Part 20

461 34 3
                                    

Kini mereka sudah mulai magang. 1minggu pertama mereka masih sangat sibuk, beradaptasi dengan pekerjaan dan lingkungannya. Gunawan dan Rara benar2 tidak bisa bertemu, hanya lewat vidio call mereka bertemu, itupun tidak setiap hari. Sampai 1bulan berlalu, mereka masih sulit untuk bertemu. Berbeda dengan sahabatnya yang lain, mereka masih sempat bertemu walau sekedar makan siang bersama. Weekend pun Gunawan masih bekerja, karena kinerjanya yang bagus ia dminta membantu karyawan dsana menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.

Malam ini tim uwiw sudah sepakat untuk berkumpul drumah Rara. Seperti biasa Ibu sedang mengunjungi Arya. Gunawan tidak bisa ikut kumpul, ia baru menyelesaikan pekerjaannya pukul 7 malam, ia memutuskan menginap dhotel dekat tempat magangnya. Meli pun diminta menginap drumah Rara.

Via video call
Rara : lagi dmna Puw?
Gun : dlobi hotel Ngil, kamu dkamar?
Rara : iya, bete gda kamu 😕
Gun : jangan cemberut dong, besok kita ketemu ya, ini terakhir aku lembur
Rara : kapan pulang?
Gun : besok pagi sayang, aku langsung ke rumah ya jemput adek
Rara : jemput adek doang tujuannya?🙄
Gun : enggak dong, pastinya pengen ketemu Mungilku, rindu berat nih udah 1bulan ga ketemu 😉
Rara : samaaaa.. Ayo cepet pulang ah 😣
Gun : iya sayang, tunggu aku ya
Rara : pasti sayang ☺
Gun : udah gih kamu ke temen2 lagi, aku mau ketemu orang dulu, nanti aku telepon lagi ya
Rara : ketemu siapa sih?🙄
Gun : nanti juga kamu tau, dadah sayang

Belum sempat Rara jawab, Gunawan sudah memutuskan sambungannya. Kesal, pasti itu yang Rara rasakan, curiga juga pasti, siapa yang mau Gunawan temui. Rara memutuskan bergabung dengan yang lain. Sepi yang dia rasakan walau suasananya ramai dengan tingkah sahabat2nya.

Putri : Ra ceria dong, besok juga kan Gun pulang
Faul : tau, barusan abis vcall juga
Randa : lagian si Gun ngapain sih pake totalitas banget, pas lulus juga udah langsung punya kerjaan dia
Meli : lo mah dasar apa2 juga mau enak aja ya bang
Randa : yaiyalah, ada yang lebih pasti, ngapain buang2 waktu dan tenaga, jabatan juga udah dtangan
Ridwan : bener juga sih 😀😀😀😀
Rara : laki gue mah bertanggungjawab ga kaya lo
All : siapa lo bilang?😯😯😯
Rara : ish....😒😒😒
Hari : si Rara sumpah bucin banget kali ini
Aulia : gimana ga bucin, dapetnya kutub es yang mencair, ya luber kemana-mana
All : 😂😂😂😂😂

Sementara dtempat lain Gunawan sedang menemui dua orang yang sangat dia kenal. Mereka sedang makan malam bersama saat ini. Setelah selesai makan, Gunawan video call Meli. Untungnya Meli baru turun dari tangga, hingga posisi ia jauh dari yang lain.

Meli : assalamualaikum Bang
Gun : waalaikumsalam. Dek, Abang punya kejutan, kamu tau ga Abang lagi sama siapa?
Meli : siapa? (tanya Meli was2, dia takut abangnya melukai hati Rara)

Rara yang mendengar obrolan mereka, mendengarkan dengan seksama, siapa yang sedang bersama Gunawan.

Gun : ada Mungil ga dstu?

Rara menggelengkan kepalanya kepada Meli, Meli mengerti maksud Rara

Meli : Ka Rara lagi dkamar mandi. Siapa sih Bang bikin penasaran aja?
Gun : (menempelkan telunjuk dbibirnya, lalu ponselnya ia arahkan ke Arya dan Ibu)
Meli : 😲😲😲😲 ko bisa?

Ya, yang bersama dengan Gunawan adalah Ibu dan Arya. Tadi ketika video call dengan Rara, sebenarnya Gunawan sedang drestauran bersama Ibu dan Arya, sengaja ia mengerjai Rara.

Melihat ekspresi Meli, teman2nya juga was-was dan penasaran, siapa sebenarnya yang sedang bersama Gunawan, kenapa Meli menutupinya. Bagaimana perasaan Rara kalo tau.

Gun : sssttttt...jangan bilang Mungil ya
Meli : kenapa?
Gun : nanti abang yang jelaskan

Mendengar percakapan dtelepon, hati Rara semakin gusar, emosinya memuncak, dengan segera ia menghampiri Meli dan merebut ponselnya

Rara : lagi sama siapa kamu?😠😠😠

Gunawan kaget melihat Rara dsebrang layarnya dengan ekspresi marah dan nada suara yang menyeramkan. Gunawan, Ibu dan Arya menahan tawa melihat ekspresi Rara.

Gun : jangan marah dulu Ngil, aku bisa jelasin
Rara : jelasin apa? Jadi ini alasan kamu ga ada waktu buat aku? (matanya berkaca2)
Gun : ssssttttt...jangan nangis Ngil

Gunawan tidak tega melihat Mungilnya sedih, lalu ponselnya segera ia arahkan ke Ibu dan Arya.

Rara : Ibu, Arya? Ko bisa?
Arya : bisa dong, udah mikir macem2 ya sama abang? 😉
Rara : ishhh...jahat kalian. Ibu juga malah ikut-ikutan 😣

Mendengar Ibu dan Arya, semua merasa lega, ternyata prasangka buruk mereka memang tidak terjadi.

Ibu : uluh-uluh anak ibu, takut Puwnya punya yang lain ya?😉
Rara : ibu ih malah ikut godain kaka 🙄
Gun : jangan marah lagi ya
Rara : tau ah 😕
Meli : tanggungjawab ya kalian, ko abang bisa barengan Ibu sama Arya?
Gun : iya, ternyata dari tempat magang ke asrama Arya tuh deket, jadi tadi abang telepon Ibu dan jemput mereka buat makan bareng
Meli : besok pulangnya barengan dong?
Gun : tergantung, kalo yang dbelakang masih cemberut, abang langsung kerumah aja deh, kamu pulang sendiri ya dek
Rara : sampe besok ga langsung kesini, gada ya ketemu aku lagi 😠😠😠

Buciiiiiiiiiiin "teriak tim uwiw yang lain

Gun dan Arya dan Ibu : 😄😄😄😄😄
Gun : gemes deh kalo udah gitu, jadi pengen pulang sekarang juga
Arya : mana boleh, abang malam ini harus traktir Arya dulu sepuasnya 😜😜
Rara : ish.. Dia mah ga pernah mau ngalah, huuuuh
Ibu : udah ah selalu begitu kaka sama adek. Mana tim uwiw?
Rara : nih (mengarahkan layar pada teman2nya)
Ibu : titip 2 anak gadis ibu ya nak, kalian nanti pulang hati-hati djalan
All : siap bu
Ibu : yaudah Ka, dek, ibu mau pulang nih pengen istirahat. Assalamualaikum
RaMel : iya bu. Waalaikumsalam

****************************************

Dperjalanan pulang
Ibu : nak setelah wisuda kamu akan langsung pegang perusahaan ayahmu?
Gun : tidak bu, Gunawan ingin belajar dari bawah dulu, mungkin sambil meneruskan pendidikan Gunawan
Ibu : kamu mau lanjut S2 nak?
Gun : iya bu, untuk menunjang ilmu Gunawan sebelum memegang jabatan direktur utama bu.

Mendengar jawaban Gunawan, Ibu sedikit termenung, menundukan pandangannya. Ya sekarang Ibu sedang berada dmobil Gunawan. Pak supir sudah pulang malam tadi. Gunawan sedikit bingung dengan perubahan ekspresi Ibu.

Gun : maaf bu, ada apa?
Ibu : tidak ada nak, ibu hanya memikirkan kamu akan semakin sibuk jika bekerja dan kuliah dwaktu yang sama.

Gunawan mengerti dengan maksud perkataan ibu. Iya tau, bukan itu yang sebenarnya ibu pikirkan. Entah mengapa jika bersama ibu, sedikit kode pun ia langsung paham.

Gun : Bu, tidak usah khawatir, Gunawan akan selalu menjaga hati untuk Rara. S2 hanya sebentar bu. Setelah lulus S2 Gunawan akan langsung melamar anak ibu ya, boleh?
Ibu : sangat boleh nak. Justru Ibu khawatir dengan anak ibu, apa bisa dia selalu menjaga hati untuk kamu nak. Dia itu mudah cemburu, mudah marah apalagi jika sudah sulit bertemu, seperti sekarang kan?
Gun : Gun percaya sama Rara, kalo nanti Gun sibuk, sebisa mungkin Gun tidak akan membuat Rara merasa dlupakan apalagi sampai menaruh curiga
Ibu : maafkan Ibu ya nak, membuat kamu tidak nyaman, seharusnya ibu tidak dulu membahas ini. Tapi entah kenapa, hati ibu ingin kamu yang menjadi pendamping anak ibu
Gun : tidak apa2 bu, Gun justru senang karena ibu sudah percaya sama Gun, terimakasih ibu sudah memilih Gunawan
Ibu : Ibu titip anak ibu ya nak, jaga dia dan sayangi dia
Gun : insyaAllah Bu, doakan Gun mampu
Ibu : Ibu akan selalu berdoa untuk kebaikan kalian nak (mengusap lengan Gunawan)
Gun : Alhamdulillah, terimakasih Bu. Tapi Gun minta tolong, Ibu jangan dulu kasih tau Rara soal S2 Gunawan ya bu, biar nanti Gun yang kasih tau ke Rara
Ibu : baiklah nak

Keyakinan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang