Seluruh member secret number telah kembali ke dorm mereka. Dita merenung di kamarnya, ia memikirkan apa yang dikatakan Jinny sebelum mereka pulang. "Aku keluar tiba-tiba katanya? Dan sendirian" ucap Dita berbisik sambil menatap cermin di kamar tersebut.
Mata Dita membelalak, Dita mematung saking terkejutnya saat melihat pantulan cermin tersebut. Suasana disekitarnya seketika menjadi dingin sampai Dita merasa sesak.
Bayangan di cermin tersebut bukanlah bayangan Dita, tapi seseorang gadis yang memakai pakaian berwarna putih, wajah pucatnya mirip dengan Dita, rambut gadis itu terlihat kacau berantakan, yang membuat Dita terkejut adalah gadis itu menyeringai pada Dita sambil berbisik seperti di dekat telinga Dita "Hey, kita bertemu lagi ya?" Lalu ia tersenyum getir "Mengapa kau terkejut? Apa karena tadi aku berlari ke arahmu?"
Dita tak bisa mengatakan apapun, bibirnya seolah menempel dan jantungnya berdegup kencang. 'Apa-apaan ini' teriaknya dalam hati, Dita yakin betul bahwa ini semua hanya imajinasinya dan dia hanya lelah, ya pasti begitu, tidak mungkin bayanganku bisa berbicara. Begitulah yang Dita pikirkan. Perlahan ia berbalik, dan ia kembali mendengar suara gadis tadi "Kenapa kau mengabaikanku?"
Dita yang takut buru-buru keluar dari kamarnya dan mencari semua member setidaknya ia tidak sendirian, begitu pikirnya.
Belum sempat Dita keluar kamarnya, bayangan di cermin itu berteriak lagi "Hey, aku berbicara padamu!!", dengan takut-takut Dita menoleh dan mencoba memberanikan diri bicara dengan bayangannya
"A-apa kau bicara padaku?" Tanya Dita, berhasil membuat pantulan cermin itu berjalan mendekat dan menyentuh cermin tersebut "Tentu saja, siapa lagi selain kau!" Udara disekitar Dita semakin dingin membuatnya sedikit gemetar. Dita kembali memberanikan diri dengan mengatakan "Jangan ganggu aku, ku mohon!"
Bayangan Dita tadi memukul cermin tersebut tiga kali dan menyeringai "Kau harus membantuku!" Lalu tiba-tiba ia menghilang dan suasana kamar tersebut berangsur kembali seperti semula.
Dita sangat terkejut kali ini ia bahkan mencubit pipinya untuk menyadarkan diri. 'Apa-apaan itu tadi?' Lalu Dita membanting dirinya ke kasur, suasana menjadi senyap membuat Dita kembali merinding.
"Aku akan selalu ada disisimu Dita, mulai sekarang. Ku mohon bantu aku" suara itu kembali terdengar dan kali ini disertai isak tangis seorang gadis yang tak nampak wujudnya.
Dita menutup kedua matanya dan meringkuk di kasurnya, ia berharap yang barusan hanyalah mimpi.
🌩🌩🌩
Dita terbangun saat tirai kamarnya terbuka.
"Ayolah bangun Dita!!!!!" Ucap seseorang sambil menarik selimut Dita
"Aku kan tak ada syuting hari ini, aku sangat lelah eonni" ucap Dita
"Ahhh sungguh membuatku frustasi! Kau berjanji padaku untuk jalan-jalan bersamaku hari ini!" Ucap Lèa merajuk
"Aku juga mau ikut, tak bisa kubiarkan Dita hanya bersamamu!" Ucap Jinny yang baru saja masuk kamar tersebut sambil duduk di samping tempat tidur Dita
Dita menyadari bahwa perdebatan ini tak akan selesai jika ia tak ikut campur pun akhirnya bangun, ia menatap Lèa dengan puppy eyesnya berharap agar Lèa memberikan waktu tambahan tidur untuknya "Eonni sebentar saja 10 menit lagi, lalu aku akan langsung bersiap-siap secepat kilat, okay??"
"Haah, baiklah jam 10 nanti kau harus sudah siap ya, aku akan ke toserba sebentar membeli persediaan ramyeon untuk kita. Ingat jam 10. Ha-rus su-dah si-ap!" Teriaknya sambil keluar kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love✅️
FanfictionGenre: Misteri, Romance(?) Cast: Dita Karang, Jinny, Lèa, Minji, Zuu, Soodam "Aku merasa ada yang terus mengikutiku, bahkan dalam mimpi aku merasa dia terus mengawasiku. Ku mohon semoga ini segera berakhir, aku hanya ingin hidup damai dan melakukan...