Happy reading!😘
Bab 17 - Kabur!
“Lo …”
Naila meneguk ludah dengan susah payah. Apa yang harus dia lakukan?!
“Kapan lo sadar?!”
Naila tak merespon, lidahnya kelu dan napasnya terhenti sesaat. Dia menatap sekeliling, kemudian berniat untuk kabur, tapi tiba-tiba pria itu mencekal pergelangan tangannya.
Sekuat tenaga Naila berusaha menepisnya, tapi cekalan tangan pria itu begitu kuat.
“L-lepas!” seru Naila, memberanikan diri untuk bicara.
“Mau ke mana lo?! Masuk!”
Bola mata Naila bergetar, dia terlihat panik sekaligus takut. Refleks melangkah mundur saat pria di hadapannya terus mendekat padanya tanpa melepaskan cekalan tangan.
Telapak tangan Naila banjir keringat dingin, tapi dia berusaha mengumpulkan keberanian lantas mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dan ketika pria itu menariknya paksa agar masuk lagi ke dalam mobil, dengan cepat dia mengumpulkan kekuatan, menghempaskan cekalan tangan pria itu lalu menonjok dagu sang penculik dari arah bawah.
Bugh!
Satu pukulan membuat pria itu terhuyung, tapi tidak sampai jatuh. Sebelum pria itu merespon, Naila buru-buru menendang dengan kuat selangkangan pria itu. Barulah sang pelaku tumbang dan mengaduh kesakitan sambil memegangi selangkangannya.
Tanpa pikir panjang, Naila kabur dari sana.
Di bawah guyuran hujan, Naila berlari sekencang mungkin. Sesekali dia menoleh ke belakang untuk memastikan bahwa pria itu tak mengikutinya atau mobilnya tak terlihat.
Meskipun mobil tersebut belum terlihat, tapi karena masih dilanda rasa panik, Naila tetap berlari, berlari, dan terus berlari dengan cepat, ke manapun itu asalkan pria berjaket hitam tadi tidak dapat menemukannya. Di pikirannya saat ini hanya ada kata “lari”. Hingga tiba-tiba dia tersandung dan tubuhnya terjatuh ke arah depan.
“Aduh …”
Naila meringis usai terjatuh. Namun, dengan cepat dia bangkit berdiri dan hendak kembali berlari. Sayang sekali, lututnya terasa sakit. Saat dia menunduk, dia mendapati celananya robek di bagian lutut dan kedua lututnya mengeluarkan darah. Tak hanya itu, telapak tangannya juga berdarah karena menjadi tumpuan ketika dia terjatuh. Sambil meringis menahan perih, dia kembali berlari.
“Goblok! Harusnya tadi gue minta tolong ke petugas pom mini!”
Naila baru menyadari itu. Dia terlampau panik jadi malah kabur dengan terburu-buru padahal bisa saja dia meminta tolong kepada petugas pom bensin mini itu ‘kan? Well … pasti tidak mudah dan mungkin akan ada adu jotos dengan sang penculik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck with You (REVISI)
Romansa"Dasar polisi playboy kampr*t!" Itulah kalimat yang menurut Naila cocok untuk tetangga barunya, seorang polisi yang bernama Prasetya. Berawal dari gerobak bakso yang nyaris ditabrak saat Pras sedang melakukan penyamaran 2 tahun lalu, pria itu berte...