Epilog

655 94 37
                                    

💞💞💞

Seorang Pria menggandeng seorang anak perempuan berusia tiga tahun menuju salah satu sisi pada lantai pertama gedung apartemen untuk menunggu seseorang.

"Papa, aku mau main disana, boleh ya ya ya!"

"Mina, jangan jauh-jauh okey?!"

"Yey! Aku bakalan main sama paman Minnie, iya kan paman" gadis kecil itu menarik tangan pria yang berada di sebelah papanya

"Baiklah, aku akan berada disini menunggu mamamu ya"

Mina dan paman Minnie segera bermain di tempat yang terdapat ayunan kecil beserta pohon natal dekat pintu keluar

Lalu ada seorang wanita tiba-tiba saja mencium pipi pria yang sedang memandangi gadis kecil itu

"Aku bisa cemburu jika kau begitu pada anak pertamamu. Mungkin benar kata seluruh ibu di komplek ini, pria tidak akan memperdulikan istrinya lagi jika memiliki anak gadis. Kini aku hanya memilikimu saja sayang" wanita itu mengelus perutnya yang sudah membesar

Pria tadi segera mengelus perut wanita itu "ada aku juga kan, kau bisa membuat keributan lagi jika mengatakannya begitu" kini pria itu menciumi perut wanita di hadapannya

"Sudahlah geli" wanita itu tertawa dan menarik pria itu kedalam pelukannya.



"Paman Minnie, apa paman akan memberikan adik juga padaku?" Mina bertanya dengan wajah polos

"Paman harus menikah dulu dengan bibi J, setelah itu paman akan memberikan adik untukmu" Paman Minnie sangat gemas dengan gadis kecil itu

"Baiklah, tapi aku ingin oppa tampan bukan adik kecil. Apa paman punya kenalan oppa tampan?" Mina kembali bertanya dengan wajah polosnya

"Bagaimana dengan oppa yang kau temui di taman bermain dekat rumah? Bukankah ia mengatakan akan menjagamu hingga dewasa?" Tanya paman Minnie

"Paman, aku sungguh tidak tahan dengan sikap kekanakannya, dia tidak mengizinkanku main dengan oppa lainnya di taman bermain, hingga aku menangis karena itu kemarin! Dia bahkan bukan suamiku!" Mina cemberut dengan lucu membuat paman Minnie tertawa

"Kau benar, jika dia bukan suamimu maka jangan biarkan dia melarangmu bermain dengan siapapun"

"Nah, sekarang aku harus mencari oppa tampan lain karena aku ingin mengenalkannya pada adikku jika telah lahir nanti" Mina berbicara dengan bersemangat

Paman Minnie tertawa gemas dan mencubit pipi Mina "baiklah, nanti paman kenalkan pada oppa tampan"

"Tapi jangan yang setua paman ya?!" Mina cemberut

Kini paman Minnie menggendong Mina dan memeluknya. "Iya, ayo sekarang kita kembali ke orang tuamu. Pasti mamamu sudah menunggu gadis kecil ini"

"Paman Minnie sudah berjanji padaku!!!" Mina menatap serius pada paman Minnie

"Iya, aku akan mengenalkan pria tampan yang sangat banyak hingga kau bisa bermain dengan puas bersama mereka semua"

Gadis kecil itu sangat terobsesi dengan pria tampan karena setiap hari papanya selalu menceritakan mengenai pangeran tampan di kisah dongeng klasik. Papanya bahkan berpesan bahwa ia harus berteman dengan orang-orang yang setampan papanya itu.




"Papa, paman Minnie berjanji akan mengenalkanku dengan oppa tampan" ucap Mina girang

Wanita yang sedang hamil besar itu menoleh dan bingung dengan yang diucapkan gadis kecilnya

"Sayang, kau mengajarkan apa padanya saat aku sedang tidak ada?!" Wanita itu berusaha agar tidak berteriak pada suaminya

"Tenanglah sayang, aku hanya mengajarkan dunia padanya" pria itu berusaha menenangkan istrinya yang akan marah

Wanita itu hanya dapat menggeleng, lalu berbicara lembut pada anak gadisnya "sayang, Mina-ku, kau harus berteman dengan semua orang. Bagus juga memiliki pria tampan, tapi kasihan dong teman yang tidak tampan jika ingin bermain denganmu? Bagaimana dengan teman perempuan?"

Mina terlihat berpikir serius "benar, ku rasa mama sangat benar. Aku akan berteman dengan semuanya, tapi terutama dengan pria tampan!"
Mina kini tersenyum dengan memperlihatkan gigi kelincinya

Ketiga orang dewasa itu tertawa karena tingkah gadis kecil ini.

Saat itu ada seorang anak lelaki berusia lima tahun mendekati Mina

"Mina, maafkan aku. Kemarin aku membuatmu menangis dan teman-teman lain jadi pergi meninggalkanmu" anak lelaki itu menatap Mina dengan manis

"Oppa, aku sudah berakhir denganmu." Mina kini memeluk papanya

"Mina, ayo bermain denganku lagi" anak lelaki itu kini mengeluarkan sebuah cokelat bar "ini aku memiliki cokelat kesukaanmu"

Mina melirik dan menatap cokelat itu cukup lama sebelum akhirnya mendekat pada anak lelaki itu

"Baiklah Mina akan memaafkan oppa, karena oppa memberikanku ini." Mina lalu berbalik ke arah paman Minnie, "Paman Minnie, aku sudah berbaikan dengan oppa--" Mina berusaha mengingat-ingat namanya

"Namaku Park Jin Young, perkenalkan paman dan bibi. Mina, boleh panggil aku Jin" Jin kecil membungkuk hormat pada ketiga orang dewasa itu

"Ah benar, Jin oppa. Maafkan aku melupakan namamu. Ayo kita bermain bersama" Mina kini tersenyum hangat pada Jin kecil

"Paman dan Bibi jangan khawatir, aku akan melindungi Mina dan mengantarkannya pulang. Rumahku tepat berada di sebelah rumah paman dan bibi. Kami akan main di taman bermain seperti biasanya, kami pergi dulu ya paman dan bibi" kedua anak itu kini berlari sambil berpegangan tangan menuju taman bermain seperti yang dijelaskan Jin kecil itu

"Dia imut sekali, dan panggilannya mirip denganmu, sayang. Aku jadi merindukan masa-masa kita berpacaran dulu" wanita itu tersenyum memandangi kedua anak yang sedang asik bermain

"Ayo kita berpacaran lagi, kita tinggalkan Mina dengan Paman Minnie" suami wanita itu terlihat bersemangat

"Ku mohon pada kalian, aku juga ingin punya waktu damai dengan tunanganku. Kalian selalu mengomel karena kami tidak kunjung menikah, tetapi kalian selalu menitipkan Mina padaku dan tunanganku." Paman Minnie berbicara dengan ketus

"Sayang, setelah kau melahirkan nanti, ayo kita melarikan diri dan berpacaran sepuasnya. Kita biarkan paman Minnie mengurus kedua anak kita" bisik pria itu pada istrinya

"Hey! Aku bisa mendengarmu hyung!" Pria itu mendapat pukulan dari paman Minnie.

Wanita itu tertawa melihat suami dan temannya itu bertengkar lalu segera berbaikan. Lalu wanita itu mengajak suaminya pulang agar ia bisa beristirahat, sedangkan Paman Minnie pamit karena akan segera menjemput tunangannya di Bandara.

💞💞💞

Eternal Love✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang