Setelah acara Randa dan Putri selesai, mereka memutuskan untuk pulang. Kini mereka sedang berjalan menuju kamarnya masing-masing untuk mengambil barang.
Wan gue ikut di bus ya "ucap Rara menyamai langkah Ridwan dan Aulia
Gue duluan "Rara mempercepat langkahnya meninggalkan yang lain
Fix Rara bete "ucap Aulia
Abang kenapa sih diem aja, ngomong kek, kejar atau apa "kesal Meli
Yaudah abang kejar dulu "Gunawan sedikit berlari mengejar Rara
Bagai langkah seribu Rara sudah berada di dalam kamarnya.
Tok.. Tok.. Ngil "Gunawan mengetuk pintu kamar Rara
Ya "singkat Rara setelah membuka pintunya
Kamu marah sama aku? "tanya Gunawan lembut
Enggak "singkat Rara
Ko daritadi diemin aku terus? "tanya Gunawan
Perasaan kamu aja, udah ya aku mau beres-beres dulu "Rara meninggalkan Gunawan tapi tidak menutup pintunya
Sayang.. Aku masuk ya "Gunawan masuk mengikuti Rara
Rara terus merapikan barang-barangnya, ia tak menghiraukan Gunawan.
Pulang sama aku ya sayang, jangan ikut di bus, kan berangkatnya sama aku "pinta Gunawan dengan nada lembut
Sama temen-temen aja "jawab Rara jutek
Sayang.. "Gunawan menarik tangan Rara lembut membuat Rara membalikkan badannya
Mau ya pulang sama aku, aku kangen jalan berdua "rayu Gunawan
Rara tetap diam menatap tajam Gunawan, menahan air matanya.
Aku ambil barang-barang dulu ya, nanti aku kesini lagi "ucap Gunawan mengelus pipi Rara, lalu pergi
Di depan kamar Gunawan bertemu dengan Meli
Gimana? "tanya Meli
Gunawan menggeleng.
Kamu tolong bujukin ya sayang "pinta Gunawan
Meli mengangguk. Ia masuk menemui Rara, terlihat Rara yang masih merapikan barang-barang nya.
Kak "sapa Meli lembut
Mendengar suara Meli, Rara langsung berhambur memeluk adik barbienya. Rara menangis dipelukan Meli.
Meli tau suasana hati Kakak lagi ga baik, kalo nangis bisa buat Kakak lebih tenang, keluarin aja Kak "ucap Meli mengelus pundak Rara
Setelah cukup lama, Rara melepaskan pelukannya, Meli menghapus air mata Rara.
Jujur dek, Kakak kecewa dengan jawaban abangmu, tapi Kakak bisa apa, Kakak perempuan hanya bisa menunggu, walaupun tak pasti "ucap Rara sendu
Iya Meli juga ngerti, Meli juga kecewa sama abang. Tapi Meli tau abang sayang banget sama Kakak, ga mungkin abang ga serius sama Kakak. Kalian harus ngobrol dari hati ke hati. Mungkin abang punya alasan kenapa belum bisa kasih Kakak kepastian "Meli mencoba memberi pengertian
Apa dia punya yang lain dek? "tanya Rara
Kenapa Kakak jadi ragu sama abang? "tanya balik Meli
Rara menggeleng, ia juga tidak mengerti kenapa hatinya menjadi seperti ini. Penuh pertanyaan dan kekhawatiran.
Kak kalo soal itu Meli yakin, hati abang cuma buat Kakak, ga ada orang lain selain Kakak "ucap Meli lembut
Rara diam, suasana menjadi hening. Meli merasa saat ini Rara hanya butuh penjelasan dari abangnya, percuma jika ia bicara panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyakinan Hati
RomanceKetika hati sudah memilih biarkan ia mengenalnya dan menemukan keyakinannya tanpa harus memaksakan sampai akhirnya ketulusan dan keyakinannya menemukan jawabannya Cinta tidak meminta kita berpura-pura menjadi baik, karena sejatinya cinta menerima ta...