Extra Part 1: [Sagara] The Horrible Sides

9.1K 501 127
                                    

You're full of love and wild and freeChasing every dream and possibilityYou're more than I could ever be

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You're full of love and wild and free
Chasing every dream and possibility
You're more than I could ever be

I hope he treats you better than I ever could
'Cause you deserve the world times two, and our simple Sunday afternoons
I hope he's home for you even though I had to lose you
For you to find who fills your heart
Even if I'm not the one you choose

-

Tahun pertama setelah palu perceraian diketuk hakim, Saga benar-benar menenggelamkan dirinya dalam berjam-jam running data elektroforesis dan kesibukan artifisial, setiap hari nggak kenal akhir pekan dan tanggal merah, Gidhan sampai mengira Saga gila. Pagi sampai sore jelas dia di kampus, menjadi penghuni tetap Laboratorium adalah pilihannya dikomparasikan bersantai di ruangannya,  mengajar dan senang hati menerima tawaran untuk menggantikan beberapa pengajar yang berhalangan hadir tanpa menggerutu lagi——tidak seperti dulu, malamnya kalau dia bisa tidur dia akan tertidur namun kalau tidak, dia habiskan gulitanya itu untuk menulis riset di depan laptop atau memantau pekerjaan di Noids. Sagara benar-benar pendamba sibuk untuk melupakan beberapa hal.

Hal-hal kecil yang banyak, yang selalu menyerang kepalanya.

Setiap sore sebelum pulang ke rumahnya sendiri, Mama akan sibuk menelepon, memenuhi ruang pesan teks dengan perintah untuk makan malam di rumah, biasanya disertai ancaman seperti, 'atau Mama yang ke rumah kamu dan gantiin peran Bibi sama Mbok Sirah, mau kamu? Cepet pulang ke rumah Mama, makan di rumah!'

Kadang, tanda serunya nggak cuma satu.

Dua tahun setelah perceraian, Mama tidak seover tahun pertama, sesekali Mama menelepon hanya untuk bertanya, 'Are you okay?'

And yes, he's totally fine.

Hope so. Menikmati kesendirian tidak seburuk itu, toh sebelum dengan Garin atau Kia, ia memang sendirian.

Saga merasa hidupnya baik-baik saja, walau terkadang, setiap malam, dia harus kembali mengonsumsi obat tidur yang tentunya disarankan dokter. Obat tidur yang membuatnya hatinya dinamis dalam mode paling aman.

Dan ya, sikap over Mama berganti dengan mengenalkannya pada seorang perempuan.  Satu orang, Siska namanya, usia 27 tahun bekerja di salah satu perusahaan BUMN, menjadi manager logistik. Mereka sempat jalan berdua beberapa kali, Siska menarik, tulang pipinya menonjol sedikit, dengan bibir penuh dan mata bentuk almond beriris cokelat yang luar biasa percaya diri, tungkainya cantik, tinggi badannya 162 senti, rambutnya kira-kira 5 cm di bawah telinga, tutur katanya sopan, pembawaannya tenang dan anggun.

Selera pakaiannya kelas atas, paling anti dengan alkohol dan pintar membawa diri.

Suatu sore di Malika's Resto and Work Spaces di Wilayah Palmerah, Siska memesan Chicken Karage. Siska bicara banyak soal resep rahasia Tantenya yang punya gerai jajanan Jepang yang sudah buka 15 gerai, tersebar di wilayah Jakarta Selatan dan Pusat. Pengetahuan Siska tentang masakan benar-benar bagus. Keluarganya ahli dalam Cuisine Jepang.

Marrytime ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang