CHAPTER 21

2K 154 19
                                    

Gak keras udah hampir 3bulan aku gak update cerita ini🙏🏻😂 idenya udah tertata rapi, tapi gatau kenapa susah ngumpulin niat buat nulisnya😌

Senyum seorang Kilat merekah kala matanya menangkap seorang gadis yang sangat ia kenal sedang berjalan di depannya, ia mempercepat langkahnya untuk berjalan berdampingan menuju kelas. "Selamat pagi cantik," sapa Kilat pada pacarnya.

Gadis itu tersentak kaget, lalu menghembuskan napasnya. "Jantung Bone hampir lepas nih. Btw selamat pagi juga ganteng," balasnya sambil mengedipkan sebelah matanya genit.

Kilat terkekeh, ia merangkul Boneka untuk mendekat padanya. "Nanti istirahat di kelas aja ya, temenin gue tidur."

"Ga mau ah, perut Boneka harus diisi," tolaknya.

"Gampang, nitip si Anggi aja."

"Ngerepotin Kilat!"

Sambil menatap tajam Boneka, Kilat mengeratkan rangkulannya. "Jadi lo mau ninggalin gue di kelas sendirian?"

"Ya mau gimana lagi," jawabnya.

"Lo ga takut apa gue diculik lonte?" tanya Kilat serius.

"Ngga."

Kilat mendorong Boneka. "Kesel banget gue sama lo, jangan harap gue mau baikan lagi." Kilat memasuki kelas lalu duduk di kursinya.

Boneka tertawa, ia meletakkan tas di kursinya lalu berjalan ke arah Kilat yang sedang menopang dagunya sambil membuang muka.

"Kilat jelek banget pas ngambek, kaya babi."

Kilat menatap Boneka sinis. "Mulut Lo makin kurang ajar."

"Kilat kok ga salting? babi kan lucu, gemes gitu."

"Semua orang juga gak bakal sating kalo disamain kaya babi, sayang."

Boneka mengerucutkan bibirnya, ia hendak duduk di samping Kilat, tapi laki-laki itu meletakkan kaki panjangnya pada kursi sebelum diduduki Boneka.

Boneka tak kehabisan akal, ia duduk di atas meja berhadapan langsung dengan pacar urakannya. Senyumnya semakin merekah melihat tampang kilat yang tampak kesal padanya.

"Ngapain Lo duduk di meja gue? minggir lo!" ujar Kilat nyolot.

Boneka menarik kepala Kilat untuk bersandar pada pahanya. "Bobo sini," ujar Boneka sambil mengelus sayang kepala Kilat.

Kilat jadi salah tingkah, ia ingin mengangkat kepalanya tapi tak kunjung ia lakukan. Bukaannya mengangkat kepalanya seperti yang ia inginkan, tangan lelaki itu malah melingkar erat pada pinggang pacarnya.

"Kilat ngga marah lagi sama aku?"

"Siapa bilang? Gue benci banget sama lo, gue ga mau maafin lo! jangan geer!"

Boneka menghentikan usapan tangannya pada kepala Kilat.

"Terus elus kepala gue bangsat!" perintahnya.

"Ogah."

Penolakan Boneka membuat Kilat menatap tak suka pad gadis itu. "Lo nolak gue?"

Boneka mengedikkan bahu tak peduli. Respon yang Kilat terima membuat laki-laki itu semakin kesal pada sang pacar. Kilat meraih tangan Boneka dan mengarahkannya pada kepalanya sendiri, ia menggerakkan tangan gadis itu seolah-olah Boneka sedang mengelus kepalanya.

Saat melihat Anggi masuk kelas, Boneka melambaikan tangan pada temannya itu. Dia beranjak turun dari meja dan mendekati Anggi, tanpa menyadari raut tidak bersahabat Kilat padanya.

"Anggiiiii."

"Kenapa Bon?" tanyanya sembari meletakkan tasnya dan duduk di bangkunya.

"Eummmm... PR matematika nomor 3,4,5,7,9,10 susah banget Gi, Boleh tolong ajarin Boneka?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boneka Kilat (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang