Dantae berusaha untuk mengendalikan dirinya agar tetap terlihat baik-baik saja di depan Suryeon. Tidak ingin membuat Suryeon curiga dengan sikapnya, kini Dantae sudah berada di depan pintu ruangan nenek Suryeon berada.
Masih berdiri, ragu untuk masuk. Ketakutannya semakin besar jika seandainya Suryeon tahu fakta yang sebenarnya.
Tok...tok...tok
Suryeon yang mendengar reflek menoleh, "Bapak ke sini?." Tanya Suryeon.
Dantae mengangguk, "Apa kabar? Maaf baru bisa datang menjenguk nenekmu."
Suryeon tersenyum, "Bapak pasti juga sangat sibuk di kantor kan?."
Mereka tidak bertemu selama 3 hari, karena Dantae yang menenangkan diri setelah mendengar cerita pahit dari Suryeon.
"Kau sudah sarapan?."
"Sudah tadi, saat mengambil pakaian nenek di rumah."
"Bisa kita bicara di luar?." Pinta Dantae ragu.
Suryeon mengangguk, mengikuti langkah Dantae yang berjalan ke taman belakang rumah sakit.
Ikut duduk di samping Dantae, seakan tahu jika bosnya ini seperti dalam masalah besar. Suryeon pun memberanikan diri untuk bertanya terlebih dulu.
"Bapak ada masalah? Kenapa sepertinya bapak beda dari biasanya."
"Ada beberapa masalah di kantor." Jawabnya cepat.
"Kalau bapak masih sibuk, bapak bisa pergi ke kantor jangan ke sini."
"Kau mengusirku, begitu?."
"Bukan begitu, bapak bisa datang setelah semua masalah bapak selesai. Kalau gini saya jadi semakin tidak enak sama bapak."
"Karena itu aku datang ke sini, masalahnya itu di kamu."
"Saya? Emangnya saya kenapa?."
"Tidak ada yang menemaniku makan siang di kantor, aku benar-benar kesepian tiga hari ini!."
Suryeon menggaruk kepalanya, tidak mengerti apa yang terjadi Dantae.
"Sebelum ada saya, biasanya bapak makan siang sama siapa dulu!."
"Cuma sama Taegyu!."
"Lalu hubungannya dengan saya apa kalau begitu?."
Dantae yang gemas mengacak rambut Suryeon, membuat Suryeon tidak bisa lagi jika harus bersikap biasa saja padahal jantungnya berdetak semakin tidak beraturan.
"Lupakan, keadaan nenekmu bagaimana?."
"Mungkin lusa sudah bisa pulang, hanya tinggal menunggu kabar dari dokter saja." Jawabnya.
Dantae mengangguk paham, bersyukur jika keadaan nenek Suryeon baik-baik saja. Ya meskipun begitu, tetap saja dirinya yang merasa bersalah.
"Em, untuk uang yang bapak pinjamkan kemarin. Terimakasih ya pak, saya tidak tahu jika bukan bapak yang membantu saya waktu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
RomanceBerubah lah menjadi lebih baik jika itu membuatmu menjadi laki-laki yang bertanggung jawab untuk wanitamu.! Lee Jiah, Uhm Kijoon.