Episode 4

510 100 11
                                    

Dita berusaha untuk melupakan sejenak semua ketakutan dan perasaan khawatir yang sedang dirasakannya.

Seluruh member secret number kini akan menjalani syuting di salah satu acara varietas. Dita agak gugup karena 'dia' sering sekali mengambil alih tubuh Dita disaat yang tak tepat. Kini Dita sedang berias dan meminta staff untuk keluar sebentar, Dita menarik napas dalam-dalam dengan perlahan sambil menutup mata.

Saat membuka mata, ia terkejut karena 'Dia' dalam posisi terbalik dengan kepala menghadap cermin, kakinya berada pada langit-langit ruangan. Dengan wajah pucat 'dia' bertanya "Kau sedang apa? Aku ingin bicara padamu tapi kau sering mengabaikanku, dan menghindari cermin"

Dita berusaha tenang dan menjawab "tolong hari ini saja ya jangan menggangguku. Jadwal kali ini sungguh penting" sambil berusaha tersenyum. 'Dia' pun mengubah posisinya kali ini berdiri di samping Dita. "Baiklah akan ku ingat, tapi aku tak janji karena aku sangat kesepian. Jika kau saat syuting bertemu cermin, aku mungkin agak tergoda untuk mengganggumu" jawabnya sambil menyeringai

'Ah tolong, dia sungguh menyeramkan. Tapi aku harus fokus pada pekerjaanku.' Batin Dita sambil berulang kali menarik napasnya dalam-dalam.

🌩🌩🌩

Dita melakukan pekerjaannya dengan baik, walaupun masih mengkhawatirkan ucapan 'dia' tadi, sebisa mungkin Dita menghindari cermin.

Syuting kali ini mengambil tema horor di suatu sekolahan. Tim penulis memberikan briefing singkat pada para pembawa acara dan member secret number. Mereka akan berperan sebagai siswa sekolah tersebut dan harus memecahkan misteri mengenai kematian salah satu murid yang pintar dengan mencari petunjuk melalui misi di setiap ruangan. Tim terbagi menjadi tim pembawa acara dan member secret number. Lalu agar lebih efektif menemukan petunjuk, mereka kompak membagi tim dalam skala kecil--berjumlah dua orang. Lèa dan Soodam, Minji dan Jinny, Zuu dan Dita.

Tim secret number memainkan permainan sebelum memasuki ruangan, untuk mempertaruhkan tingkat kesulitan tiap ruangan. Agar seru tim kecil ini bahkan membuat yel-yel sendiri untuk menyemangati diri masing-masing.

Lèa dan Soodam menamai Tim mereka "Di Ta bogoshipda" (Dita aku merindukanmu). Mereka senang menggoda Dita karena ekspresi Dita sungguh imut. Mereka mendapat ruangan yang dipenuhi boneka, sebelum masuk Lèa dengan percaya diri mengatakan pada kamera "Lihat dan pelajari, noona ini beraksi!" Namun setelah memasuki ruangan Lèa berteriak ketakutan sambil memeluk Soodam.

Soodam terkekeh melihat tingkah eonninya itu, ia mengatakan pada kamera dengan sedikit berbisik "kalian lihat? noona kalian sungguh sedang beraksi!". Lèa pun tak ingin kalah lalu mengatakan "Hey adik kecil! kau juga takut kan! Semua boneka ini seperti memperhatikan kita, lihat tuh" sambil menunjuk sekeliling. Saat itu ada sesuatu yang jatuh dari langit-langit ruangan berhasil membuat mereka menjerit, Lèa berusaha melindungi Soodam dengan menendang benda yang jatuh tadi. Setelah itu mereka tertawa karena benda itu hanyalah bantal berbentuk kucing imut.

Setelah cukup lama memperhatikan dan berdiskusi dengan Soodam, Lèa memberanikan diri untuk menyusun boneka sesuai hasil diskusi tadi. Ia meletakkan seluruh boneka berjajar berdampingan berdasarkan tinggi boneka tersebut dan di atur melingkar dari posisi mereka berdiri. Lalu tiba-tiba salah satu bagian dinding terbuka mengeluarkan kunci dan sebuah surat. Lèa dan Soodam segera keluar dari ruangan itu dan membaca surat tadi bersama seluruh member.

Tim kedua Minji dan Jinny menamai tim mereka sebagai "Tim Bucin Dita". Tentu dalang dari nama tim ini adalah Jinny, Minji hanya pasrah dengan kelakuan Jinny yang posesif pada Dita. Mereka bahkan menarikan lagu dangdut Indonesia agar Dita tertawa.

Tim kedua ini sungguh kurang beruntung karena mereka mendapati ruangan yang penuh buku dan lilin. Jinny bahkan mengatakan pada kamera "Aku sudah mual, padahal aku belum membaca semua itu, bagaimana jika kita bakar saja?!". Minji yang terkejut langsung meminta maaf pada kamera sambil menyuruh Jinny di posisi membungkuk 90 derajat lalu setelah itu menyuruh Jinny berlutut. "Kau!!! Cepat katakan kesalahanmu!" Ucap Minji. "Aku bersalah karena berniat membuat kerusakan pada fasilitas publik, aku bahkan berniat menghancurkan setiap buku matematila karena aku muak! Jangan ikuti aku semuanya! Kalian akan berakhir sepertiku jika menyuarakan pikiran kita, padahal kita hidup di jaman demokratis!" Ucapnya yang semakin memelan di akhir kalimat.

Eternal Love✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang