Part 3

416 32 3
                                    

Gunawan sedang ada di ruangan bem. Ia memang sering menghabiskan waktu disana jika tidak sedang ada kelas, tempat ini terasa lebih nyaman baginya ketimbang dkantin. Ya karena Guanawan memang kurang suka keramaian.

Gun gue mau ngomong sama lo "ucap Hari yang tiba2 masuk.

Ngomong aja Ri "ucap Gunawan yang masih membaringkan badannya dsofa ruangan

Serius nih gue "ucap Hari yang sudah duduk dsofa sebelah Gunawan

Iya gue juga serius, ngomong aja udah, gue lagi pw (posisi wenak) nih "ucap Gunawan yang enggan merubah posisinya

Gun sebenernya gue suka sama adik lo, gue sayang sama dia. Kita juga udah deket dari 2 bulan yang lalu, makanya gue mau minta ijin sama lo buat jalanin hubungan sama adik lo "ucap Hari yang nampak serius dan agak gugup

Lo deketin adik gue kagak ijin sebelumnya, kenapa sekarang lo minta ijin segala "ucap Gunawan dengan muka datarnya

Lo marah Gun? Sory deh, gue terlalu canggung buat minta ijin lo dari awal "ucap Hari dengan ekspresi sedikit takut melihat ekspresi Gunawan

Kenapa lo bisa suka sama adik gue? "tanya Gunawan dengan tatapan tajam pada Hari

Pertama ketemu gue langsung jatuh hati Gun" Hari menceritakan awal pertemuannya dengan Meli saat Faul dan Nia jadian. Meli terlihat sebagai sosok yang sangat menyayangi sahabatnya dan sangat ramah kepada Faul dan gengnya walaupun baru pertama bertemu.

Oh "hanya kata itu yang keluar dari mulut Gunawan

Astagaaaaa.... Oh doang Gun, gue udah cerita panjang lebar loh "ucap Hari kesal mendengar jawaban Gunawan

Ya terus gue harus gimana "jawab Gunawan

Ya kali komen apa gtu. Tadi kan gue minta ijin, jadi gimana "tanya Hari yang sedikit masih kesal

Ri, lo ga perlu minta ijin gue kali. Selama adik gue nyaman sama lo ya silahkan, itu menjadi mutlak keputusan adik gue. Sebagai kakak, gue mendukung apa yang menurut adik gue baik dan bisa bikin dia bahagia. Gue hanya berpesan sama lo, tolong jaga adik gue, jangan sampai lo dan adik gue menyesal dengan apa yang telah kalian pilih "terang Gunawan yang kini telah duduk dsamping Hari dan menepuk bahu Hari diakhr kalimatnya

Hari menganggukan kepalanya. Ia kagum pada sosok kakak yang ada pada Gunawan. "Bijak sekali kakak ini" ucap Hari dengan tersenyum

Terus kapan lo mau bilang sama adik gue? "tanya Gunawan

Nanti malem gue dateng kerumah lo ya "ijin Hari

Oke gue tunggu, semoga berhasil y "ucap Gunawan yang menyemangati Hari

..................................

Si Ai mana sih, kok lama banget kagak nongol2 "gerutu Rara. Kini mereka sedang menunggu Hari di kantin

Apa jangan2 dia ribut ya sama Gunawan "terka Putri

Kagak mungkinlah, Gunawan bukan tipe yang emosi apalagi ribut. Palingan si Hari gugup tuh jadi bingung mau ngomong apa "Faul hapal betul sifat Gunawan

Saat Faul sedang berbicara, Hari pun datang dengan wajah sumringah. Tepat dbelakangnya ada Aulia dan Ridwan yang akan menghampiri Faul, Rara dan Putri.

Widihhhh mukanya seneng banget tuh kayaknya "ucap Rara melihat Hari yang senyum2

Iya, ada apaan sih "tanya Aulia penasaran

Gimana, berhasil ga? "tanya Faul

Sedangkan Hari belum saja menjawab pertanyaan sahabat2nya, dia hanya senyum2 membuat yang lain kesal

Jawab ih " Rara mencubit lengan Hari karena sudah kesal dengan tingkah sahabatnya itu

Awwwwsss... Sakit tau Ra"ringis Hari

Makanya cepet jawab "ucap Rara

Oke2... Gue tuh seneng banget tau, ternyata Gunawan sebijak itu, dia ga sama sekali melarang gue. "ucap Hari yang masih senyum2

Yaelah lo baru tau Ri, Gunawan emang begitu kali, lo tau kan tiap rapat juga dia yang selalu ngasih solusi bijak, ga kaya presiden kita yang kadang lemot, ahahahaa "ucap Ridwan sambil melirik Faul

Faul yang sadar dengan ucapan dan lirikan Ridwan langsung menoyor kepala Ridwan pelan

Hahahahhahaa "ketawa mereka pecah mendengar ucapan Ridwan

Jadi kapan lo mau nembak Meli "tanya Putri

Nanti malam gue mau kerumahnya, doain gue ya "pinta Hari pada sahabat2nya

Oke, Pasti "ucap mereka kompak

...............................

Malam ini Hari sudah duduk druang tamu rumah Gunawan. Ia sedang menunggu Meli keluar kamarnya, sekarang ia sedang dtemani Gunawan.

Ga usah gugup gtu kali Ri "goda Gunawan

Hari menarik nafasnya mencoba menetralisir kegugupannya. Tak lama Meli datang dengan senyum manisnya, lalu duduk dsamping Gunawan.

Kalo gtu abang tinggal ya dek "ucapnya pada Meli, hanya dbalas dengan anggukan kepala oleh Meli

Kini Hari dan Meli sudah berhadapan

Bang Ai kenapa nunduk terus? Apa bang Gun bilang sesuatu? "tanya Meli yang melihat Hari masih menunduk

Oh.. Gak Mel, tadi Gunawan gak ngomong apa2 ko "jawab Hari mengangkat wajahnya dan tersenyum kepada Meli

Mel.. Abang kesini untuk menyampaikan perasaan abang. Sejak pertama bertemu, abang sudah jatuh hati sama kamu, melihat senyum manismu jadi candu buat abang, semakin kita dekat semakin besar rasa sayang abang buat kamu. Malam ini abang ingin bertanya, apakah kamu mempunyai rasa yang sama buat abang? "tanya Hari sambil memegang kedua tangan Meli dan menatapnya lembut

Jantung Meli berdebar tak karuan, wajahnya memerah mendengar perkataan Hari. "i..iya bang, Meli juga sayang sama Bang Ai "ucap Meli menundukan wajahnya karena malu

Hari tersenyum lebar mendengar jawaban Meli. Hari mengangkat dagu Meli agar menghadapnya. "Jadi, mau kah kamu jadi pacar abang? "tanya Hari

Meli mau bang "jawab Meli dengan senyum manisnya

Malam ini adalah malam bahagia untuk kedua sejoli itu. Mereka masih terlihat canggung setelah adegan tadi. Mereka mencoba mencairkan suasana dengan becanda saling melempar tawa.

Keyakinan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang