

Anjeli mengikuti langkah pria itu dengan perasaan campur aduk, dan sedikit ragu.

Lucky Girl [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang