Episode 14

404 101 7
                                    

Sudah lima hari Dita berada di rumah sakit. Tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan segera sadar. Seluruh jadwal Dita dengan sangat terpaksa harus di undur.

Manajer mengatakan pada media bahwa Dita hanya kelelahan, agar para penggemar tidak terlalu khawatir.

Beberapa penggemar bahkan mengunjungi rumah sakit tempat Dita dirawat dan memberikan begitu banyak bingkisan, kartu ucapan doa semoga Dita segera pulih.

Para member yang lain dengan terpaksa meninggalkan Dita, dan melaksanakan jadwal syuting mereka.

Sang manajer beberapa kali mengecek keadaan Dita sebelum ia pergi meninggalkan ruangannya, manajer juga sengaja menambahkan beberapa orang bodyguard di sekitar ruangan Dita agar tidak ada fans yang memasuki ruangan Dita.

Manajer keluar dari ruangan Dita. Dari arah berlawanan terdapat pria yang mengenakan pakaian berwarna hitam dengan celana jeans berwarna biru tua, pria itu juga memakai masker dan kacamata hitam.

Manajer hanya melirik saja, ia melanjutkan langkahnya dan pergi dari rumah sakit.

Pria yang memakai masker itu berbalik dan memastikan manajer pergi. Setelah itu ia menuju ruangan Dita. Sebelum masuk ia menunjukkan identitasnya pada bodyguard "aku adalah kekasih Dita" bisik pria itu.

Kedua bodyguard melirik satu dengan lain, salah satunya menggeledah pria itu sebelum mempersilakannya untuk masuk.

Pria itu mengeluarkan kotak kecil dari sisi jaketnya dan menyimpannya pada meja di samping brangkar. Ia memainkan rambut dita, memegang tangan Dita lembut lalu menciumnya.

Tiba-tiba jari Dita bergerak sedikit, pria itu memperhatikan tangan Dita. Sebelum akhirnya ia memanggil Dokter.

Dokter langsung memeriksa keadaan Dita, namun pergerakkan jari tadi ternyata hanya gerakan reflek saja. Bukan karena Dita telah siuman.

Pria itu sedikit kecewa, ia lalu membungkuk dan berterima kasih kepada dokter.



Pria itu keluar ruangan sebentar untuk membeli makanan ringan dan minuman, ia segera kembali ke ruangan Dita setelah itu.

Pria itu masih memperhatikan jari jemari Dita, kini ia menggenggamnya dan meletakkan kepalanya pada sisi tangan Dita. Ia tertidur sebentar.

Pria itu terbangun saat merasakan genggaman ditangannya terasa menjadi semakin kuat, pria itu kini terduduk dan memperhatikan Dita. Dan tiba-tiba Dita terduduk, napasnya terengah seolah dikejar sesuatu.

Pria itu sangat senang "DITAAAAAA!!!" Langsung memeluk Dita tanpa aba-aba.

Dita membalas pelukkan itu, ia bersyukur dapat bangun dari mimpi buruknya.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanya pria itu, kini sudah melepaskan maskernya.

"Aku bersyukur bisa berada disini" Dita lalu memeluk pria itu lagi, memastikan bahwa dia adalah manusia yang nyata.

"Aku juga bersyukur kamu akhirnya sadar, nah ini bagaimana jika kau makan atau minum sesuatu?" Tanya pria itu

Dita tersenyum "Aku ingin memakan sesuatu yang hangat, oppa."

Pria itu kegirangan senang karena dipanggil 'oppa'. "Tunggu sebentar ya, aku akan minta seseorang untuk membawanya padamu" ia lalu meraih ponselnya dan menelepon seseorang

Tak lama pria itu kembali duduk di tempat semula dan tersenyum pada Dita.

"Aku tadi bermimpi. Mimpi terpanjang yang pernah ku alami selama hidupku, dan ada kau juga disana" Dita tersenyum

"Wah! Apa di mimpimu kita menikah? Kita memiliki berapa anak? Aku ingin memiliki 5 anak, atau bagaimana jika 3 dulu karena kau masih sakit sekarang." Pria itu berbicara dengan cepat tanpa memberikan celah pada Dita untuk menjawab

Eternal Love✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang