september, 12 y/o.
Kehulur kehilir Jeongwoo berjalan untuk melihat keadaan di dalam dan luar rumahnya.
Hari ini, merupakan hari dimana seorang lelaki bernama Park Jeongwoo dilahirkan ke dunia. Bagi meraikan itu, ibubapanya membuat jamuan yang melibatkan orang luar buat kali pertama.
Jeongwoo pun tidak kisah tentang itu. Lagipula, yang akan datang sepupu dan saudara mara. Bukannya sesiapa dari sekolah yang dia belajar. Kalau ada pun, Jeongwoo hanya mengajak orang - orang yang melayan dirinya dan Haruto dengan baik.
" Jeongwooo! " Seseorang memanggil nama Jeongwoo.
Apabila dia memandang ke belakang, terlihat emaknya tengah berjalan menghampirinya.
Puan Park berhenti berjalan setelah sampai di sisi Jeongwoo. Sekelilingnya di pandang dengan perasaan gembira.
" Semua dah disediakan kan? "
Jeongwoo memandang emaknya sekilas. Anggukan kecil diberi. " Eung! "
" Haa kamu pergilah tukar baju atau mandi ke apa, " Puan Park memandang jam yang tergantung di dinding dengan pandangan samar - samar. Maklumlah, makin lama makin tua. Pandangan pun makin kabur. " Lagi 15 minit akan ada sepupu kamu datang. " sambungnya dengan senyuman kecil.
" Nae eomma.. Jeongwoo masuk bilik dahulu la ye. " ujar Jeongwoo turut dengan senyuman kecil. Kemudian, barilah dia berjalan pergi.
☔︎
" Selamat hari jadi! Selamat hari jadi! Selamat hari jadi Park Jeongwoo. Selamat hari jadi! "
Suara nyanyian daripada beberapa orang di sana, terdengar di dalam rumah milik keluarga itu. Usai selesai, masing - masing memberikan beberapa kali tepukan.
Jeongwoo semestinya berasa gembira sekali dengan suasana itu. Rupanya best juga kalau ada hari di mana hari jadi kita disambut dengan orang lain juga. Nasib baik dia tidak menolak perlawaan emaknya seminggu yang lalu.
Orang - orang disekelilingnya dipandang. Dia mendekatkan lagi dirinya dengan kek coklat yang berada di atas meja.
Badannya di tunduk sedikit, seakan - akan ingin meniup lilin saat itu juga.
" Buat hajat Jeongwoo! " laung Haruto tiba - tiba.
Jeongwoo tergelak kecil mendengar laungan Haruto.. Haih, sahabatnya itu selalu membuatkan dia tergelak hanya dengan perkara yang kecil. Haruto yang berada berhampiran dengannya dipandang dengan senyuman malu.
Seperti yang Haruto katakan, Jeongwoo menyatukan tapak tangannya. Kedua - dua kelopak mata ditutup perlahan. Hajat yang terkubur di dalam hati, dilepaskan dengan tenang.
Mereka yang sibuk melihat Jeongwoo, tidak berkata apa - apa selain tersenyum gembira.
" Semoga semua orang yang aku sayang tidak meninggalkanku terlalu cepat. Berilah mereka kesihatan yang baik selalu. Berilah mereka kehidupan yang baik. Permudahkan setiap urusan mereka. " Bisik hatinya dengan senyuman kecil.
Setelah itu, kelopak mata dibuka lalu dia meniup lilin di kek dengan tenang tanpa gelabah.
Semua orang di sana pun memberikan tepukan sekali lagi untuk Jeongwoo.
YOU ARE READING
hujan ⨾ haruto dan jeongwoo ✔︎
Science Fictionnote : not b×b fanfic. this fanfic is about hajeongwoo friendship! "Kata Haruto, Jeongwoo itu juga jantung baginya. Tanpa Jeongwoo, pasti hidup dia dipenuhi dengan masalah yang tidak dapat diselesaikan." Daripada kecil lagi, mereka berdua tidak dapa...