••••
From: Kilat
Chiko lagi di perpus.Pesan singkat dari Kilat membuat Boneka memutuskan untuk langsung pergi ke perpus melancarkan aksinya mendekati Chiko. Tak lupa dia membalas pesan Kilat untuk mengucapkan terima kasih.
"CHIK--" Boneka langsung menutup mulutnya ketika mendapati pelototan dari penjaga perpus.
Dia tersenyum canggung. "Maaf," bisiknya pada penjaga perpus.
Boneka mendekati Chiko yang terkekeh-kekeh sambil memegang sebuah buku.
"Lo ngapain teriak sih Bon?" Chiko merasa lucu, apalagi yang diteriaki Boneka itu namanya.
"Aku lupa, hehe…."
Chiko menggeleng-geleng. "Ada-ada aja emang kelakuannya."
"Chiko lagi belajar ya?"
"Iya, bentar lagi kan olimpiade."
"Semangat ya, nih susu buat Chiko. Biar makin pinter." Boneka memberikan susu kotak rasa coklat kesukaannya pada Chiko.
"Thanks ya Bon, tapi gue alergi susu coklat."
"Padahal susu coklat enak banget loh, sayang banget Chiko gak bisa minum."
"Yah mau gimana lagi? Gue kasih ke temen Gue boleh?"
"Ke siapa?" tanyanya.
"Sorry ya Chik, tadi Gue bantuin Bu Ana bawa barang-barangnya," ujar seorang gadis yang langsung duduk disebelah Chiko.
"Gak papa Kak, santai aja."
"Kita langsung mulai belajar aja ya, mana yang belum Lo pahami?"
"Yang ini Kak." Tunjuk Chiko pada soal yang masih belum ia pahami.
Gadis itu melihat soal yang ditunjuk Chiko. "Oh yang itu, rumusnya emang agak rumit tapi gampang kok."
Gadis itu mengajarkan bagaimana cara pengerjaan soal itu pada Chiko dengan pelan agar dipahami adik kelasnya.
Boneka mendengus karena merasa kehadirannya diabaikan. Kepalanya mumet melihat angka dan huruf bersatu, dia memilih pergi dari perpustakaan.
"Ngeselin banget!"
Boneka berjongkok, tangannya masuk kedalam air kolam ikan. Salah satu ikan kecil mendekat, ingin memakan jari Boneka.
"Nyadar diri dong ikan! Jari Boneka lebih gede daripada mulut kamu!"
Melihat ikan kecil itu tidak mendengarnya dan tetap mengemut jarinya Boneka memukul kepala ikan itu sampai sang ikan berenang kabur menjauh.
Pluk. Sebutir sukro mengenai kepalanya.
Boneka menengok ke belakang, dia memandang kesal pada laki-laki yang sedang memakan Sukro dengan santai di kursi.
Boneka mendekat dan duduk disamping laki-laki itu. "Kilat usil!"
"Lo ngapain disitu kaya orang galau?"
"Lagi maen air aja," jawab Boneka.
"Balik ke kelas Lo, sebentar lagi udah mau bel," suruh Kilat.
"Bu mita masih cuti lahiran, jadi kelas lagi free."
"Lo pernah bolos?" tanya Kilat.
Boneka menggeleng. "Nggak, Boneka kan anak baik-baik. Kalo bolos berarti anak nakal."
"Terus kenapa Lo bolos sekarang?"
"Boneka ga bolos, buktinya Boneka ada di sekolah."
Kilat mengerutkan keningnya. "Pengertian bolos bagi Lo tuh apa sih?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Boneka Kilat (On Going)
Teen FictionTentang kisah rumit remaja SMA yang menghadapi masalah keluarga dan pergaulan bebas yang membawa mereka ke dalam neraka.