Bab 4 - Pamer Badan
Pras menunduk, menyejajari wajahnya dengan wajah Naila. Bisa dia lihat Naila terbelalak, tampak kaget. Melihat itu, dia malah ingin menjahili Naila.
Tangan Pras terulur lalu dengan gerakan cepat menyentil kening Naila.
"Aw!"
Naila melotot, memekik kaget lalu mengusap keningnya. Dia melongo, menatap tak percaya ke arah Pras yang kini sudah menjauh darinya lalu berdiri tegak, masih menatapnya dengan wajah datar.
"Ini namanya kekerasan! Om Pras mau saya tuntut? Mumpung lagi di kantor polisi, bakal saya laporin!" ancam Naila.
Tapi, Pras tak menggubrisnya. Dia sudah lebih dulu berbalik lantas berjalan pergi. Mendengar Naila di belakang sana terus mengoceh, diam-diam Pras mengulum senyum, menggigit bibirnya. Sebenarnya dia gemas, ingin mencubit pipi Naila, tapi malah tangannya lebih memilih untuk menyentil kening Naila.
Naila mendengkus masih sambil mengusap keningnya. Wah, menyebalkan sekali tetangga barunya itu! Apa coba maksudnya melakukan hal seperti tadi?
Naila menggerutu kesal. Untunglah dia sedang berbaik hati, jadi dia tidak mengejar Pras dan membalas dengan melakukan hal yang sama.
Naila menunggu Bella di dekat mobilnya. Dia mengecek kondisi keningnya dengan kamera depan ponselnya. Baguslah, tidak ada bekas kemerahan, sebenarnya tidak terasa sakit sih.
"Kalau sampai luka, beneran gue tuntut tuh orang!"
Setelah menunggu cukup lama dengan mood yang tak bagus, akhirnya Bella muncul.
"Nai!" panggil Bella sambil berlari-lari kecil menghampiri Naila.
"Hm," sahut Naila.
"Udah selesai, gue udah dapet SKCK-nya. Ta-da!"
Bella menunjukkan hasil SKCK-nya kepada Naila sambil menyengir, dia terlihat amat bahagia. Tapi, respon Naila yang tampak ogah-ogahan memandangi kertas itu membuat Bella mengernyit.
"Lo kenapa?"
"Ngantuk, pengin pulang," jawab Naila.
"Ah, lo nggak asyik. Ya udah, sana pulang."
Naila berdecak. "Traktir es krim dulu! Lo bilang mau beliin gue es krim!"
"Ya ya ya ..."
Sebelum memasuki mobilnya, Naila mengamati kantor polisi sejenak. Pras tak lagi terlihat. Tunggu, untuk apa dia memikirkan tetangga menyebalkannya itu? Tidak penting!
***
"Dompet kamu gimana, Dim?"
Dompet lagi, dompet lagi.
Naila yang baru bangun tidur mendengar percakapan seperti itu di ruang keluarga. Dia menghampiri Papanya, duduk di sebelah Papanya sambil bersandar, bermanja-manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck with You (REVISI)
Storie d'amore"Dasar polisi playboy kampr*t!" Itulah kalimat yang menurut Naila cocok untuk tetangga barunya, seorang polisi yang bernama Prasetya. Berawal dari gerobak bakso yang nyaris ditabrak saat Pras sedang melakukan penyamaran 2 tahun lalu, pria itu berte...