Seventeen

1.6K 127 10
                                    

-AshleyPOV-

Aku tidak bisa sepenuhnya berkosentrasi pada semua pelajaran hari ini dan Tuhan tau penyebab dari semua kekacauan ini adalah cowok aneh di sebelahku ini yang sekarang malah melamun ke arahku sambil menopang wajahnya dengan satu tangan.

"Cari objek lain untuk kau lamuni Matt"
Kataku masih dengan mencoba menulis catatan yang diberikan Mrs. Anne tanpa perlu melirik ke arah Matt.

"Aku baru sadar kau cantik juga Ash"
Tidak, aku tidak merona. Sebaiknya jangan. Jadi aku memutar bola mata. Matt terkekeh,
"Tapi serius, mungkin efek dari cahaya dari jendela itu yang menimpa wajahmu aku tidak tau."
Aku mendorong wajahnya, "Shut up Matt"
Matt mengalihkan wajahnya sambil terkekeh.

Bel istirahat berbunyi. aku merapikan buku dan alat sekolahku lalu keluar kelas menuju lokerku. Ini agak aneh mengingat tadi Matt memaksaku untuk mendengarnya bicara tapi ia malah membiarkanku keluar kelas begitu saja. Baguslah.
"Karena kau sekarang berpacaran dengan Matt bukan berarti kau bisa lolos dariku, nona sok polos" Kim melipat tangannya didada saat aku menutup loker. Dan ya ia bersama dengan jalang lainnya.
Aku hendak mengabaikannya tapi ia mendorongku sampai punggungku mengenai loker.
"Mau kemana kau? Mau mengadu pada pacarmu, menangis tersedu?" Kim tertawa, yang terdengar seperti setan.

"Minggir kau" aku menggeser badannya lalu ditahan oleh Sophie.
Kim mengangkat daguku sehingga menatap wajahnya yang lebih tinggi dariku.

"Putuskan Matt, Ashley Cranham" kim menatapku penuh ancaman. Aku memperhatikan maskaranya yang sangat berlebihan itu dan kurasa ia pakai lensa kontak. Ewh. Dia pikir dia ada dimana sekarang? Pesta jalang?
"Jangan menatapku seperti itu Ashley! Katakan kau akan memutuskannya!"

Sophie masih menahan kedua tanganku dibelakang punggung.

Kemana semua orang?

Oh apa itu Matt?

Well, kurasa dia akan membunuh Kim sekarang. Yaayy

"Hey Ash kenapa masih disini? Kau lupa dengan rencana kita?" Matt tersenyum lebar padaku.

Tunggu, apa dia baru saja tersenyum?

Sophie sontak melepaskankan genggamannya, membuatku sedikit terdorong ke arah Matt yang langsung menangkap lenganku. Ia melihat wajahku sebentar dengan ekspresi khawatir, lalu kembali pada Kim.

"Terima kasih telah menjaga gadisku. Maaf kami harus buru-buru, aku khawatir Ashley kelaparan jadi aku akan mengajaknya makan diluar." Matt menoleh padaku, "Ayo Ash"

Aku mengangkat alis, "Yah tentu babe." Matt menggandeng tanganku berjalan memyusuri koridor. Kusempatkan menoleh kebelakang, oh lihat siapa yamg mematung disana?

'Eat that, bitch.' kataku tanpa bersuara padanya.

*************

"Kenapa kau sangat mudah keluar masuk sekolah? Memangnya kau sudah mendapat izin dari sekolah?" Tanyaku saat aku berada di mobil Matt.
"Kenapa harus?" Ia mengeluarkan mobilnya dari tempat parkir, menuju jalan raya.
"Apa? Jadi sekarang kau ingin membuatku bolos lagii?!" Aku berteriak padanya saat kami mulai menjauhi sekolah.

Ia menutup satu kupingnya, "awh calm down Ash. Kita hanya akan keluar sebentar"

Aku menyandarkan punggung, "kau gila Matt. Kau mau membawaku kemana?"
"Ke tempat biasa aku pergi." Ia menoleh, tersenyum.
Aku melipat tangan di dada. Sebenarnya ia mau membawa kami kemana? Tempat biasa ia pergi? Hutan? Ia kan sama seperti kera. Pemalas, suka makan, suka berteriak. Tapi aku hanya diam, memainkan ponselku. Sudah lama sekali sejak pertama kali Matt meminta bantuanku, aku tidak membuka twitter. Aku takut dengan semua kata-kata menyakitkan fans Matt. Tidak semua, tapi ada. Dan itu sangat menyakitkan. Jadi kali ini aku memberanikan diri membukanya.

Don't Touch He's Mine !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang