Part 38

320 31 4
                                    

Kini mereka sedang menikmati dinginnya angin malam dihalaman belakang rumah Gunawan. Seperti biasa Randa selalu memainkan gitarnya. Hening, tidak ada yang memulai pembicaraan, padahal banyak yang ingin mereka sampaikan. Sepertinya mereka tidak ingin menambah kegundahan hati Rara yang akan ditinggal Gunawan. Tiba-tiba...

Nda aku mau nyanyi dong "kata Rara mendekati Randa dan duduk disebelahnya

Mereka tampak sedikit berdiskusi mengenai lagu yang akan Rara nyanyikan. Selang beberapa detik, Randa mulai memetik gitarnya dan Rara mulai bernyanyi

Tak kusangka begitu cepat berlalu
Tuk mencari kesombongan diri
Lupa segala yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan daku

Ya ampun lagu ini "gumam Putri

Rara pasti sedih banget ditinggal Gunawan "batin Aulia melihat Rara yang sangat menjiwai nyanyiannya

Pergilah kasih kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu

Mata Rara sudah berkaca-kaca menyanyikan part ini. Semua yang melihat pun hatinya ikut teriris. Mereka tau ini akan sangat berat untuk Rara.

Kenapa kamu nyanyi ini sih Ngil, jangan buat aku makin berat sayang "gumam Gunawan melihat Rara yang sedang menahan tangis. Hatinya sakit melihat gadis pujaannya begitu sedih, dengan segera ia menghampiri Rara dan memeluknya. Tangis Rara pecah dipelukan Gunawan. Begitu juga Putri, Aulia, Meli dan Nia yang ikut menangis melihat mereka.

Udah Puw, aku gpp. Terkadang kita butuh media untuk menyalurkan perasaan kita. Aku cuma nyanyi ko "kata Rara masih dalam pelukan Gunawan. Rara berusaha tegar dan menghapus air matanya.

Gunawan semakin mengeratkan pelukannya. Ia sangat paham, tidak apa-apa yang dibilang Rara justru terasa menyakitkan didengarnya.

Kalian harus saling menguatkan, dan yang pasti harus saling percaya "ucap Aulia bijak seraya membubarkan pelukan Rara dan Gunawan.

Iya, awalnya memang berat, tapi kalo kita ikhlas menjalaninya dan niat kita baik, semua akan baik-baik aja ko "Hari menambahkan

Dan lo Ra, ga usah mikir macem-macem soal LDR dimasa lalu lo "pinta Putri

Gue tau Gun, kalo dia berani khianatin lo, gue duluan yang marah sama dia "ucap Randa yang menepuk pundak Rara

Rara mengangguk dan tersenyum mendengar nasihat dari sahabat-sahabatnya itu. Rasanya ia sudah tidak bisa lagi berkata-kata.

Udahlah Ka jangan sedih-sedih lagi, nanti kalo kangen kita susulin abang aja langsung ya "kata Meli menyemangati Rara

Tuh bener kata Meli, Ngil! "ucap lembut Gunawan

Iya-iya. Aku kan tadi cuma nyanyi loh "ucap Rara tak terima

Lo kira kita anak TK bisa diboongin Ra "ucap Faul tertawa

Tapi yang paling sedih sih gue Ra, walaupun dia galak tapi baiknya ga ketulungan, nanti dikantor ga ada lagi yang traktir kita makan siang "ucap Ridwan lemas

Astagaaaa "pekik semuanya

Kita udah serius dengernya padahal "kata Nia kesal

Yok yok lanjut nyanyi aja "teriak Putri

Malam itu mereka habiskan untuk bernyanyi bersama. Terlihat wajah kegembiraan dari mereka ketika sedang menghabiskan waktu bersama seperti ini.

Ini yang akan sangat aku rindukan "batin Gunawan melihat keceriaan dari mereka.

Keyakinan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang