Boneka sudah berusaha melupakan Kilat dan selalu menghindar saat melihat keberadaan Kilat tapi ternyata takdir tidak membiarkan Boneka melakukannya dengan mudah. Saat ini Boneka kelas 12, dan sialnya Boneka berada di kelas yang sama dengan Kilat.
Boneka ingin mengubur dirinya hidup-hidup sekarang juga, apalagi sekarang Boneka tidak lagi sekelas dengan Amora, sungguh penderitaan yang sempurna.
Boneka masuk ke dalam kelas 12-5, dia melewati Kilat dengan canggung kemudian ia menemukan seorang gadis berkepang yang sekelas dengannya saat kelas 11. Boneka menghampirinya. "Hai Anggi, Boneka duduk di sebelah Anggi ya."
Gadis berkepang itu mengangkat pandangnya lalu mengangguk mengiyakan. Anggi itu gadis pintar, tapi sayangnya dia tidak mempunyai teman satupun karena Anggi tergolong anak yang pendiam dan tidak bersosialisasi dengan teman sekelasnya.
Boneka tersenyum, dia duduk di sebelah Anggi. Boneka bersyukur karena ada Anggi berada di kelas ini, setidaknya dia memiliki teman yang sudah ia kenal di kelas barunya.
Boneka melirik buku yang sedang dibaca Anggi. "Anggi juga suka baca novel ya?" tanyanya memulai pembicaraan.
"Iya."
"Wah sama dong, nanti kita tukeran buku novel ya, boneka punya novel yang bagus-bagus."
Anggi menoleh ke arahnya. "Ini aku pinjem dari perpus, aku ga punya novel 1 pun."
"Ya ampun! Boneka jadi inget sama buku yang Boneka pinjem belum dibalikin." Boneka kini panik kelimpungan.
"Ntar denda gak ya? Duh… Boneka taro dimana ya bukunya, lupa banget."
Boneka memandang Anggi saat mendengar suara kekehan keluar dari mulut gadis itu. "Anggi kok ketawa? Boneka lagi panik loh."
"Boneka telat balikinnya berapa hari?" tanya Anggi.
Boneka berpikir dahulu mengingat-ingat. "Sekitar 2 bulanan."
Anggi menganga mendengarnya. "Telat 1 hari itu denda 1 ribu, berarti kalo 2 bulanan Boneka harus denda sekitar 60 ribuan."
"Mahal banget, boleh nego gak sih?"
"Ga tau Bon."
"Kayanya bisa deh, Boneka soalnya deket sama penjaga perpusnya." Boneka tertawa, dari pada harus mengeluarkan uang 60 ribu untuk bayar denda lebih baik dia menangis-nangis agar penjaga perpustakaan kasihan padanya sehingga tidak menangis denda.
Saat Boneka tengah tertawa seseorang di belakangnya mendesis. "Stttt."
Boneka dan Anggi menoleh ke arah belakang. "Kamu kenapa?"
"Gue lagi cosplay jadi uler," jawabnya.
Boneka dan Anggi menautkan kedua alisnya bingung.
Laki-laki itu berdecak. "Gue lagi ngelucu harusnya kalian ketawa."
Boneka dan Anggi membeo, mereka tersenyum kaku karena tidak menyadar candaan laki-laki itu.
"Kenalin, gue Leo."
"Aku Anggi."
"Aku Boneka, salam kenal ya Leo semoga kita bisa jadi temen akrab, nanti kita bertiga jangan pelit ngasih contekan ya."
"O-oke," ucap Leo.
Mendengar suara langkah dari pintu membuat semua murid merapikan duduknya tak terkecuali Boneka.
"Selamat pagi anak-anak," sapa Bu Guru.
"Selamat pagi juga Bu," sapa semuanya
"Nama saya Lusi, kalian bisa memanggil saya Bu Lusi. Saya guru bahasa Inggris sekaligus wali kelas kalian sekarang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Boneka Kilat (On Going)
Ficção AdolescenteTentang kisah rumit remaja SMA yang menghadapi masalah keluarga dan pergaulan bebas yang membawa mereka ke dalam neraka.