13. ujian

2 3 0
                                    


                        Happy reading 🌹

***
     Sinar matahari sangat cerah hari ini ,melenggarkan ufuk timur. Daun pepohonan jatuh dengan elegan saat udara menghembus pelan.

Hari ini di sekolah melandakan ujian akhir tahun,bagi kakak kelas ini perjuangan mereka untuk melangkah selangkah lagi ke perkampusan. Mereka harus menunjukkan perjuangan yang sebenar benar nya.

Tapi kali ini ujian mereka di adakan lebih awal,jadi kini mereka tengah senang menikmati liburan.

Kathrine mengerjakan ujian dengan tenang,lantaran ia semalam mengulang semua kisi kisi ujian berulang kali.

"Jadi hari ini tinggal ngisi aja apa yang keinget di otak,lagi pun semua ini benar"batin nya saat menyilangkan beberapa a,b,c,d, yang tertera.

Charlisa tampak panik hari ini, saat pengawas lengah, ia langsung melototi Kathrine untuk memberikan nya jawaban.

"Rin,minta jawaban dong satu?"pinta nya sambil berbisik.
Sebagai teman yang baik , Kathrine langsung memberikan nya contekan. Ya walaupun setiap hari nya charlisa minta contekan sama Kathrine, Kathrine nya sih fine fine aja.

Ia menulis setiap a,b,c,d, yang ia jawab di satu lembar kertas, melipat kan kertas itu,dan menerbangkan nya ke arah Charlisa.

Dan 'yap' Mendarat tepat di atas meja charlisa.
Charlisa tidak sabaran,dan langsung membuka kertas tersebut. Tanpa di duga pengawas berdiri tepat di belakang mereka .
mereka ikut melirik ke belakang,dan..

"Charlisa apa kamu menyontek?"tanya Miss pengawas.
"Em..,em..,"charlisa tidak tau ingin mengeles apa,ia hanya terdiam.
"Saya Miss"ucap Kathrine bangkit dari duduknya.

Charlisa terkejut dengan pengakuan yang Kathrine ucap kan barusan.
Charlisa menggeleng kuat ke arah Kathrine.

"Jadi kamu yang menyontek"
"Cepat keluar dari kelas saya dan berdiri di luar,sampai jam pertama ujian selesai"

Kathrine menurut saja,lagi pun ia masih bisa mengerjakan nya ulang dan menyelipkan ke kantor kepala sekolah.

"Ahahaha,emang nya enak ,nggak di kasih ikut ujian"
"Gue dengar dengar sih, anak teladan ,nyontek ni"ledek Alexa.
Kathrine hanya menatap geng Alexa ini datar.

"Ngapain lo ngeliatin kita!"ucap bunga anak geng Alexa.
"Gue ngeliatin sikap kalian ,bukan kalian nya"
"Maksud Lo apa hah!" tanya Alexa.
Kathrine tidak merespon mereka dan hanya menatap mereka datar.

Kathrine bosan menunggu jam pelajaran pertama berakhir.
" Dua puluh lima menit lagi"
"Mending gue duduk di taman belakang"ucap nya saat geng Alexa meninggalkan nya.

Tidak ingin menghabiskan waktu, langkah Kathrine langsung menuju ke taman belakang sekolah.

Di sana ia melihat ada dua orang yang tengah yang beradu mulut ,lantas membuatnya melangkah untuk melihat lebih dekat, saat ia merasa ini sudah sedikit dekat, ternyata itu adalah vallen dan alexa yang bertengkar dan saling menjambak rambut lawan nya.

Kathrine hanya berdiri kaku,ingin membela siapa,karna kedua dua nya membenci Kathrine.
Kathrine tidak a kencang seraya melindungi tubuh Alexa di belakang nya.

Lantas Alexa dan vallene menegang melihat pot mengenai kepala Kathrine dan membuat kepalanya kini berlumuran darah sangat dahsyat,hingga tampak kepingan pot masih menusuk kulit wajah Kathrine,karna pot terbuat dari kaca.

Bukan nya menolong Kathrine yang kini pingsan,Vallene langsung undur diri dan kabur. Tapi beda dengan Alexa ia meratapi wajah Kathrine dan menangis menyesal.

Ada beberapa adik kelas yang keluar,karna ingin bolos,langsung di panggil oleh Alexa,untuk membawa Kathrine ke UKS.

"Heh,bocil,tolongin bentar,sini!"
Yang menerima panggilan segera berjalan menuju ke tempat asal suara, membopong tubuh Kathrine ke UKS ,dan di ikuti Alexa di belakang nya.

  Betrayal its sweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang