Part 49

333 37 4
                                    

Setelah acara Randa dan Putri selesai, mereka memutuskan untuk pulang. Kini mereka sedang berjalan menuju kamarnya masing-masing untuk mengambil barang.

Wan gue ikut di bus ya "ucap Rara menyamai langkah Ridwan dan Aulia

Gue duluan "Rara mempercepat langkahnya meninggalkan yang lain

Fix Rara bete "ucap Aulia

Abang kenapa sih diem aja, ngomong kek, kejar atau apa "kesal Meli

Yaudah abang kejar dulu "Gunawan sedikit berlari mengejar Rara

Bagai langkah seribu Rara sudah berada di dalam kamarnya.

Tok.. Tok.. Ngil "Gunawan mengetuk pintu kamar Rara

Ya "singkat Rara setelah membuka pintunya

Kamu marah sama aku? "tanya Gunawan lembut

Enggak "singkat Rara

Ko daritadi diemin aku terus? "tanya Gunawan

Perasaan kamu aja, udah ya aku mau beres-beres dulu "Rara meninggalkan Gunawan tapi tidak menutup pintunya

Sayang.. Aku masuk ya "Gunawan masuk mengikuti Rara

Rara terus merapikan barang-barangnya, ia tak menghiraukan Gunawan.

Pulang sama aku ya sayang, jangan ikut di bus, kan berangkatnya sama aku "pinta Gunawan dengan nada lembut

Sama temen-temen aja "jawab Rara jutek

Sayang.. "Gunawan menarik tangan Rara lembut membuat Rara membalikkan badannya

Mau ya pulang sama aku, aku kangen jalan berdua "rayu Gunawan

Rara tetap diam menatap tajam Gunawan, menahan air matanya.

Aku ambil barang-barang dulu ya, nanti aku kesini lagi "ucap Gunawan mengelus pipi Rara, lalu pergi

Di depan kamar Gunawan bertemu dengan Meli

Gimana? "tanya Meli

Gunawan menggeleng.

Kamu tolong bujukin ya sayang "pinta Gunawan

Meli mengangguk. Ia masuk menemui Rara, terlihat Rara yang masih merapikan barang-barang nya.

Kak "sapa Meli lembut

Mendengar suara Meli, Rara langsung berhambur memeluk adik barbienya. Rara menangis dipelukan Meli.

Meli tau suasana hati Kakak lagi ga baik, kalo nangis bisa buat Kakak lebih tenang, keluarin aja Kak "ucap Meli mengelus pundak Rara

Setelah cukup lama, Rara melepaskan pelukannya, Meli menghapus air mata Rara.

Jujur dek, Kakak kecewa dengan jawaban abangmu, tapi Kakak bisa apa, Kakak perempuan hanya bisa menunggu, walaupun tak pasti "ucap Rara sendu

Iya Meli juga ngerti, Meli juga kecewa sama abang. Tapi Meli tau abang sayang banget sama Kakak, ga mungkin abang ga serius sama Kakak. Kalian harus ngobrol dari hati ke hati. Mungkin abang punya alasan kenapa belum bisa kasih Kakak kepastian "Meli mencoba memberi pengertian

Apa dia punya yang lain dek? "tanya Rara

Kenapa Kakak jadi ragu sama abang? "tanya balik Meli

Rara menggeleng, ia juga tidak mengerti kenapa hatinya menjadi seperti ini. Penuh pertanyaan dan kekhawatiran.

Kak kalo soal itu Meli yakin, hati abang cuma buat Kakak, ga ada orang lain selain Kakak "ucap Meli lembut

Rara diam, suasana menjadi hening. Meli merasa saat ini Rara hanya butuh penjelasan dari abangnya, percuma jika ia bicara panjang lebar.

Keyakinan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang