Bab 20 - Pacaran?

57.4K 4.8K 89
                                    

Happy reading!✨

Bab 20 - Pacaran?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 20 - Pacaran?

"Shit!"

Pras mengumpat. Seketika dia tersadar, kepalanya seperti disiram air es, membuatnya terkejut. Dengan tergesa dia bangkit lantas merapikan kaus Naila yang sempat berantakan karena ulahnya.

Napas Pras tak beraturan ketika beranjak duduk lalu mengambil ponsel yang terus berbunyi.

Naila berlanjut merapikan penampilannya sendiri termasuk membentulkan letak branya gara-gara ulah Pras. Tangan Naila agak gemetar. Gila, tadi itu sungguh gila! Di luar perkiraan, dia tak menyangka akan melakukan hal mesum sampai ke tahap seperti itu bersama Pras. Sepertinya otak warasnya mati dan digantikan dengan otak mesum.

Pras mengangkat telepon dari orang yang mengganggu aktivitas panasnya. Menyadari siapa yang meneleponnya, dia mendekati Naila.

Melihat Pras mendekat, Naila refleks bergerak mundur. Alarm tanda bahaya berbunyi di kepalanya. Namun, Pras malah tetap mendekatinya lalu menyodorkan ponsel padanya.

"Kakakmu telfon," ujar Pras.

Naila mengerjap dengan raut bingung. "Hah? Bang Dimas?"

"Hm."

Naila mengambil ponsel milik Pras lantas menempelkannya ke telinganya.

"Halo, Bang."

"Woi, Nai! Lo ditelfon dari kemarin kok nggak bisa, dichat juga nggak dibales?! Bikin gue senam jantung!" seru Dimas dari seberang sana.

Naila meringis mendengar suara keras Dimas.

"Sorry, Bang. Gue ... uhm ... hp gue lagi diservis, sempet jatuh terus rusak gitu."

"Kok bisa?"

Naila bingung menjelaskan alasannya. Dia berencana menyembunyikan insiden penculikan dari Dimas. Jangan sampai Dimas tahu, pasti akan membuat Dimas khawatir bukan main dan langsung terbang kembali ke sini dari Bali. Belum lagi Dimas yang kemungkinan besar menghubungi orang tua mereka dan membuat orang tua mereka juga khawatir. Naila tidak ingin merepotkan anggota keluarganya apalagi mereka sedang sibuk bekerja.

"Itu ... kemarin-kemarin di sini hujan, terus gue lari-lari buat neduh. Hp di tangan yang lagi dipegang jatuh pas gue nyebrang buru-buru, hampir keserempet gitu."

Sebenarnya ponsel Naila tidak rusak, tapi lupa belum dia charge sejak ponselnya mati ketika di pom bensin mini.

"Dasar ceroboh!"

"Hehe."

Naila menggaruk tengkuknya lalu melirik ke arah Pras. Ternyata Pras tengah memperhatikannya dengan intens. Dia buru-buru memutus kontak mata. Ditatap seperti itu oleh Pras tiba-tiba membuat Naila berdebar-debar.

Stuck with You (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang