Episode 6

467 91 11
                                    

Para member telah kembali dari latihan koreo dan kini tengah berkumpul di ruang tengah.

"Bocil, kau bangunkan kedua eonni-mu ya. Aku akan siapkan makan malam bersama Minji dan Jinny" ucap Lèa sambil menarik kedua orang disebelahnya itu.

Zuu bergegas ke kamar Dita. Ia membangunkan kedua orang disana dengan lembut dan mengajak keduanya menuju ruang makan.

Jinny menyiapkan alat makan beserta piring untuk semua orang, ia juga bertugas mengambilkan minum. Sedangkan Minji bertugas menghangatkan ayam goreng yang mereka beli saat di perjalanan pulang. Lèa memasak toppoki instan dan tak lupa ia menambahkan ramyeon.

Zuu, Dita dan Soodam sudah menunggu dengan tenang di meja makan. Zuu membantu Jinny mempersiapkan alat makan dan sesekali mengintip apakah toppoki yang dibuat Lèa sudah matang. "Bocil tunggu saja disana, sebentar lagi akan matang toppoki yang kau nantikan itu" ucap Minji sambil membawa ayam goreng ke meja makan. Zuu bertepuk tangan heboh karena akhirnya ada makanan yang siap di meja, sungguh tak sabar mencicipi ayam itu.

Akhirnya seluruh makanan telah siap di meja makan, mereka pun memakan dengan lahap. Sedangkan Dita lebih banyak memperhatikan member lain dan tersenyum.

Setelah semua selesai makan, Lèa membuka pembicaraan "Anak-anak, mari kita berdiskusi dulu sebentar ya" lalu semua member memperhatikan Lèa.

"Begini, aku memahami bahwa Dita sedang memiliki masalah, apakah tak apa jika kita mengetahui semua terkait hal tersebut, Dita?" Tanya Lèa lembut

Kini semua mata tertuju pada Dita, Dita juga merasa bahwa cepat atau lambat ia akan meminta bantuan dari orang lain untuk masalah yang dihadapinya. Dita menghela napas berat lalu mengakui kalau hidupnya sungguh berat akibat teror 'dia' yang semakin menjadi.

Minji yang melihat itu mengerti sekali bahwa pasti sungguh sulit bekerja dibawah bayangan ketakutan seperti itu, ia lalu mengelus punggung Dita "Tidak apa eonni, kami semua akan melindungimu. Jadi tolong beritahu kami apapun yang kau ketahui ya?"

Dita tersenyum dan mulai menceritakan segalanya dari awal. "Jadi saat itu, kira-kira di suatu event award yang kita hadiri beserta seluruh Idol K-Pop lain. Mungkin sekitar 5 atau 6 bulan yang lalu? Kalian ingat tidak, saat itu kita menyapa para Idol senior serta memberikan album kita?"

"Ah saat itu, tentu aku ingat. Aku bahkan tidak sabar menghadiri acara seperti itu lagi" ucap Jinny sambil tersenyum lebar

"Nah saat itu, kita menyapa para member BTS sunbae. Kalian ingat ruangannya sangat besar dan terpisah dari Idol yang lain?" Jelas Dita. Yang lain hanya mengangguk saja. "Pada saat itulah pertama kali, aku melihat sesuatu yang aneh. Salah satu member BTS dipeluk oleh arwah tapi aku tak ingat jelas siapa yang dipeluk, karena aku ketakutan saat itu jadi hanya menunduk saja. Setelah pulang dari acara award itu, aku merasa seperti ada yang mengajakku bicara. Aku seringkali mengabaikannya karena merasa tak ada siapapun, hingga sekitar satu bulan yang lalu aku mulai merasa aneh. Aku sering termenung, lalu saat sadar aku sudah berada di tempat berbeda. Kalian bahkan menanyakan hal yang tak ku pahami seperti 'mengapa kau sangat pucat tadi?' Atau 'apakah perasaanmu sudah membaik?'. Padahal aku baik-baik saja kok, aku makan dengan baik, aku juga tidak ada masalah apapun. Hingga saat Minji mulai menceritakan mengenai bunga kering itu, entah kenapa perasaanku sangat sedih. Aku bahkan ditelepon oleh Jaehyun sunbae, ia bilang sebelumnya melihatku menangis sambil menunjuk poster BTS. Aku sama sekali tidak ingat apapun, aku bersumpah aku bahkan tak mengenal member lain selain Taehyung-ssi, itu pun kami hanya mengobrol sedikit. Tapi kenapa dari penjelasan Jaehyun sunbae, aku seperti mengenal dekat satu diantara mereka. Hanya itu yang ku tahu. Apa aku mengatakan hal aneh lainnya?" Tanya Dita yang berusaha menahan air matanya

Eternal Love✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang