CHAPTER 4

3.2K 292 33
                                    

"Bener ini kan? Awas aja kalo maps bohongin Boneka, Aku kasih bintang 1 biar tau rasa," ujarnya lalu melangkah mendekati kafe yang ramai pengunjung itu.

Boneka melirik ke seluruh penjuru kafe, tapi dia tidak melihat Kilat berada.

Dia mendekati perempuan yang sedang duduk di kursi kasir. "Halo Kak," sapanya.

"Iya Dek? Mau pesen apa?" tanyanya.

"Aku ga mau pesen, Aku cuma mau tanya."

Perempuan itu mengerutkan keningnya. "Tanya apa?"

"Kakak tau Kilat, Chiko, Bara, sama Gery gak?"

"Kilat? Chiko? Bara? Gery?" ulangnya, Dia bingung untuk apa gadis itu menanyakan mereka.

"Iya." 

"Tau, Bara itu adik Kakak, Dek."

"Oh jadi Bara adik kakak ya, Dia sering ribut sama Gery loh Kak," adunya. Boneka kasihan pada Gery yang mendapat kekerasan fisik dari Bara, mungkin dengan cara mengadukannya Bara bisa lebih baik pada Gery.

"Ha?" bingung Kakak Bara.

"Kemarin juga Bara ngejambak rambut Gery, kasihan banget Gery kepalanya sampe sakit tapi beruntungnya kepala Gery gak botak. Itu juga Aku yang misahin Kak, Kilat sama Chiko malah sibuk makan," ceritanya.

Perempuan itu terkekeh geli mendengar adiknya menjambak rambut Gery, kenapa cara ributnya seperti anak perempuan saja?

"Nama Kamu siapa sih? Kamu lucu banget."

"Aku Boneka."

"Boneka?"

Boneka mengangguk sambil tersenyum.

Dia sedikit terkejut mendengar nama Boneka, ternyata bukan hanya orangnya saja yang lucu tapi juga namanya.

"Aku Nadine."

"Boneka boleh panggil Kak Nad aja?"

"Boleh. Oh iya Bara sama yang lain paling sampe 10 menitan lagi, Kamu mau tunggu di sini apa langsung ke meja mereka aja?" tanya Nadine

"Aku tunggu di sini aja deh soalnya kalo di sana sendirian kalo di sini kan ada Kak Nad."

"Boneka pasti aus kan? Kakak buatin jus ya, Boneka sukanya jus apa?"

"Boleh deh, Boneka mau jus strawberry."

"Oke, tunggu sebentar ya Bon."

Boneka mengangguk.

Dia membuka ponselnya, membuka game Talking Angela lalu memainkannya untuk mengisi kekosongannya menunggu.

Tanpa Boneka sadari seorang laki-laki mendekatkan kepalanya ke samping wajahnya untuk melihat layar ponsel Boneka.

"Udah gede mainannya kek gitu."

Boneka tersentak kaget lalu menoleh ke arah kanan, hingga pipi mereka bersentuhan langsung.

Saat pipinya bersentuhan dengan pipi chubby Boneka, Kilat langsung mengangkat kepalanya, Dia refleks memegang pipi kirinya.

'Kenyel banget'

"Kilat ngagetin Boneka tau gak! Kalo jantung Boneka jatuh gimana? Susah ngambilnya."

Tidak mendapatkan respon balik dari Kilat membuat Boneka merasa aneh. Setelah diperhatikan baik-baik kenapa Kilat memegang pipinya?

"Kilat sakit gigi ya? Tadi kena pipi Boneka, pasti sakit ya."

Kilat melepaskan tangannya dari pipinya. Dia membuang muka saat merasakan wajahnya semakin panas. "Lo mau ketemu Chiko kan? Ayo kesana."

Boneka Kilat (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang