Ten

1.8K 133 3
                                    

Hola ! Sorry slow update. Jadi part yang ini lumayan panjang dari sebelum sebelumnya :) Enjoy !

-MattPOV-

Samar-samar aku mendengar sesuatu yang melengking. Semakin jelas, dan semakin memekakan telinga. Ah, sial. Aku meraba meja kecil di samping kasurku berusaha menggapai benda sialan itu lalu memukulnya sekeras yang kubisa. Lalu aku kembali menarik selimutku. Aku sangat mengantuk.. Baru saja saat aku ingin kembali merapatkan kelopak mataku benda itu berbunyi lagi. Kali ini lebih ganas dan lebih menjengkelkan.

"Aagghhh" aku mengerang, menutup kepalaku dengan bantal. Kenapa pula aku mengatur alarm sepagi ini?

"MAATTTTT !!"

"Fuck !" Aku berkata lirih. Apa nash tidak tau aku sedang berusaha kembali tidur? Kenapa pula ia harus berteriak sepagi ini dengan suara yang terdengar bersemangat sekali begitu?

BRAK !

Ia membuka pintu kamarku dengan kasar.

"Ck! Kenapa kau susah sekali untuk bangun? Heh tukang tidur ! Lihatlah sekarang jam berapa ! " Nash menyodorkan alrmku.

Aku mengerjap sambil mengusap mataku, "shit!"

Sejurus kemudian aku melompat dari kasur sebelum aku mendengar nash terkekeh di belakangku. Bagaimana bisa ia telah berpakaian rapi tanpa membangunkanku dari tadi?

Setelah itu kami bertiga berangkat seperti biasa menggunakan mobil nash. Beberapa murid langsung memperhatikan kami saat tiba di depan sekolah. Jujur, aku sangat merasa risih dengan keadaan seperti ini. Setelah itu nash memarkirkan mobilnya di dekat taman.

"Aku harus bertemu dengan kim hari ini." Nash berkata lebih pada dirinya sendiri saat kami berjalan menyusuri lorong sekolah. Berhubung shawn berada di kelas dua, ia berbelok ke menuju kelasnya.

Beruntung kami tidak terlambat masuk kelas walaupun cukup kesiangan untuk mendapat bangku di belakang. Menyebalkan.

-AshleyPOV-

Sial. Aku lupa mengerjakan PR matematika! Aaggh ini semua gara-gara ayah yang mengajakku memilih perabotan rumah tadi malam. Sepertinya ia benar-benar yakin kami akan tinggal lama di rumah ini. Jadi aku terpaksa mengerjakannya sekarang. Setelah berhasil menyisakan satu soal lagi, seseorang menyenggol bangkuku sampai sampai aku membuat garis panjang di tengah-tengah jawabanku.Aku terpaku dengan mulut agak terbuka, Sialan siapa yang berani-beraninya merusak hasil kerjaku inii??? Aku menoleh ke arah pemilik bokong sialan ini.

"Heehh kau orang sok keren ! Kau tidak punya mata ya !? Lihat apa yang telah kau perbuat !" Aku menyodorkan bukuku didepan wajahnya.

"Cepat tanggung jawab !!"

Tapi seolah tuli dan buta, Matt hanya mengangkat bahu sebentar, lalu duduk di bangku sebelahku. Dasar cowok brengsek! Aku kembali melongo . Separuh kelas memperhatikanku yang tadi menyebutnya buta dan tuli. Sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi ingin menamparnya, mencubit lengannya tetapi keberuntungangan ada di pihak bocah sok keren itu. Awas saja ia nanti...

Aku menghembuskan nafas keras lalu menatap kertasku yang memperihatinkan ini. Sekarang apa?

Aku melihat matt dari ekor mataku. Ia sama sekali tidak merasa bersalah. Kurang ajar ! Kalau saja bukan karena tatapan woah dari murid lain, ia sudah tamat dari tadi. baiklah, aku akan berusaha menghapusnya..

Aku pun menghapus coretan yang menghalangi jawaban-jawabanku di keras, ini sangat membuang waktu. Jadi aku memutuskan MENGULANG JAWABAN ITU DARI AWAL. Aku mendengus kesal. Lihatlah, matt malah sedang bergurau dengan murid-murid lain dan nash tentu saja. Tidak, aku tidak memperhatikannya. Hanya saja perasaan kesalku yang membuatku ingin tahu apa yang dilakukan bocah itu setelah berhasil membuatku bekerja dua kali tanpa menyesal sedikitpun.

Don't Touch He's Mine !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang