9

261 32 6
                                    

"Kalau begitu aku pamit pulang dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau begitu aku pamit pulang dulu." Ucap Yoonhee mengambil tas ransel di kursi dekat Dantae duduk.

"Secepat ini? Tidak mau makan malam di sini?."

"Lain kali saja ya, aku pergi dulu. Selamat malam." Ucapnya memeluk Suryeon.

"Terimakasih untuk hari ini."

Yoonhee mengangguk, tersenyum lalu segera pergi.

"Yoonhee-a, hati-hati!." Teriak Suryeon khawatir.

"Oke!." Jawabnya tanpa menoleh sedikit pun.

Tidak biasanya Yoonhee pergi tanpa meninggalkan makan malam bersamanya, tapi entah kenapa semenjak Suryeon menceritakan kedekatannya dengan Dantae, Yoonhee merasa sangat tidak nyaman, bisa di bilang sangat tidak suka pada Dantae.

Melihat Suryeon yang terdiam, Dantae pun berdiri menyentuh pundak Suryeon.

"Apa yang kau pikirkan?."

Suryeon menggeleng, "Bukan apa-apa."

Menghindari kontak mata dengan Dantae, Suryeon segera melangkah ke arah dapur.

"Suhye-a, bantu kakak!." Pintanya, seakan tuli Suhye malah memasang headset di telinganya.

"Aku akan membantumu! Katakan, aku harus melakukan apa sekarang?."

Suryeon menggaruk kepalanya, takut sekaligus tidak enak. Masa iya, Dantae yang berstatus sebagai atasannya menawarkan diri untuk membantunya.

"Bapak duduk saja, tidak enak kalau lihat bapak di dapur kaya gini."

Dantae menggeleng, "Kenapa? Tidak ada yang akan tahu."

Dantae dengan keras kepalanya, sedangkan Suryeon yang tidak tahu cara menolak bantuan Dantae.

"Bapak iris saja bawang putih sama bawang merah, lalu di haluskan. Setelah itu bapak tiriskan, dengan api yang kecil." Jelasnya.

Dantae hanya mengangguk, lalu langsung mengupas bawang putih dan bawang merah seperti apa yang di minta oleh Suryeon.

"Saya mau potong daging ayam. Bapak mau kan sup ayam?."

"Tentu, apalagi kamu yang masak."

Iya, lagi-lagi gombalan Dantae mampu membuat jantung Suryeon kembali berdetak lebih cepat.

Tidak lama kemudian, makanan sudah siap dan kini ke-tiga nya sudah duduk di meja makan. Dengan hidangan yang sederhana, Dantae pun bisa merasa bahagia bisa makan bersama dengan keluarga Suryeon. Meski pun itu hanya dengan adiknya.

"Silahkan di makan pak?."

Suryeon mengambilkan nasi ke piring Dantae, sedangkan Suhye yang melihat kakaknya yang terlalu peduli hanya bisa menatapnya kesal. Masalahnya, Suhye itu sangat mengenal kakaknya. Sudah lama Suryeon tidak pernah membawa seorang laki-laki ke rumah, dan sekarang yang di bawa pulang bukan orang biasa membuat Suhye berpikir jika kakaknya ini menggunakan pelet untuk membuat pria di depannya saat ini menyukai kakaknya.

My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang