Bab 16 - Diculik
“Naila!”
Suara Dilla sampai serak karena terus-menerus berteriak memanggil nama Naila, tapi Naila tak kunjung muncul.
Rintik air hujan turun lebih deras dari atas sana, mengguyur kota. Rasanya dingin, Dilla memeluk tubuhnya sendiri dengan perasaan khawatir yang memuncak. Bagaimana dengan Naila? Pasti lebih kedinginan karena badannya basah hujan-hujanan.
Dilla bingung harus mencari Naila ke mana lagi? Akhirnya dia kembali ke kampus sambil berusaha menelepon Naila. Entah sudah berapa kali dia mencoba untuk menghubungi Naila, tapi tak ada respon. Sempat dia bertanya-tanya, apa mungkin Naila pulang duluan? Tapi tidak mungkin tanpa mengabarinya, masa sih menghilang begitu saja?
“Naila, ayo angkat telfonnya …” gumam Dilla, gelisah sambil menggigiti kukunya.
Tiba di dekat gerbang fakultas, Dilla menjauhkan ponselnya, dia tertegun melihat seorang pria yang berdiri di dekat mobil sambil membawa payung. Dengan tergesa dia berlari menghampiri pria itu.
“Om tetangganya Naila!” panggil Dilla.
Pras yang sedang fokus pada ponselnya langsung mendongak, menatap seorang gadis berkacamata.
“Kamu temannya Naila kan?”
“Iya, Om. Naila … tadi Naila tiba-tiba menghilang. Apa mungkin udah balik ke rumah?”
Mendengar kata ‘menghilang’, seketika tubuh Pras menegang.
“Menghilang gimana maksud kamu?”
“I-itu … tadi saya ngajak Naila makan mi ayam di tempat langganan saya, lokasinya masuk ke gang.”
Dilla menjelaskan lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi, kemudian Pras meminta diantar ke lokasi yang dimaksud. Bisa dia lihat raut khawatir yang Pras tunjukkan. Dia jadi bertanya-tanya, sebenarnya ada hubungan apa Naila dengan pria ini? Apa benar hanya sekadar tetangga? Masa sih tetangga sampai sepeduli itu dan mengantar jemput Naila?
Tibalah Pras di gang yang kata Dilla lokasi Naila terakhir kali. Tidak ada keanehan di sana atau mungkin karena sedang hujan? Seandainya tidak hujan, pasti terlihat jelas jika ada jejak sesuatu.
Pras berlari kembali ke mobilnya, Dilla masih setia mengikuti dari belakang.
“Saya mau ngecek Naila di rumahnya,” beri tahu Pras.
“Saya ikut boleh, Om? S-saya merasa bertanggung jawab …”
Pras mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck with You (REVISI)
Romance"Dasar polisi playboy kampr*t!" Itulah kalimat yang menurut Naila cocok untuk tetangga barunya, seorang polisi yang bernama Prasetya. Berawal dari gerobak bakso yang nyaris ditabrak saat Pras sedang melakukan penyamaran 2 tahun lalu, pria itu berte...