CHAPTER 19

2.1K 198 10
                                        

Suasana kantin sekolah cukup ramai saat jam istirahat, hampir semua meja terpenuhi oleh murid-murid.

"Bon, senyum coba," pinta Kilat.

Boneka langsung tersenyum tanpa bertanya apapun.

"Giginya mana?" ujar Kilat kemudian Boneka nyengir menampilkan gigi-giginya yang mengkilap.

Kilat menggeser duduknya semakin menempeli Boneka, lalu mengecup pipi Boneka singkat. "Ih gemes banget cewek gue, titisan Anabelle ya lo?" 

"Maklumin dia ya guys, anaknya emang ga bisa romantis," kata Gery saat melihat ekspresi wajah Bara, Chiko, dan Amora yang memandang Kilat dengan jijik.

"Jangan mepet-mepet duduknya, Boneka risih sama lo, jauhan sana," suruh Amora pada Kilat.

"Boneka ngga risih ko," kata Boneka, membuat Amora sedikit kesal pada gadis itu.

Kilat yang mendapat pembelaan dari Boneka memandang Amora dengan senyum miringnya yang terlihat jelas seperti ejekan.

"Ga usah urusin mereka ya sayang," ujar Bara.

Amora menghela napas, lalu menyenderkan kepalanya di bahu Bara. "Nyebelin," gumamnya.

"Mor, lo gak punya temen ya selain Boneka ya? kasian amat," ledek Gery.

"Jangan ngurusin hidup orang kalo hidup lo aja belum beres," balas Amora.

"Lah hidup gue mah beres-beres aja, gue cuma heran gak pernah liat lo ngumpul sama temen sekelas lo."

"Kepo," balasnya dengan malas, kemudian Amora meminum es tehnya.

Boneka menatap Amora, pikirnya mungkin saja Amora tidak berteman lagi dengan Nara dan Meta karena kejadian tempo lalu. 

"Ih Boneka baru inget punya panggilan sayang buat Kilat!"

Kilat mengerutkan keningnya. "Panggilan apaan?"

"Kilat sukanya dipanggil Kil-kil atau Lalat?" tanya Boneka.

"Gak keduanya."

"Lalat aja Bon, bagus," usul Gery.

"Boneka juga suka panggilan lalat."

"Lo pikir gue serangga?"

Gery tertawa terbahak-bahak, sedangkan Boneka nyengir tanpa merasa bersalah membuat panggilan yang menyinggung laki-laki itu.

"Terus apa dong?"

"Ga usah, ribet."

Ting!

Boneka menyalakan ponselnya, lalu meneguk ludah kasar saat membaca sebuah pesan dari seseorang.

"Chat dari siapa Bon?" tanya Amora.

"Dari operator," jawab Boneka.

Amora bertanya lagi, "Kok mukanya tegang gitu?"

"Soalnya isi chatnya kuota Boneka udah abis," jawab Boneka.

"Bilang dong sama gue kalo kuota lo tinggal dikit, kaya ga berguna banget gue sebagai pacar lo," ujar Kilat mengegas.

"Gapapa kok, nanti Boneka beli."

"Buka hp lo, cepet cek, kuotanya udah masuk belum?" tanya Kilat yang baru saja membeli kuota untuk Boneka.

"Padahal gak perlu loh, tapi makasih ya ayangg."

"Gue ga butuh makasih dari lo, lagi pula saldo gue banyak. Nih makan." Masih dengan ekspresi datarnya, Kilat menyuapkan sesendok mie untuk Boneka.

Boneka tersenyum lalu membuka mulutnya menerima suapan dari Kilat. "Enak, apalagi disuapin ayang Kilat."

"Sekarang yang tersisa cuma kita berdua Chik," ujar Gery dramatis sambil menepuk bahu Chiko.

Boneka Kilat (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang