Part 46

308 34 4
                                    

Hari bangun lebih dulu dari yang lain, sepertinya Hari memang tidak bisa tidur nyenyak. Jam 4.30 Hari segera menyiapkan kue ultah untuk kesayangannya, tak lupa juga kado yang sudah dia hias. Lalu Hari membangunkan sahabat-sahabatnya.

Jam berapa ini Ai "suara serak Faul

Masih ngantuk ah, belum subuh kan "ucap Randa yang masih terpejam

Isshh.. Kalian tuh ga dukung gue banget, Gun bangun! "kesal Hari

Hmmm.. "Gunawan hanya berdehem

Gue siram ya lo pada, dibangunin pada susah banget "sentak Hari

Mendengar Hari bernada tinggi, mau tak mau mereka bangun.

Apaan sih? "tanya Ridwan

Ayo bangun, gue mau suprisein Meli "ketus Hari

Ngomong dong Ai daritadi "kata Randa

Dasar ga peka, ini juga abang ipar bener-bener kutub es "gerutu Hari

Udah-udah, ayo ke kamar Meli nanti keburu telat subuhnya "ajak Gunawan

Mereka semua mengikuti langkah Gunawan menuju kamar Meli.

Tok..tok..tok..

Dek..bangun subuh! "ucap Gunawan

Didalam kamar Rara mendengar ada yang mengetuk pintu pun bangun. Dia berjalan menuju pintu lalu membukanya.

Jangan langsung teriak ya, siapa tau yang bukanya Rara bukan Meli "kata Hari

Sahabat-sahabatnya hanya mengangguk, karena jujur saja mereka masih mengantuk.

Iya Puw "suara bangun tidur Rara

Loh kalian ngapain ikut juga? "tanya Rara yang belum menyadari Hari membawa kue

Pagi sayang.. Ini Hari mau suprisein Meli, tolong bangunin adek ya "ucap Gunawan lembut

Meleleh gue pagi-pagi dilembutin gitu "kata Ridwan

Auto tidur dipelukannya lagi "tambah Randa

Rara tak menghiraukan ucapan mereka, ia segera menutup pintu dan membangunkan Meli.

Adek.. Sayang, bangun diluar ada Hari, temuin dulu gih "ucapnya sambil mengusap kepala Meli

Hoaammm... Bang Ai ada apa sih Kak pagi-pagi begini "tanya Meli

Kakak ga tanya sayang, bangun ya "kata Rara

Meli beranjak dari tempat tidurnya, segera ia membuka pintu dan.....

Happy Birthday "teriak Hari, Randa, Gunawan, Faul dan Ridwan serempak

Meli kaget dan langsung membulatkan matanya.

Makasih semuanya abang-abangku "ucap Meli haru

Ayo tiup lilin dulu, baca doanya sayang "ucap Hari

Saat Meli membaca doa, Aulia, Nia dan Putri datang ikut bergabung. Mereka terbangun mendengar teriakan cowok-cowok.

Lanjut di depan yuk "ajak Gunawan

Mereka semua pergi ke ruang tv. Hari menaruh kuenya, lalu ia mengambil kado yang sudah dibungkus dengan cantik, lalu ia menghampiri Meli.

Menggenggam tangan kanan Meli "selamat ulang tahun sayang, semoga apa yang kamu inginkan bisa dikabulkan oleh Allah. Terimakasih sudah menjadi penyemangat abang sampai saat ini " diakhiri dengan kecupan singkat dikening Meli

Ini kadonya, semoga sesuai harapan kamu ya "tambahnya

Makasih sayang "ucap Meli haru, lalu ia membuka kado dari kekasihnya

Keyakinan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang