CHAPTER 3

3.7K 296 107
                                    

••••

Boneka sedang duduk di kantin bersama Amora, dia melihat Kilat dan teman-teman yang baru saja datang di kantin.

"Kilat!" sapa Boneka sambil melambaikan tangannya.

"Kok Lo nyapa Kilat? Kan Lo sukanya ke Chiko." heran Amora

Boneka nyengir. "Soalnya Boneka deketnya sama Kilat, kalo sama Chiko atau yang lain Boneka belum deket."

Disisi lain Kilat mengabaikan sapaan Boneka, dia dan teman-temannya duduk di meja yang masih tersisa.

"Disapa Boneka tuh, ga dijawab?" ujar Bara.

"Males," jawab Kilat.

Gery menepuk bahu sahabatnya. "Gak boleh gitu Bro, Lo harusnya bales atau seenggaknya Lo senyum deh," kata Gery.

"Bacot Lo," ucap Kilat.

"Percuma, Kilat ga bakal dengerin Lo," ujar Chiko.

"Keras kepala," timpal Bara.

"Kepala batu," tambah Gery.

"Keras kepala sama kepala batu sama aja Bodoh." ujar Bara.

"Yang bilang beda siapa? Perasaan ga ada deh."

"Terus kenapa Lo bilang kepala batu pas Gue udah bilang keras kepala?"

"Ya terserah Gue dong, mulut-mulut Gue kok Lo yang sewot?" ujar Gery.

Gery benar-benar berhasil memancing emosinya, Bara berdiri lalu melepas kancing atas kemeja putihnya.

Melihat itu Gery ikut berdiri menyamakan tingginya dengan Bara, Bara pikir hanya dia yang bisa terlihat keren? Jangan salah, Gery juga bisa menampilkan sosok jantannya!

"Mau apa Lo? Mau jambak-jambakan sama Gue?"

"Iya!" Bara menarik rambut Gery hingga kepala laki-laki itu miring-miring saat Bara menariknya ke samping.

"AW! KEPALA GUE SAKIT BATU BANGSAT! LEPASIN!"

Bara tersenyum puas melihat Gery yang berteriak lantang kesakitan. "Gue belum puas," balasnya enteng.

"ANJING YA LO BATU, KEPALA GUE BISA BOTAK WOI INI!" 

Tangan Gery terangkat ke atas ingin membalas perbuatan Bara dengan menjambak rambutnya tapi karena badan bara yang lebih tinggi darinya membuat dia kesusahan untuk menggapainya, apalagi kepalanya sudah ditarik ke bawah oleh Bara.

"Syukurlah, jadi Lo ga sok kecakepan lagi." Sejujurnya Bara muak melihat Gery yang sering sok kegantengan dengan sering memegang rambutnya kala ada cewek-cewek.

"BANGSAT, LO IRI KAN?"

"Najis banget Gue--"

"STOP!"

Bara menoleh ke arah suara yang mengagetkannya.

"Kenapa Bon?" tanya Bara.

"Bara jangan gitu! Kasian Gery," ucap Boneka lalu melepaskan tangan Bara yang mencengkeram rambut Gery.

Gery mengusap-usap kepalanya yang terasa sakit. "Bon, kepala Gue sakit banget." Dia menyenderkan kepalanya ke bahu Boneka.

"Tuh kan, Kepala Gery sakit gara-gara Bara jambaknya kekencengan. Kalo mau ngejambak lain kali pelan-pelan aja ya," saran Boneka.

Kilat bangun dari duduknya lalu menepis kepala Gery yang sedang bersandar di bahu Boneka. "Jangan ambil kesempatan."

"Tapi kepala Gue sakit banget Bon, kayanya Gue bakal pingsan deh."

Boneka Kilat (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang