fifteen

1.4K 110 6
                                    

Enjoy !

**********

-MattPOV-

Aku berjalan dengan langkah lebar. Tanganku mengepal tanpa dapat kucegah, Kim tidak bisa didiamkan !

Aku berbelok masuk ke kelasnya, yang juga kelas ketiga cewek lainnya dan kutemukan mereka disana. Nafasku tersengal.

Pandangan mereka teralihkan ke arahku saat aku berjalan mendekati mereka dengan tatapan marahku.

"Semua keluar kecuali kau" Bentakku dengan masih menatap ke arah Kim yang terlihat bingung.

"Ha? Kau bercanda? Memangnya kau..-"

Seorang anak hendak memprotes.

"Sekarang, atau akan kubuat kalian semua menyesal"

Seisi kelas langsung bungkam. Tidak bersuara sama sekali dengan wajah kesal sekaligus bingung. Aku tidak peduli. Akhirnya mereka keluar lalu menutup pintu, yang menyisakan aku dan kim di dalam kelas ini.

"Kenapa kau melakukan itu pada Ashley ha?"

Bersusah payah aku mencoba mengatur nada bicaraku agar tetap tenang. Tetapi kurasa itu tidak berhasil karena ia langsung mencicit ketika mendengar sentakanku.

"Di-dia yang memulainya !" Kim lalu berdiri, balik membentakku.

"Apa yang ia perbuat sampai membuatmu begitu membencinya?"

"karena dia berkencan denganmu !" Ia menengadahkan wajahnya, penuh emosi.

Aku mencoba mengecilkan nada bicaraku dengan penekanan yang jelas. "Kalau begitu jauhi dia karena dia pacarku"

Ia terdiam. Aku melihat ke arah jendela yang telah penuh dengan manusia ingin tahu yang mengintip sambil berdesak desakan. Bahkan beberapa merekam dengan kamera ponsel.
Aku mengambil langkah cepat ke arah jendela lalu menarik gordennya hingga sempurna menutupi seluruh jendela.

Aku kembali memusatkan pandanganku pada kim yang memucat ditempatnya. Benar benar pucat.
"Jadi kenapa kau menginginkanku kim?"
Aku maju beberapa langkah kedepan sehingga punggung kim menyentuh tembok, lalu mengurungnya dengan kedua tanganku yang menyentuh tembok.

"Karena aku menyukaimu Matt!"

"Kau seharusnya bersama Nash" aku menggelengkan kepala. Ia tertawa masam menghadap samping, lalu menatapku seolah aku ini manusia terbodoh di dunia.

"Siapa yang menyuruhku? Ibuku? Haha aku sama sekali tidak menginginkannya Matt"

Aku menatapnya tajam berusaha menebak apa yang sebenarnya ia rencanakan.
"Kuharap kau punya penjelasan untuk ini"

"Tentu aku punya ! Kau lupa Nash itu siapa? Kau lupa kejadian saat ia hanya seorang Viner amatiran setahun yang lalu, yang membuatnya dibenci hampir semua orang, Matt?!"

Aku tercenung. Rentetan kalimatnya seolah menamparku. Bagaimana bisa Kim tau mengenai hal itu ?
Dibalik kalimatnya yang menikam, aku dapat melihat dengan jelas bulir bening diujung matanya yang berusaha ia tahan agar tidak jatuh ke pipi.

Aku tetap memandangnya tajam. "Bagaimana kau tau?"

ia tergelak menghadap samping, "Kau lupa dulu gadis itu sedang bersama siapa ?"

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu dengan keras.
"Matthew lee espinosa buka pintunya!"
Sebelum aku melirik Kim untuk yang terakhir kalinya sebelum meringsut ke arah pintu.

Aku membuka pintu itu lalu melihat seorang wanita dewasa tengah melipat tangannya di dada sambil menatapku aneh. Well, sepertinya aku akan mendapat masalah kali ini.

"Kuharap kau tidak ada jadwal tur atau kegiatan internet apapun untuk ke ruanganku sekarang, espinosa" katanya dengan mengangkat sebelah alisnya. Ia menggerakkan jarinya agar aku mengikutinya lalu ia berjalan keluar kelas.
Tapi tiba-tiba ia berbalik, "Dan kau nona Kim"

*********

-AshleyPOV-

Patrick terus berusaha menenangkanku mulai dari hanya membelikanku minuman sampai berlagak seperti pelawak yang sama sekali tidak lucu. Aku masih terbayang tatapan marah Kim dan 3 cewek lainnya. Dan aku sadar bukan hanya mereka yang akan membeciku. Semua orang akan membenciku karena alasan yang sangat tidak masuk akal. Karena aku berpacaran dengan Matthew Espinosa. Sial. Seharusnya dari awal aku tidak menyetujui hal bodoh ini! Apa pula untungnya bagiku? Aku malah mendapat masalah gila seperti ini! Aahh!!

"Mau kuantar pulang?" Aku mengusapkan punggung tanganku di pipi, mengangguk.

Patrick tersenyum tipis ke aeshku lalu mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Mungkin di rumah aku akan segera membaik dan melupakan kejadian tolol ini. Patrick memegang punggungku untuk menuntunku. Lalu aku teringat Matt..
Apa yang sedang ia lakukan sekarang? Apa ia baik-baik saja karena Kim bisa melakukan apapun. Tidak tidak, ia memang sudah seharusnya memberi pelajaran pada Kim dan tentu saja ia baik baik saja, apa yang kupikirkan?

Mobil Patrick berhenti tepat di depan rumahku lalu aku berterima kasih padanya dan meminta maaf karena telah membuatnya melewatkan jam pelajaran.

"Aku seharusnya berterimakasih padamu, mungkin kalau saja aku di kelas sekarang, si nyonya puff itu sedang mendongeng tentang nenek moyangnya" patrick terkekeh. Aku tersenyum tipis lalu masuk ke rumah.

Aku penasaran apa yang diharapkan oleh Kim terhadap Matt. Matt tidak maco. Maksudku patrick jauh lebih keren dan masih banyak cowok cowok di sekolah yang lebih hot dari pada Matt atau Nash atau shawn, terutama Matt. Dan Matt, ia payah dalam hampir semua hal ! Kecuali baseball dan football tentu saja. Jadi apa untungnya baginya andai ia benar-benar mengencani Matt?

Kecuali...

Kecuali ia tidak menginginkan Matt, atau Nash. Ya ampun bagaimana bisa aku setolol ini!
Kim tidak menginginkan mereka, ia menginginkan popularitas dari mereka. Dan ia akan memegang dua kemungkinan. Nash atau Matt. Tunggu dulu, bagaimana dengan Shawn? Ia tidak berusaha mendekati Shawn?

Mungkin karena Shawn terlalu muda baginya. Untuk sementara ini itulah satu satunya kemungkinan..
Aku mengangkat sebelah bibirku, baiklah Kim..kita mainkan permainanmu!

***********

Holaaa sorry banget update seabad >,< sempet buntu plus makin sibuk ehehehe. Chapter ini pendek juga huhuu beneran buntu. Moga aja next chapter gak seabad lagi wkwkwk vomment jangan lupaa :*

Don't Touch He's Mine !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang