Bab 12 - Pesan Pras
Setelah puas tertawa, Naila diam lantas menatap Pras. Tiba-tiba dia melempar senyum ke arah Pras.
"Makasih udah berbagi cerita dan dengerin cerita saya, Om."
Pras tak langsung menyahut, dia sempat terpana selama beberapa detik melihat senyum Naila saat ini, begitu indah di matanya. Dia lantas berdehem dan mengangguk-angguk, balas tersenyum juga dengan sorot matanya yang berubah lekat saat menatap Naila tanpa berkedip.
Pras tiba-tiba mengulurkan tangan lantas mengelus sekitaran mata Naila dengan ibu jarinya.
Naila mengernyit. "Ngapain?"
"Barangkali kamu mau nangis, saya sedang bersiap-siap buat menyeka air matamu."
Naila tergelak pelan. "Apaan sih, saya nggak cengeng."
"Orang yang nangis bukan berarti cengeng, tapi nangis itu bagus sesekali dilakukan karena ada banyak manfaatnya."
"Masa sih? Emang Om Pras juga suka nangis?" ledek Naila.
"Kadang-kadang."
Oh? Naila tak menduga kalau Pras akan menjawab begitu.
"Kenapa nangis? Karena nggak berhasil nangkap penjahat?" gurau Naila.
"Karena teringat orang tua saya yang udah meninggal."
Naila membuka mulut lalu bergegas menutupnya. Dia tak lagi dalam mode bercanda. Duh, sepertinya dia salah bicara, apa Pras jadi sedih?
"Sorry, Om. Saya nggak bermaksud ..."
"Nggak perlu minta maaf."
Naila yang sempat mengalihkan pandangan ke arah lain kini melirik Pras, memastikan ekspresi Pras, dan ternyata masih terlihat baik.
Di detik inilah Naila sadar kalau Pras orang yang perhatian. Sejak tadi mau mendengarkan ceritanya, menanggapi dengan baik, dan menghiburnya. Well ... dia mulai ada pandangan positif tentang Pras. Tanpa sadar Naila juga mulai menaruh ketertarikan kepada Pras.
"Ekhem-ekhem!"
Suara deheman seseorang mengejutkan Naila. Dia menoleh dan mendapati Bella berjalan mendekat ke arahnya. Buru-buru dia menggeser duduknya menjauh dari Pras sampai ke ujung bangku panjang.
"Gue cariin dari tadi, ternyata lo di sini. Nih, minum," kata Bella, menyodorkan botol minum kepada Naila. Dia lantas memberikannya juga kepada Pras sambil tersenyum ramah. "Ini minum buat Om. Silakan."
"Terima kasih ya," ucap Pras.
"Sama-sama, Om."
"Ngasih ke guenya nggak sopan, dasar pilih kasih," gerutu Naila.
Bella mendelik singkat lalu melempar senyum lagi kepada Pras.
Setelah kedua orang itu minum, mereka berjalan bersama. Naila berjalan cepat mendahului Pras, posisinya di depan bersama Bella yang merangkulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck with You (REVISI)
Romance"Dasar polisi playboy kampr*t!" Itulah kalimat yang menurut Naila cocok untuk tetangga barunya, seorang polisi yang bernama Prasetya. Berawal dari gerobak bakso yang nyaris ditabrak saat Pras sedang melakukan penyamaran 2 tahun lalu, pria itu berte...