4. kejadian di apartemen

4 5 0
                                    

    
                            Happy reading 🌹

***
     Saat masuk ke dalam apartemen, Kathrine sempat takjub dengan pesonanya yang mewah dan di kelilingi peralatan canggih.

"Dugaan gue salah ,ternyata di dalam nya sebagus ini"ucap Kathrine dengan wajah takjub.

Langkah Ravael terhenti di sebuah pintu kaca yang di tutupi dengan gorden bermotif vintage. Ravael membuka pintu dan menyuruh Kathrine masuk.

Kathrine mendarati bokongnya di sebuah sofa berbulu woll berwarna putih yang nyaman diduduki. Sedangkan Ravael mencari remote dan menghidupkan AC ,benar-benar ruangan yang nyaman.

"Gue ngambil buku dulu"pinta Ravael keluar dari ruangan tersebut.

                                   *****

  "Kathrine mana sih,kok lama banget nyelesain tugasnya".
"Apa dia berdua-duaan ya ,sama Ravael di apartemen?".
"Udah -udah"seraya Rachel menggeleng -geleng kan sedikit kepalanya.

Rachel tidak ingin memikirkan nya,dari pada ia terjerat kesalah pahaman tanpa ia sadari nantinya.

Di butik Kathrine keseringan pelanggan memburu dress nya.bahkan sampai berebutan, mungkin fashion yang di desain Kathrine bagus,ia memang sedikit ahli dalam bidang mendesain dress di butiknya.

mungkin keahlian ini turun dari mamanya.
Memingat mama Kathrine sangat pintar dalam bidang mendesain pakaian.

Di saat Kathrine sedang sibuk mempelajari kelompok nya seorang menepuk menepuk bahu nya dari belakang
dan spontan membuat Kathrine terlonjak kaget hingga wanita itu menjerit histeris.

"Argh!!!......, apa-apaan sih lo,main megang -megang bahu gue segala!"

Maki Kathrine begitu ia menoleh dan menyadari bahwa orang yang membuatnya kaget adalah Ravael,di tepis nya kuat-kuat tangan Ravael yang semula mendarat di bahunya.

Untung saja apartemen Ravael kedap udara, jika tidak sudah di tuntut ia dituduh menganiaya wanita.

"Gila ini orang sore-sore udah mau modus aja?".
"Modus ndas mu,gue cuma mau nanya tugas nya halaman berapa".
"Ouh"ucap Kathrine singkat.
"Halaman 37" ucap Kathrine manyum.

Disaat kathrine menerangkan tugas yang harus Ravael kerjakan.
Sesekali Ravael melihat wajah Kathrine yang cantik bak princess Italia itu.

"Lo haus nggak?"tanya Ravael dengan nada datar.
"Tumben perhatian!"jawab Kathrine membuang mukanya.
"Gue nanya,dari tadi Lo ngomong mulu, nggak haus?".
"Iya gue mau"ucap Kathrine masih dalam posisi yang sama (membuang mukanya).

"Bii"pekik Ravael.
Bibi mendatangi mereka seraya berjalan sedikit berlari.

"Ia"
"Tolong buatkan macchiato ya?"
"Lo suka macchiato kan?"
"Dikit sih,eh kenapa Lo tau gue suka macchiato"
"Ko kepo -kepoin gue ya?"

"Kegeeran banget sih ,cewek kan suka sama yang manis"terang Ravael.
"Iya juga sih"
"Jadi bibi buat yang mana ni?tanya bibi bingung.
"Macchiato aja dua "ucap Ravael datar.
"Ia ,bibi ke dapur dulu"

Dari luar dinding kaca apartemen.kathrine dapat melihat taman Pinus yang sejuk. hitung-hitung bisa jadi pencuci mata.

Dalam biologi di jelaskan jika pohon Pinus bisa menyebarkan udara alami dan kesejukan. Penghirupan alami ini bisa membuat tubuh kita fress dan tidak mudah stress.

"Ini macchiato nya".
"Iya " ,ucap Ravael dengan nada datar.
"Terima kasih ya bi" ,ucap Kathrine ramah,
tidak lupa menebarkan senyum manisnya.
"Ramah juga ini cewek",gumam Ravael pelan.
Ravael salah menilai, sikap Kathrine tidak seburuk yang ia pikirkan.

Selang 2 jam...
"Hmm.., Kathrine menghembuskan nafas nya pelan.
Ravael hanya menatap nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Lo pulang aja, lanjutin besok aja"
"Yau dah gue pulang dulu"

  Tepat di depan Kathrine sebuah mobil CR-V berhenti membuat ia penasaran yang sedari tadi berdiri di pagar apartemen menunggu taxi, tiba-tiba pintu mobilnya terbuka dan salah satu orang di dalamnya menarik Kathrine kasar agar masuk ke dalam mobil tersebut .

Ravael yang melihat kejadian tersebut, tanpa berpikir panjang ia langsung berlari .
Di saat Kathrine kesakitan tangannya yang di tarik kuat oleh orang di dalamnya,seraya Ravael merangkul tangan Kathrine erat dan menariknya.

"Aww,auuw ,sakit!!"
Membuat orang yang berada di dalam mobil keluar dengan wajah penuh dengan amarah.

"Heh,Lo ngapain ikut campur urusan gue"
"Hajar!!!"ucap ketua pemuda geng itu.
"Lo masuk aja dulu ke apartemen"ucap Ravael dengan nada datar.

Kathrine kira jumlah mereka 2-3 orang saja,ternyata mereka berjumlah 7 orang.
"Vin ,Ravael berantem sama siapa tu,pakek topeng semua wajahnya"

"Njir ,dia kewalahan tu"
"Trus Kathrine kek nya ketakutan liat perkelahian itu?"ucap Afgan melihat Kathrine berdiri di lobby apartemen dengan wajah yang masih syok.

Antusias Afgan dan vino berlari ke tempat perkelahian.
Ravael kewalahan menghadapi perkelahian yang tidak seimbang ini. Bagaimana bisa 1 orang melawan 7 penjahat, babak belur deh jadinya.

Mereka mendapatkan sebuah tonjokan keras dari al vino dan sebuah tendangan dari Afgan.
"Rav,Lo nggak apa-apa?" ucap vino menatap wajah Ravael yang kini babak belur.
"Uhuuk-uhuk ,gue nggak apa-apa kok" ucapnya terbatuk-batuk.

"Aduuh,"seraya keduanya berpaling ke arah Afgan yang di serang habis -habisan.
Antusias membuat keduanya menendang orang tersebut tanpa ampun.

"Yes!,mampus kan lu pada,pergi sana!"sorak kemenangan tim Geuvats oleh Afgan.

"Maaf ya gara gara gue,Lo jadi babak belur gini"
"Ada luka yang parah gak?"tanya Kathrine saat Ravael berjalan ke arahnya.
"Gak kok"
"Ngapain Lo khawatirin Ravael,dia kan lakik"potong vino.

"Rin gue anterin pulang yuk?"
"Gak usah"
"Bahaya Lo cewek naik taxi malam malam,lo mau di gondol Om-om?"
Vino menakut nakuti Kathrine,tapi mang itu sih faktanya.

"Rumah Lo di mana?"tanya vino yang kini sedang mengemudikan mobil sport nya.
"Komplek taman mekar"
"Nomor berapa?"
"34"

Mereka mulai masuki komplek dengan nama yang membuat kita berpikir di komplek ini pasti memiliki kebun bunga yang selalu mekar, nyata nya cuma beberapa yang mekar setiap harinya.

"Makasih, Lo udah nganterin gue"
"Gak di tawarin masuk ni?"
"Nggak ah,nanti bengkak telinga gue dengerin gosip ,gue bawa cowok ke rumah"
Vino terkekeh pelan mendengar jawaban Kathrine tadi.
"Gue pamit ya?"

Vino melajukan kembali mobil nya kencang dan mengClakson Kathrine sebelum meninggalkan pekarangan rumah Kathrine yang luas .

Kathrin masuk ke dalam rumahnya, mengganti pakaiannya dengan baju piyama polos berwarna hitam.

Ia merebahkan tubuh nya di atas kasurnya ,mengecek handphone nya dan langsung mengambil nama rachel yang tertera paling atas.

Rupanya 1 jam yang lalu ada pesan masuk dari Rachel yang tertutup oleh broadcast-broadcast tidak penting. Kathrine membuka pesan tersebut dan membacanya.

Rachel

Rin,butik Lo udah gue tutup ya?
Soalnya udah malam kebetulan gue juga ada urusan mendadak😅

Ada pesanan dress dari
online shop di butik dress nya
juga abis stok dan
ibu-ibu tetangga Lo tadi dateng ke sini😁.

Oh ya dari tetangga Lo
ada pesanan 5 dress.
Nanti gue kirimin ya ukuran badan mereka dan model dress nya😄.

Btw,Lo lama amat pulang dari apartemen Ravael?🤔
Pada ngapain ,lama amat.
Bye, best friend😘.

                    
                                                         Kathrine
                                                                      Ia

             Mksih ya ,udh ngejagain butik gue
                                              Sekali lagi txk 💖


                                        ∆∆∆

  Betrayal its sweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang