27. Kesempatan Ke Dua

38 2 0
                                    

Karena bunda Alisya tidak percaya dia langsung masuk ke ruang UGD untuk memastikan
.
" Alisya, ini bunda sayang, bangun sayang, masa kamu mau ninggallin bunda secepat ini. " Kata bunda alisya mengenggam tangan mungil Alisya.

" Udah bund, kita ikhlasin alisya ya!. " Kata pak zein.

" Ngak yah, alisya pasti masih hidup. " Ucap bu sania terus menangis, karena tidak kuat menerima kenyataan bu sania pingsan, dan pak zein langsung memanggil dokter untuk menangani istrinya.

Kemudian fahrul masuk ke ruangan UGD untuk melihat alisya walaupun fahrul tau ini terakhir kalinya fahrul melihat alisya.

" Al, lo jahat banget sama gue, lo tega tinggalin gue yang udah sayang sama lo, maaf kalau selama ini gue suka jahil bahkan yang kemarin gue udah kelewatan karena udah bersikap dingin ke lo, kalau gue gk dingin ke lo mungkin sekarang gue masih bisa lihat senyuman lo Al, ini semua salah gue hiks, hiks. " Ucap fahrul terus menangis dan menyalahkan dirinya.

" Kenapa lo bales gue dengan cara kayak gini, kenapa lo gak marahin gue aja, gue ikhlas Al, mending gue tiap hari lo marah-marahin daripada lo ninggalin gue kayak gini. " Ucap fahrul frustasi.

Entah sebuah keajaiban atau apa, Tiba-tiba tangan alisya bergerak, membuat fahrul kaget dan langsung memanggil dokter.

" Dokter, dok, tangan alisya bergerak dok. " Teriak Fahrul

Mendengar fahrul berteriak mmebuat dokter langsung berlari ke UGD untuk memeriksa Alisya dan benar saja jantung alisya kembali berdetak namun alisya masih belum sadar dan dokter langsung mengabari orang tua alisya.

" Pak ada berita baik untuk bapak, ini benar-benar aneh tapi tuhan masih memberikan kesempatan untuk putri bapak , putri bapak dan ibu kembali hidup." Ucap dokter.

" Alhamdulillah dok, apakah saya bisa melihat putri saya? . " ? Tanya pak zein.

" Silahkan pak, tapi setelah pasien dipindahkan ke ruang rawat ya pak. " Jawab dokter yang diangguki oleh pak zein .

Kemudian pak zein menunggu bu sania sadar untuk mengabari bahwa putrinys masih hidup, beberapa menit kemudian bu sania membuka matanya dan pak zein langsung mengabari istrinya.

" Bund, bunda tenang dulu ya, alisya putri kita masih hidup bund. " Kata pak zein.

" Apakah ayah tidak berbohong?. " Tanya bunda alisya tidak percaya.

" Tidak bund, apakah bunda mau melihat alisya sekarang? " Tanya pak zein uang yang diangguki oleh bu sania.

Kemudian orang tua dan sahabat alisya langsung masuk ke ruangan dimana alisya dirawat, semuanya terlihat senang dan bersyukur karena alisya tidak jadi pergi.

"Alisya, ini bunda sayang, bunda tau kamu gak akan ninggalin bunda secepat ini cepat sembuh ya sayang. " Bisik bunda alisya sambil mendengar tangan alisya.

" Ayah sama bunda sayang sama kamu, terimakasih kamu masih mau bertahan. " Ucap pak zein.

Tangan alisya kembali bergerak dan alisya perlahan-lahan membuka matanya.

" Ayah.., bunda, alisya ada dimana? . " Tanya alisya.

" Kamu di rumah sakit sayang. " Jawab bundanya.

" Kenapa semua orang seperti habis menangis , jangan khawatirin alisya, alisya baik-baik aja kk." Ucap alisya.

" Ngak papa sayang, semua khawatirin kamu karena semua orang sayang kamu. " Ucap pakk zein.

Setelah itu pak zein dan bu sania pamit ke apotik untuk menebus obat, tinggalah alisya dan sahabatnya.

" Anak-anak tante sama om titip alisya ya, kita mau ke apotik sebentar, titip alisya ya!. " Kata bu sania.

" Oke tante. " Jawab semuanya serempak.
" Kalian semua kenapa nangis, gue gak papa kok? . " Kata alisya.

" Lo enak ya bilang gitu, kita semua hampir aja kena serangan jantung tau gak!, serasa dunia gue mau berhenti. " Ucap Renata.

" Alay lo, emangnya gue kenapa?. " Tanya alisya.

"Lo itu habis kecelakaan lis, mana lo pakai mati suri lagi. " Celetuk Renata kesal dengan alisya.

" Udahlah re, yang penting alisya kita udah kembali. " Ucap zakiya.

" Lo berdua bisa gak kasih kesempatan gue ngomong berdua sama alisya?. " Tanya Fahrul.

Zakiya dan Renata tidak menjawab, kemudian mereka melihat alisya lalu alisya mengangguk.

" Oke tapi jangan macam-macam lo. " Ucap Renata yang diangguki oleh fahrul.

Kemudian zakiya, Renata, Azka dan Alvin meninggalkan ruangan rawat alisya tinggal alisya dan fahrul.

" Al, maafin gue ya, selama ini gue jadi dingin ke lo, sebenarnya gue cuma mau tes lo, apakah lo ada rasa kehilangan gue, lo jadi kayak gini karena gue, maaf gue gak bisa jadi teman yang baik buat lo, lo bisa kk bales gue kayak gitu, lo boleh marah, lo bisa benci gue "Jelas fahrul panjang lebar.

"Lo lebay banget sih rul, soal itu gue udah maafin kok rul, udah ya gak usah nyalain diri lo terus-terusan kayak gitu, gue jadi sakit gini karena gue sendiri lalai, ini semua bukan salah lo kk. " Jawab alisya

" Oke jadi hari ini kita baikan ya?. "Tanya Fahrul yang diangguki alisya.

Kemudian mereka berdua bercanda dan tertawa bersama.

**********
Happy Reading readers

Alisya [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang