Episode 12🌹

428 89 10
                                    



Pagi ini sang Putri bangun dengan terulas senyum di wajahnya, ia tak sabar untuk segera berbincang lagi dengan Tuan Kim.

Putri memperhatikan cermin yang diberikan Tuan Kim kemarin, ia merasa hatinya hangat dan ada perasaan sedikit menggelitik saat mengingat kebersamaan mereka kemarin.

Dayang mengetuk pintu, dan mengantarkan pesanan Putri. Busur dan Anak panah yang dibuat khusus untuk latihan. Ia lalu memerintahkan dayang tersebut untuk menyampaikan pesan pada Tuan Min.

"Tolong sampaikan pada Tuan Min, bisakah ia mengajariku di danau dekat hutan? Aku akan kesana sebelum waktu makan siang. Oh ya dan tolong siapkan bekal makan siang untukku dan Tuan Min ya. Terima kasih"

Dayang segera menyampaikan pesan kepada tuan Min, ia juga tak lupa membuatkan bekal makan siang untuk di bawa oleh Putri.

Putri kini dengan pakaian yang lebih nyaman untuk latihan memanahnya. Ia juga mengikat rambutnya agar lebih nyaman. Putri membawa bekal makan siang beserta busur dan anak panah.

Saat berada di dekat gerbang istana, ia melihat tuan Min bersandar pada salah satu dinding sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang disekitar istana.

"Tuan Min, apa anda menunggu seseorang?" Tanya sang Putri sambil menghampirinya

"Nona, saya menunggu anda. Biar saya bantu bawakan" Tuan Min segera mengambil seluruh bawaan sang Putri

"Oh. Terima kasih banyak Tuan" sang Putri tersenyum.

"Mari kita menuju danau"

Tuan Min berjalan di belakang Putri sambil memperhatikan punggung Putri, mereka tidak membicarakan apapun.

Saat sampai di dekat danau, Tuan Min segera mengukir tanda target pada batang pohon dengan pedangnya.

"Mari kita coba lihat kemampuan anda dahulu Putri"

"Jangan berharap banyak ya, karena aku tidak ahli dalam hal ini"

"Tunggu, permisi sebentar." Tuan Min membantu menyesuaikan posisi lengan yang benar.

"Nah coba bidik targetnya Putri"

Putri melepas anak panah tadi, namun sayangnya tidak mengenai target dan malah melesat ke pohon di belakangnya.

"Sudah ku bilang bukan? Aku tidak ahli"

"Tidak apa Putri, tidak ada yang langsung ahli dalam sekali percobaan" ucap Tuan Min berusaha menyemangati

Setelah latihan beberapa jam, mereka akhirnya beristirahat dan memakan bekal makan siang di pinggir danau.

"Apa kau tau kemana Tuan Kim?" Tanya putri tiba-tiba

"Tadi pagi-pagi sekali, saya lihat Tuan Kim menuju pasar, Putri"

"Kenapa kau akhir-akhir ini tak bersamanya?" Putri cukup cemas karena kemarin Tuan Kim menceritakan kisahnya dengan tentara Jepang.

"Tuan Kim dapat menjaga dirinya dengan baik, sebenarnya saya ikut kemari hanya untuk menemani saja. Tuan Kim mudah merasa kesepian" ucap Tuan Min tanpa menoleh

"Apa dia masih kesepian saat ini?"

Tuan Min menoleh, "saya rasa sekarang dia tidak memerlukan saya lagi disini. Setiap hari Tuan Kim terlihat bahagia" lalu kembali menatap danau

"Baguslah jika begitu" ucap Putri berhasil membuat sudut dihati Tuan Min merasa tersayat

'Apa aku sudah tak ada kesempatan?' Batin Tuan Min

Eternal Love✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang