Bab 2+Visual - Kenangan Masa Lalu

89.4K 6.9K 87
                                    

Bab 2 - Kenangan Masa Lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 2 - Kenangan Masa Lalu

Pras terlihat akan kabur, menjauh dari Naila masih dengan menutupi wajahnya. Tapi, Naila bergerak dengan cepat, menghadang Pras, kemudian menarik tangan Pras agar tak menutupi wajah pria itu lagi.

Naila berjinjit, menatap lamat-lamat wajah Pras dari jarak dekat. Bisa dia lihat Pras terbelalak, pasti terkejut dengan tindakannya.

Sekarang Naila dapat dengan sangat jelas melihat wajah Pras. Untuk sesaat, dia sempat salah fokus, ternyata ketampanan Pras masih sama seperti dua tahun lalu, malah bisa dibilang terlihat semakin tampan saja.

"Benar kan! Om-om penjual bakso! Masih ingat sama saya nggak? Kita ketemu dua tahun yang lalu, lebih tepatnya saya debat sama Anda waktu itu!" seru Naila dengan semangat.

Naila begitu bersemangat saat ini, tapi pria di hadapannya malah seperti menghindarinya. Pras masih memalingkan wajah lantas menyingkirkan tangan Naila yang memegangnya.

"Sebaiknya kamu pulang, sudah malam," kata Pras.

Tapi, Naila masih penasaran. "Jadi, sebenarnya profesi Anda itu apa? Kata orang tua dan kakak saya, Anda itu polisi. Tapi, seingat saya, Anda penjual bakso."

Pras menatap Naila sekilas, kemudian memalingkan wajahnya lagi. Bukan hanya karena dia tak mau Naila mengenalinya, tapi juga karena dia tak ingin lepas kendali melihat apa yang sedang Naila pakai saat ini.

Pras mengumpat di dalam hati. Hanya dengan melihat pakaian Naila, dia sudah panas dingin.

"Sana pulang, balik tidur," suruh Pras.

"Anda ngusir saya?"

"Ya," tegas Pras, menatap tepat ke mata Naila selama dua detik sebelum masuk ke dalam rumah lantas mengunci pintu.

Naila melongo di tempat. Astaga, dia kesal sekali!

"Saya emang mau pulang kok!" teriak Naila. "Oh, iya, saya hampir lupa. Tujuan saya ke sini karena mau ngasih tahu Anda untuk jangan berisik lagi, dikontrol itu cewek-cewek Anda yang datang ke sini!"

Setelah berteriak hingga napasnya terengah, Naila berjalan pergi dari sana lantas kembali ke rumah, memasuki kamarnya.

Rebahan di atas kasur, Naila jadi sulit tidur lagi. Dia melamun, mengingat kenangan saat pertama kali bertemu dengan sosok Pras.

Sekitar dua tahun yang lalu.

Di umur sembilan belas, Naila baru masuk kuliah. Dia sempat gap year, menunda kuliahnya satu tahun karena suatu alasan.

Pagi ini, akan ada PKKMB untuk mahasiswa baru, semacam OSPEK. Naila berangkat dengan terburu-buru. Dia membawa kantung keresek dan barang-barang di dalamnya, berisi banyak snack yang sebelumnya menjadi tebak-tebakan untuk dijawab dan dibeli.

Naila membawa motornya, memakai helm dengan tergesa, tak peduli meskipun pita merah putih yang digunakan untuk mengikat rambutnya bisa saja berantakan.

"Pa, Ma, Bang Dim! Aku berangkat!" pamit Naila.

Stuck with You (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang