Bab 5 - ⚠️The First Kiss

97.3K 8.2K 101
                                    

Bab 5 - The First Kiss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 5 - The First Kiss

Pras menahan diri sebisa mungkin untuk tak tersenyum. Sungguh, Naila lucu sekali. Dia sadar kalau sedang diperhatikan terang-terangan, dia juga tahu ke mana arah tatapan mata Naila. Nakal! Tapi, dia tidak marah, dia malah merasa bangga karena dari tatapan Naila jelas-jelas menunjukkan ketertarikan pada tubuhnya.

Naila berdehem lalu memalingkan wajah sejenak. Tiba-tiba saja wajahnya terasa panas, sebab otak mesumnya mulai bekerja membayangkan hal-hal yang seharusnya tak dia bayangkan terjadi padanya dan Pras.

"Uhm ... apa dompetnya bisa diambil sekarang?" tanya Naila.

"Bisa," angguk Pras. "Tapi, kamu nggak berencana ganti pakaian dulu?"

"Oh, iya."

Naila buru-buru pamit kembali ke rumahnya.

Tanpa Naila sadari, tatapan Pras begitu lekat, tertuju ke arah Naila yang sedang berjalan pergi. Tak hanya Naila yang punya pemikiran mesum, tapi Pras juga, bahkan sejak dia melihat Naila di taman kompleks.

Usai berganti pakaian-termasuk Pras juga-mereka menuju ke mobil Pras. Pras duduk di balik kemudi. Dia menunggu Naila. Keningnya langsung berkerut saat melihat Naila membuka pintu belakang lantas duduk di sana.

"Kenapa duduk di belakang?"

"Karena pengin?" jawab Naila yang terdengar seperti pertanyaan.

"Saya bukan supir kamu. Pindah ke depan."

Naila memutar bola mata. Tapi, dia menurut untuk pindah ke depan, duduk di sebelah Pras.

Naila tak melirik ke arah Pras sama sekali sepanjang perjalanan ke kantor polisi. Lagi pula, dia itu sebenarnya tidak suka kepada Pras, yang membuatnya tertarik tadi 'kan karena melihat badan Pras. Dia malah benci dengan pria seperti Pras, sudah playboy, suka pamer badan pula.

Setibanya di kantor polisi, Naila keluar dari mobil bersama Pras.

"Saya nunggu di sini aja boleh?" tanya Naila.

"Ya," angguk Pras.

Tidak ada hal penting yang terjadi. Setelah mendapatkan dompet Dimas, Naila berterima kasih kepada Pras lantas pamit pulang ke rumah naik ojek online karena Pras tetap di sana, katanya ada urusan pekerjaan.

"Nih, dompet lo."

Naila menyodorkan dompet Dimas kepada sang empunya ketika sudah tiba di rumah.

Stuck with You (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang