page X

758 42 2
                                    

Rey ikut tersenyum melihat Salsa, ditambah lagi ia mengingat perkataan Salsa saat dikediaman keluarga Salsa.

"apakah paman menyukai kakak aca?" tanya anak kecil yang entah sejak kapan ada disampingnya, mungkin karena terlalu fokus melihat Salsa ia tidak sadar.

"kakak aca?" tanya Rey bingung dengan anak yang ada disampingnya.

"kakak yang bermain bersama mereka" ucap anak itu pada Rey.

"ohh, dia istri saya. Kalo kamu? Mengapa kamu tidak bergabung?" ucap Rey pada anak itu lalu bertanya.

"istri? Apa itu berarti kalian sudah menikah?" tanya anak itu pada Rey dan dijawab anggukan oleh Rey.

"Ahh.... ladahal aku sangat menyukai kak aca, aku akan menikahinya jika aku dewasa namun aku terlambat" ucap anak itu lirih dan kecewa, Rey menahan tawanya saat mendengar anak ini berbicara.

"mengapa kamu menyukai kak aca?" tanya Rey pada anak itu.

"kak aca adalah orang pertama yang berbicara padaku dan kak aca sangat cantik, aku suka pada kak aca" Rey menahan tawanya mendengar anak kecil itu berbicara.

"sekarang kak aca cuma punya saya, saya tidak akan berbagi pada siapapun. Tapi jika kamu dewasa kamu akan bertemu dengan wanita sebaik kak aca" Rey mengatakan itu pada anak itu, dan mendoakan anak itu yang terbaik.

Setelah bermain dengan anak-anak itu Salsa mengenalkan Rey pada pengurus panti, dan pengurus panti mendoakan pernikahan mereka.

"awalnya dokter Vero yang sering bersama kamu saya pikir adalah pacar kamu, ternyata kamu sudah menikah" ucap pengurus panti tersebut lalu tersenyum.

"saya suaminya, kami sudah menikah awal tahun lalu. Bukan dokter itu,tapi saya adalah suaminya" Rey cukup emosi namun aja menjawab dengan tenang, Salsa hanya bisa tersenyum melihat tingkah Rey.

Rey dan Salsa duduk bersama diayunan yang ada di halaman tersebut, Salsa berayun menikmati angin yang berhembus mengenai rambut dan wajahnya. Rey yang hanya duduk diayunan tersebut hanya bisa melihat Salsa, Salsa yang sekarang jauh lebih baik daripada Salsa yang tadi pagi.

Kini mereka menikmati susu cokelat semabri duduk diayunan, pemandangan yang mengarah ke depan ayunan adalah persawahan.

"apakah kamu suka disini?" tanya Rey pada Salsa yang sedang menikmati susu cokelat miliknya.

"suka, sejak kecil aku sering kesini. Biasanya bersama bang Dion dan bang Gerald" jawab Salsa.

"aku juga merasa pernah ke sini saat masih kecil" ucap Rey semabri mengayunkan sedikit ayunannya.

"oh benarkah?" tanya Salsa lalu melihat wajah Rey.

"hmm, dulu aku masih kecil dan nyasar ke sini saat berjalan-jalan bersama orang tuaku" ucap Rey pada Salsa.

"ahahahahaha, nyasar? Pfttt kok bisa?" Salsa tertawa sangat puas saat Rey mengatakan bahwa ia nyasar.

"dulu aku penasaran dengan suara anak-anak yang bermain di lapangan, aku menyusul mereka. Saat aku nyamperin mereka, sebuah mobil melaju melewati mereka dan mereka berlari mengikuti mobil tersebut" Rey menjelaskan pada Salsa apa yang ia lihat waktu itu.

"aku mengikuti mereka dan berlari bersama mereka, rasanya menyenangkan dapat berlari bersama mereka" Rey mengingat masa kecilnya.

"mobil itu berhenti tepat disana" Rey menunjuk dimana mobil itu berhenti pada saat itu, ia menunjuk ke arah pohon besar yang terlihat tua tersebut.

"lalu?" Salsa bertanya karena penasaran.

"seorang gadis kecil keluar dari dalam mobil bersama dengan tiga pria yang mungkin adalah saudaranya?, gadis kecil itu diperlakukan layaknya seorang princess oleh tiga saudaranya" Rey masih mengingat jelas hari itu.

Symphony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang