page XIII

686 36 4
                                    

Salsa sedang berada di rumah sakit tempat ia bekerja sekarang, ia sudah tidak kembali selama dua hari karena benar-benar sangat sibuk. Sesekali Rey datang untuk melihatnya, bahkan menunggu Salsa diruangannya.

Salsa sedang melakukan operasi besar saat ini, ia sedang berada di ruang operasi bersama asistennya. Ia tampak serius memperhatikan bedahannya yang akan selesai, ia menjahit dengan hati-hati dan rapih pasiennya.

"cut" ucap Salsa pada asistennya.

"selesai" Salsa menyelasikan operasi, sisahnya akan dilakukan oleh asistennya. Salsa mengecek alat monitor dan mencatat bahwa tekanan darah dan sebagainya stabil, kemudian asistennya selesai. Mereka berdua keluar dari ruangan operasi dan saling mengucapkan terima kasih.

"kamu sudah melakukan yang terbaik untuk hari ini, semangat untuk kedepannya" ucap Salsa memberi semangat pada asistennya tersebut.

"dokter juga selalu melakukan yang terbaik, terima kasih telah membimbing saya" ucap asistennya tersebut.

Kemudian mereka berjalan meninggalkan area operasi, Salsa keluar dengan pakaiannya yang baru selesai operasi.

Ia berjalan menuju ruangannya lalu masuk ke dalam, ia melihat Rey yang menunggunya disana.

"maaf yaaa aku lupa ngabarin kamu" ucap Salsa pada Rey.

"gapapa aku juga ngerti pekerjaan kamu" Rey menjawab dengan lembut dan senyumannya.

"yaudah ayo pulang, pasti kamu nungguin lama" Salsa mengajak Rey untuk pulang, karena terlihat wajah Rey sangat kusut.

"kamu udah makan?" tanya Rey pada Salsa dan Salsa menggelengkan kepalanya.

"sayang kan aku udah bilang, sesibuk apapun pekerjaan kamu dan sepenting apapun pekerjaan kamu. Kamu tetap harus makan dan jaga kesehatan kamu, kamu selalu aja kaya gini" Rey mengomeli Salsa, tak bosan ia terus mengingatkan Salsa bertapa pentingnya buat makan.

"iya maaf yaaa, nanti aku ga lewatin makan lagi dehhh" Salsa selalu berhasil membuat Rey berhenti mengomel hanya dengan menunjukkan puppy eyes miliknya.

"huhh, kamu tuh yaa kalo dibilangin jugaa" Rey mengakhiri kekesalanku pada Salsa, dan memilih untuk membawa istrinya tersebut untuk pulang.

Sesampainya di rumah Rey langsung memasakkan sesuatu untuk Salsa, ia memasak masakan sederhana untuk Salsa. Ia memasak steak untuk Salsa, tidak lupa salad kesukaan Salsa.

Salsa hanya menonton suaminya yang sedang masak tersebut, jujur saja ia selalu terkesima saat melihat suaminya sendiri.

Rey menghidangkan makan malam tersebut untuk Salsa, ia tidak makan karena ia sudah makan mie ayam mang Didit lebih dulu sebelum menjemput Salsa; ia menjadi pelanggan setia mang Didit sekarang.

Ia memperhatikan Salsa yang sedang makan, Salsa selalu memuji masakan apa saja yang Rey buat untuknya.

"enak?" Rey bertanya semabri menyelipkan rambut Salsa dibelakang telinganya.

Salsa menjawab pertanyaan Rey dengan mengangguk exited, ia benar-benar senang melihat Salsa seperti ini.

"yaudah makan yang banyak, pelan-pelan ajaa" Rey tersenyum melihat keindahan miliknya tersebut.

Ia sangat menyayangi Salsa seperti ia menyayangi Nininya, dia benar-benar takut kehilangan orang-orang yang ia sayangi jadi ia akan menjaga dan merawat orang yang ia sayangi. Orang tuanya? Dia juga menyayanginya namun, hanya Rey yang mengerti.

"besok ada free, akhirnya bisa santai dirumah" ucap Salsa, karena ia selalu saja lembur dan tidak bisa bersantai.

"saya kapan aja free, kita besok dirumah aja yaa" Rey mengucapkan itu pada Salsa dan dijawab senyuman manis dari Salsa.

Symphony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang