1 Minggu kemudian.
Dantae menjalani kehidupannya sebagai seorang CEO seperti biasanya, dengan di temani oleh Suryeon yang senantiasa selalu berada di sampingnya. Seiring berjalannya waktu, Suryeon sudah mulai percaya diri akan status hubungannya dengan Dantae yang setiap harinya selalu di jadikan bahan gunjingan dari pegawai lainnya. Kalau pun Suryeon bukan orang baik, sudah pasti akan di adukan pada Dantae, dan setelah itu hanya Dantae dan tuhan yang tahu apa yang akan terjadi.
Tapi pagi ini di karenakan Suryeon harus mengambil obat di rumah sakit untuk neneknya, terpaksa dia akan datang ke kantor sedikit terlambat. Meksipun Dantae sudah bersikeras akan menemaninya, tapi Suryeon yang tahu pagi ini Dantae akan ada pertemuan penting dengan beberapa investor, maka lebih baik Suryeon pergi sendiri dan membiarkan Dantae fokus pada pertemuannya. Tidak mungkin Dantae lebih mementingkan dirinya, daripada investor yang sudah beberapa kali ingin bertemu dengan Dantae tapi karena kecelakaan kemarin sempat membuatnya tertunda. Mungkin ini kesempatan yang bagus agar perusahaan Dantae bisa lebih maju dan berkembang lebih pesat lagi.
Sedangkan di kantor, Dantae uring-uringan karena Suryeon sampai sekarang belum juga mengabarinya. Padahal sebelumnya Suryeon sudah berjanji jika sudah sampai, akan menghubunginya.
Tok...tok...tok...
"Pak rapatnya akan di mulai 15 menit lagi." Kata Seojin mendekati meja Dantae.
"Saya sudah tahu!."
Seojin masih diam di tempat, melihat kegelisahan Dantae yang terus memperhatikan ponselnya.
"Pak-."
"Iya, saya sudah dengar dan kau bisa keluar dari sini!."
Seojin hanya tersenyum lalu membungkukkan badannya pada Dantae.
"Haissh, bisa-bisanya dia tidak ingat janjinya sendiri!." Kesalnya, Dantae pun segera mengambil berkas-berkasnya lalu menuju aula tempat di mana pertemuan itu akan di laksanakan.
.
Selesai rapat, Dantae kembali ke ruangannya dengan terburu-buru. Ia pikir Suryeon sudah kembali, tapi sayangnya ruangannya masih kosong tidak ada tanda-tanda keberadaan Suryeon di dalam.
Membuka ponselnya, dan Suryeon juga masih belum menghubunginya sampai sekarang. Karena khawatir, Dantae mengambil kunci mobilnya di atas meja untuk menyusul Suryeon yang entah di mana Dantae juga tidak tahu.
Baru juga keluar dari lift, Dantae sudah mendapat kejutan dengan melihat Suryeon yang berjalan masuk dengan Junki. Mengepalkan kedua tangannya, Dantae kemudian berjalan dengan terburu-buru untuk mendekati kekasihnya. Bukan main kepalang, saat ini terlihat jelas dari raut wajah Dantae menyimpan dendam pribadi pada Junki yang sudah berani mendekati calon istrinya. Apalagi Suryeon sampai tertawa terbahak-bahak karena lelucon yang di buat oleh Junki.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
RomanceBerubah lah menjadi lebih baik jika itu membuatmu menjadi laki-laki yang bertanggung jawab untuk wanitamu.! Lee Jiah, Uhm Kijoon.