Part 28

371 28 3
                                    

Pagi yang cerah ini Gunawan dan Rara meninggalkan yang lain menuju kebun teh terdekat. Tepat pukul 06.15 mereka sampai dperkebunan teh. Disana sudah ada beberapa orang yang akan memetik pucuk daun teh. Perkebunan ini memang terbuka untuk umum, karena beberapa jalan masih dgunakan untuk masyarakat sekitar. Gunawan dan Rara berlari kecil mengelilingi perkebunan ini. Sesekali mereka berhenti untuk meregangkan otot dan menghirup udara segar perkebunan.

Sekitar 45 menit mereka mengelilingi perkebunan, Gunawan mengajak Rara beristirahat di salah satu gubuk.

Gun : Ngil, senin besok aku udah mulai ke perusahaan
Rara : Alhamdulillah.. Terus kamu dtempatkan dimana?
Gun : Om Firman bilang minggu pertama aku harus pelajari dulu divisi keuangan
Rara : Semangat ya kamu!
Gun : Kamu mau kerja bareng aku Ngil?
Rara : enggak ah, aku mau usaha sendiri nyari perusahaan yang mau nerima aku
Gun : pasti banyak ko yang mau nerima kamu, apalagi perusahaan tempat kamu magang, hee
Rara : ish... Kamu rela aku kerja disana?
Gun : ya enggaklah!
Rara : makanya ga usah dibahas deh. Jadi kamu mulai sibuk dong, hmmm
Gun : sesibuk apapun aku, kamu tetap jadi prioritas aku Ngil
Rara : iya aku percaya Puw, kamu harus jaga kesehatan ya!
Gun : pasti, kan ada kamu yang selalu ingetin aku
Rara : siap.. Berarti Randa juga mulai senin udah kerja?
Gun : Randa sih nunggu habis wisuda katanya, dia mau balik dulu ke band nya
Rara : oh (menunduk)
Gun : kenapa?
Rara : gpp (masih menunduk)
Gun : hey... (mengangkat dagu Rara)
Rara : (meneteskan air mata)
Gun : ko nangis? Kamu kenapa sayang?
Rara : (memeluk Gunawan)
Gun : (mengusap punggung Rara) kenapa?
Rara : pasti mulai susah untuk ketemu, pasti kangen saat kayak gini, aku takut kamu lupa sama aku Puw
Gun : sayang... Ko ngomongnya gtu sih? aku ga akan pernah lupa sama kamu. Mungkin diawal aku akan sibuk karena banyak yang harus aku pelajari, aku minta pengertian kamu ya, ini demi masa depan kita sayang
Rara : (mengangkat wajahnya menatap Gunawan)
Gun : iya, doain aku ya pekerjaannya lancar, biar bisa secepetnya ngelamar kamu (mengusap rambut Rara)
Rara : (mengangguk dan mempererat pelukannya)

Sementara dirumah, bi irah sedang memasak nasi goreng dibantu mang atang yang menyiapkan teh hangat untuk penghuni rumah. Setelah selesai mereka segera menghidangkannya dmeja makan, setelah itu bi irah membangunkan Meli dan teman-temannya, sedangkan mang atang membangunkan Randa dan yang lain. 10 menit kemudian mereka sudah berada dmeja makan dan sudah tersedia nasi goreng, tempe dan tahu goreng serta teh hangat.

Putri : eh Rara kemana ya?
Aulia : oh iya baru ngeh gue
Randa : paling pergi sama Gun
Nia : oh iya bener, bang Gun juga gada

Bi irah datang dengan membawa ayam goreng

Faul : wiiih wanginya enak banget
Meli : bi tadi abang pamit ga?
Irah : oh iya Neng, tadi den Gun sama Neng Rara pamit bade ka kebon teh
Ridwan : bagus ya mereka ninggalin kita
Randa : jam berapa mereka berangkat bi?
Irah : jam 6 kurang panginten den
Nia : buset pagi amat, kita ke kamar mereka langsung pergi berarti
Aulia : ydahlah kita makan aja! perut ga boleh kosong nih dingin begini

Kembali ke kebun teh

Setelah puas berkeliling, Gunara memutuskan untuk mencari sarapan. Dan tepat jam 8.20 mereka sudah sampai drumah. Ternyata tim uwiw sudah kembali ke kamarnya masing-masing, mereka melanjutkan tidurnya setelah sarapan tadi. Dan setelah salat jumat, mereka kembali lagi ke Jakarta.

****************************************

Keesokan harinya Gunawan meminta Rara menemaninya mencari sepatu untuknya ke kantor.

Gunawan sudah berada drumah Rara

Gun : Bu, hari senin Gun sudah mulai belajar diperusahaan, mohon doa nya bu
Ibu : pasti ibu doakan nak, semoga berjalan lancar ya, ibu yakin kamu pasti mudah melalui prosesnya
Gun : amiiin.. Terimakasih bu
Ibu : jaga kesehatan ya, sesibuk apapun jangan sampai lupa makan ya nak
Gun : iya bu, terimakasih sudah mengingatkan
Ibu : kalo kamu ga sempet keluar untuk makan, langsung telepon ibu ya, nanti ibu kirim ke kantor
Rara : enak ya kamu dimanjain
Gun : hee.. Nanti Gun nya keenakan bu, bisa sering ngerepotin ibu
Ibu : ibu ga merasa repot ko nak

Keyakinan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang