Seperti janjinya pada Suryeon, kini Dantae sudah berada di rumah sakit lagi untuk menjemput mereka. Dantae yang meminta izin untuk kepulangan nenek Suryeon pada dokter, tidak lupa semua obat dan berbagai keperluan yang nenek Suryeon butuhkan semua sudah Dantae lunasi.
"Kita pulang ya nek, dokter sudah memastikan jika keadaan nenek sudah lebih baik." Ucap Suryeon pada neneknya.
"Kamu dapat uang dari mana untuk biaya operasi nenek?." Tanya nenek Suryeon, panggil saja nenek Kim.
Suryeon tersenyum, "Nenek jangan pikirkan masalah itu, yang terpenting nenek sehat itu sudah lebih cukup buat aku."
"Pasti sangat mahal. Maafkan nenek ya, sudah buat kamu harus berhenti kejar impian kamu demi merawat nenek."
Suryeon menggeleng, menatap neneknya dalam.
"Aku tidak masalah, karena menurutku kesehatan nenek itu nomor satu. Jadi jangan merasa bersalah lagi ya, apapun itu aku akan lakukan demi kesembuhan nenek."
"Nenek bangga padamu, dan nenek harap kalian bisa lebih baik untuk menjalani kehidupan yang pahit di dunia ini."
Suryeon berdiri, kembali mendorong kursi roda neneknya.
"Sini biar aku saja yang dorong." Ucap Dantae setelah selesai berbicara dengan Dokter.
Nenek Kim menatap Suryeon untuk mencari tahu jawaban siapa laki-laki yang tengah dekat dengannya.
"Hai nek, perkenalkan saya Joo Dantae. Calon masa depan cucu nenek, Shim Suryeon!." Ucapnya penuh percaya diri.
"Apasih pak!." Kesal Suryeon memukul lengan Dantae.
Nenek Kim mengangguk, "Dia laki-laki yang baik, nenek setuju jika kamu dengannya."
"Nenek! Sudah ayo jalan, nenek harus segera istirahat di rumah." Kata Suryeon berjalan terlebih dulu, meninggalkan Dantae dan neneknya yang masih asik mengobrol.
Dantae membantu nenek Kim duduk di kursi belakang, menaruh kursi rodanya di bagasi.
Membukakan pintu untuk Suryeon di sampingnya, "Silahkan tuan putri." Ucapnya menggoda.
Suryeon menggeleng, lalu masuk. Tidak lupa tangan Dantae melindungi kepala Suryeon agar tidak terbentur.
45 perjalanan, sampailah kini mereka di depan rumah Suryeon.
Suryeon yang sebenarnya bingung, karena Dantae sudah tahu terlebih dulu sebelum memberitahukan alamat rumahnya pada Dantae.
"Bapak sudah tahu rumah saya?." Tanyanya, membuat Dantae seketika kelabakan.
Jantungnya kembali berdebar, "Ah itu, aku baca di berkas surat lamaran pekerjaanmu dulu." Jawabnya bohong, padahal sekalipun Dantae tidak pernah menyentuh berkas milik Suryeon yang ternyata masih di simpan oleh Suryeon sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
RomanceBerubah lah menjadi lebih baik jika itu membuatmu menjadi laki-laki yang bertanggung jawab untuk wanitamu.! Lee Jiah, Uhm Kijoon.