Twenty

1.1K 112 15
                                    

-MattPOV-

Mungkin bagi orang yang melihatku dan tidak tau apa yang terjadi, mengira aku adalah remaja berandal yang tengah dikejar polisi karena ketahuan mengonsumsi narkoba.
Tapi percayalah, sebenarnya aku masih bingung kenapa aku bingung.

"Nash aku harus pergi, bilang pada justin terima kasih telah mengundangku." Aku meraih jaket yang kugantung di sofa milik justin lalu menepuk pundak Nash.

"Kau mau kemana?" Tanyanya.

"Ke rumah sakit." Lalu langkahku seketika berhenti karena teringat sesuatu. "Aku tadi melihat Kim disini. Nash, I told you."

Ia bergerak tidak nyaman, dan aku tau mengapa. Tentu saja ia tidak bisa dengan mudah melakukan apa yang kukatakan tempo hari.

"Bro.."

Tapi aku tidak peduli lagi. Nampaknya Kim juga mulai lelah menggangguku, atau belum. Who knows?
Jadi aku menggerakkan tanganku tanpa menoleh ke arah Nash, lalu menerabas kerumunan dan keluar.

*********

Aku melihat tubuhnya terbaring disana. Diam dan pucat. Nafasnya sangat teratur dan wajahnya terlihat begitu damai.
Aku tidak tau apa aku pantas berada disini untung menggantikan ayahnya untuk beberapa waktu kedepan. Jelas sekali ayahnya lebih mementingkan pekerjaannya itu dari pada gadisnya yang terbaring lemah ini.

Patrick begitu marah padaku karena membiarkan Ashley pulang seorang diri. Aku tau lelaki itu menyukainya. Aku bisa melihatnya dari cara dia menatap Ashley dan begitu peduli padanya.

Tapi kenapa perasaanku mengatakan aku harus tetap bersamanya? Kenapa perasaanku mengatakan akan ada sesuatu yang terjadi apabila kuakhiri perjanjian ini?

Perjanjian.

Jahat sekali diriku memaksakannya untuk menjadi tamengku. Ya tuhan! Bahkan aku tak tau harus sampai kapan ini?

**********

-AshleyPOV-

aku mencoba membuka mataku perlahan. Kenapa tubuhku terasa aneh? Aku melihat sekitarku...dimana aku? Wait bodoh sekali. Ini kamar rumah sakit? Aku mencoba mengingat-ingat hal terakhir yang kulakukan sebelum ada di sini... oh kau berbicara dengan Patrick.

Patrick! Dimana ia?

Aku memegang kepalaku yang masih terasa sangat sakit lalu baru kusadari selang infus telah terhubung dari tanganku. Memangnya aku sakit apa?

"Hey"

Matt berjalan mendekatiku. Ia tampak kacau sekali. Rambutnya berantahkan dan wajahnya sangat.... jelek.

Well, dari dulu ia memang jelek

"Bagaimana perasaanmu?" Tanyanya tersenyum lalu duduk di kursi dekat kasur.

Aku menggosok wajahku. "Tidak seburuk saat terakhir kalinya. Sejak kapan kau disini?"

"Kemarin lusa."

"WHAATTT ???!!"
Matt langsung menutup kupingnya, meringis.
"Aku tidak sadar sejak kemarin lusa kau bilang ??? Dimana ayahku??"

"Hell Ash. Kau sakit, tapi sama menyebalkannya dengan kau sehat. Ayahmu sedang keluar karena ada urusan, mungkin sepuluh menit lagi tiba. Oh aku belum memberi tau dokter kalau kau sudah sadar" Ia lalu bangkit dari kursinya, keluar kamar dan kemudian kembali bersama seorang dokter wanita.

"Hai Ashley" Dokter ini tersenyum padaku.

Aku membalas senyumnya. Lalu ia melakukan pemeriksaan terhadapku. Memeriksa jantungku dan lainnya.

Don't Touch He's Mine !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang