Fourteen

1.5K 118 7
                                    


Enjoy !
********

"Bangun !"

Aku hampir tidak bisa menggerakkan tubuh terutama tangan kananku. Kepalaku terasa berputar-putar, bahkan untuk membuka mata saja butuh waktu lama bagiku. Namun samar-samar aku dapat mendengar sebuah suara.

"Bagaimana kalau sampai dia mati? Oh my God aku tidak mau masuk penjara hanya gara-gara ini !"

"Shut up Ell ! Dia tidak akan mati hanya karena pukulan tak bertenaga sophie !" Suara gadis lainnya menimpali dengan nada lebih tinggi.

Aku masih berusaha menggerakkan tanganku, dan itu berhasil karena salah satu dari mereka memekik,

"Dia bangun!"

Aku membuka mataku perlahan, mengerjap ngerjap untuk memperjelas pandanganku yang buruk ini ditambah dengan cahaya redup ruangan ini. Dimana aku?

"Hai Ashley" Nada sinisnya sangat kentara saat ia menyebutkan namaku.

"kau ?!" Aku membulatkan mulutku. Untuk apa ia ada disini bersama tiga cewek yang aku lihat di kafetaria ini?

"Ya ini aku. Kenapa? Kau kaget ha? Kau mau menelfon Matt?" Kim menyeringai.

Aku lalu teringat ponselku. Dimana aku menaruhnya?

"Mencari ini sayang?" Cewek berambut coklat keriting itu mengangkat ponselku sambil tersenyum licik. Apa apaan ini ?!

Aku yang baru menyadari bahwa aku tengah terduduk di lantai dingin di ruangan sempit, yang kuyakini adalah gudang, menyipitkan mata. Apa mau mereka sebenarnya?

"Nah Ashley jangan sampai kau membyatku mengotori tanganku dengan menyentuhmu dan mengambil waktuku yang berharga ini ! Sekarang jawab pertanyaanku. Apa kau dan Matt berkencan?" Kim mencondongkan tubuhnya kedepan, membuat jarak kami sangat dekat.

Aku tertawa getir, "Apa kami tidak cukup jelas? Tentu saja kami berkencan ! Sekarang biarkan aku pergi"

Gadis berambut keriting, yang ternyata namanya sophie itu mengepalkan tangan. Ia terlihat sangat geram dengan bernapas lebih dalam. Berbeda dengan Kim yang sangat sangat santai tanpa ekspresi yang dapat kutebak.

"Bohong ! Kalau begitu kenapa kalian tadi sangat tidak terlihat seperti sepasang kekasih melainkan seperti musuh hah? Dan lagi, bagaimana bisa Matt menyukaimu padahal kau ini sangat sangat jauh darinya ! Kau tidak pantas mendapatkannya, Ashley cranham !"

Deg.

It's deep, bitch.

Kalau saja aku bukan seorang yang tidak punya hati, kalau saja ini bukan karena demi menolong seseorang, kalau saja aku bisa, pasti tinjuanku sudah berada di mulutnya sekarang ini.

Aku berdiri, mengabaikan rasa sakit luar biasa di sekujur bahu dan punggungku akibat pukulan itu.

Aku menatap cewek di hadapanku ini dengan tatapan paling mematikanku.

"Dengar ya jalang sialan, Matt itu sekarang adalah pacarku. Sekeras apapun kalian-" aku menatap mereka berempat bergiliran "Mencoba merusak hubungan kami, sekeras itupun juga kami akan mempertahankannya ! Dan terimalah, jalang sialan bahwa ia lebih memilihku dari pada kalian!"

Aku menelan ludah. Kumohon, buatlah kalimatku itu meyakinkan, Tuhan. Aku tidak peduli lagi siapa Kim dan ketiga makhluk ini. Yang aku pedulikan saat ini adalah kalimat kim yang menyayat tadi dan bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini.

Kali ini Kim maju selangkah dengan cepat. Meraih rambutku dan menariknya kebelakang, aku mengerang kesakitan.

"Dengar aku baik-baik Ashley, aku tidak peduli siapa kau, atau apapun yang kau lakukan untuk menghentikanku, aku akan tetap membuat hubungan kalian musnah! Dan kau akan menyesali perbuatanmu hari ini, Ashley. Kau akan sangat menyesalinya ! Sekarang kuberi kau kesempatan sekali lagi, putuskan Matt atau kau akan merasakan sendiri akibatnya" Kim bernafas di dekat wajahku. Sangat jelas ia marah dan kulihat ketiga makhluk di belakangnya dengan ekspresi tak kalah mengerikan. Aku berusaha untuk tidak menangis...

Don't Touch He's Mine !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang