Suryeon yang merasa bosan, berkeliling sendirian di koridor kantor. Dantae yang sangat aneh, tidak memberikan pekerjaan apapun daritadi pagi, hanya duduk sambil menunggu Dantae selesai dengan rapatnya. Setelah Dantae kembali, Suryeon hanya di suruh untuk menemaninya makan siang.
Mudah, tapi Suryeon merasa tidak enak kepada pegawai lainnya yang bekerja dengan giat serta rajin tapi dirinya hanya duduk manis memandang wajah tampan pemilik perusahaan tersebut.
Suryeon sudah mendengar rumor tentang pemecatan terhadap sekretaris lama Dantae itu karena dirinya. Merasa bersalah, tapi Suryeon juga tidak bisa berbuat apapun. Siapa juga yang tidak mau mendapatkan tawaran pekerjaan dengan percuma tanpa memiliki pengalaman apapun, memang takdir saja sedang berpihak padanya.
Saat sedang berjalan menikmati suasana baru di kantornya, tiba-tiba dari arah belakang Dantae menyentuh pundak Suryeon membuatnya sedikit terkejut karena hal itu sudah sering Suryeon rasakan.
"Kenapa kau di sini?." Tanyanya tanpa basa-basi.
"Saya bosan di dalam pak, sejak pagi bapak tidak beri saya pekerjaan." Ungkapnya.
Dantae pun tersenyum, "Jangan panggil bapak, aku belum setua itu!."
"Terus, saya harus panggil bapak dengan sebutan apa?."
"Terserah, tapi jangan bapak! Ketuaan."
Suryeon pun mengangguk.
"Tapi saya bingung!."
"Bisakah kau berbicara informal saja denganku?."
"Di kiranya saya tidak hormat lagi sama bapak. Saya kerja sama bapak saja, banyak yang ngomongin saya!."
"Apa kau terganggu dengan omongan mereka? Jika iya, aku akan memecat orang-orang yang membuatmu tidak nyaman bekerja di sini!."
Suryeon dengan cepat menggeleng, "Jangan!."
"Kenapa?."
"Saya baru bekerja di sini dua hari, masa iya hanya karena masalah sepele bapak memecat pegawai yang lebih lama dari saya. Dengan memecat orang-orang yang tidak bersalah, itu sama saja bapak menghentikan rezeki orang tau!."
"Aku tidak masalah, asalkan orang di sekitarku merasa nyaman, dan apapun akan saya lakukan."
"Kenapa sih, bapak baik banget sama saya? Bapak kaya gini, ada maunya ya jangan-jangan?."
Belum juga menjawab, mata Suryeon sudah melihat seorang wanita yang mendekat ke arah mereka. Membuat Suryeon sedikit menjaga jarak dari Dantae, tidak mau ada kesalahpahaman.
Dantae pun berbalik, menarik nafasnya dalam lalu kembali mendekati Suryeon dan menggandeng tangannya.
Suryeon yang terkejut menatap Dantae tidak paham.
"Jadi dia alasanmu mutusin aku?."
Suryeon menunjuk dirinya sendiri, tidak tahu apa-apa tapi Dantae membawanya dalam masalah percintaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
RomanceBerubah lah menjadi lebih baik jika itu membuatmu menjadi laki-laki yang bertanggung jawab untuk wanitamu.! Lee Jiah, Uhm Kijoon.