Bab 11 - Saling Bercerita

69.1K 6K 43
                                    

Naila keluar dari mobil Bella dengan tampang ogah-ogahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naila keluar dari mobil Bella dengan tampang ogah-ogahan.

"Tega banget lo bawa gue ke sini jam enam pagi," gerutu Naila.

Pasalnya, ini hari Minggu dan Naila ingin menghabiskan waktu rebahan di kasur sampai siang, tetapi saudaranya itu malah mengajak-lebih tepatnya memaksa-Naila untuk ikut jogging.

"Yaelah, tujuan gue kan baik ngajak lo jogging, biar sehat selalu."

Naila berdecak kesal. Dengan terpaksa dia mengikuti Bella yang pemanasan, kemudian Bella berlari lebih dulu di depannya.

"Woi! Pelanin dikit larinya!" teriak Naila.

Napas Naila terengah, dia jarang jogging, terakhir kali adalah saat bertemu Pras. Mungkin inilah yang disebut sebagai remaja jompo, umur dua puluh satu sudah terengah-engah padahal baru jogging sebentar.

Bella memeletkan lidahnya. "Lemah."

Naila langsung melempar pelototan tajam kepada Bella.

"Sialan lo, Bel! Lain kali gue nggak bakal mau kalau lo ajak jogging lagi!" teriak Naila.

"Olahraga baik untuk kesehatan, jangan menolak kalau diajak berolahraga."

Naila tertegun mendengar suara di belakangnya. Perlahan, dia mengurangi kecepatan larinya. Tak lama sosok di belakangnya itu menyejajarinya. Tanpa menoleh pun dia sudah tahu siapa sosok itu karena hanya dengan mendengar suara beratnya yang khas dan parfumnya yang tercium wangi fresh, soft spicy, dan woody.

"Saya nggak nanya pendapatnya Om Pras," ketus Naila.

Pras jogging dengan pelan untuk mengimbangi Naila. Menoleh, dia tersenyum tipis menatap Naila, meskipun Naila masih belum menatapnya, tapi dia senang karena Naila langsung tahu bahwa ini dirinya, meskipun belum melihatnya. Apa Naila hapal dengan suaranya?

Naila berusaha mengabaikan Pras, meskipun sosok Pras benar-benar membuatnya tak fokus. Wangi Pras yang bercampur dengan keringat pria itu, bukan bau yang tak enak, tapi baunya justru membuat Naila ingin menempel pada Pras. Astaga! Sepertinya dia sudah gila!

Belum lagi Pras seperti sengaja dekat-dekat padanya, menimbulkan hawa panas di dekat Naila. Seketika tanpa diminta isi kepala Naila mulai memutar adegan-adegan panasnya dengan Pras, ciuman pertama, ciuman kedua, dan ketika Pras memberikan tanda di lehernya.

Ah, benar, soal tanda itu, untung saja tadi pagi Naila sudah menutupinya dengan foundation yang full coverage. Kalau dia lupa dan Bella melihatnya, bisa dipastikan saudaranya itu akan heboh.

Tunggu, Bella?! Naila nyaris lupa kalau dia pergi ke sini bersama Bella! Gawat! Jangan sampai Bella melihat Pras!

"Nai! Lambat amat lo! Sini buruan nyusul gu-"

Tamat sudah.

Baru saja Bella menoleh dan melihat dia bersama Pras.

Bella berhenti berlari, dia berjalan mendekati Naila dengan mulut melongo tanpa melepaskan tatapannya dari Pras.

Stuck with You (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang