page XXV

864 39 2
                                    

Dua minggu Salsa telah menjadi dosen, ia sangat disukai banyak mahasiswa karena terkenal memiliki aura positif, ramah, mudah tersenyum, suka bergaul dengan para siswa tidak lupa juga ia dikenal sebagai istri dari bapak donatur terbesar di kampus tempat ia mengajar.

Bukan karena istrinya menjadi dosen disana, namun ia sudah menjadi donatur sudah lama; tujuannya adalah untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dan mempermudah mereka untuk tekun belajar dengan baik. Ia sangat menghargai orang-orang yang bersemangat dalam hal belajar, ia akan mendukung selagi ia bisa melakukannya dan itu salah satu alasan Salsa sangat menghargai suaminya.

Terkadang Salsa selalu merasa insecure pada suaminya sendiri, bagaimana tidak. Suaminya dapat melakukan banyak hal termasuk urusan pekerjaan rumah tangga dan juga nilai sekolah hingga kuliah suaminya sangat tinggi dan suaminya juga dikenal sebagai mahasiswa yang memiliki nilai terbaik; ia meraih banyak penghargaan semenjak sekolah sampai bekerja pun ia terus mendapatkan penghargaan.

Sedangkan dirinya, ia tidak dapat menjadi seorang dokter lagi karena lalai menjaga dirinya. Ia tidak bisa melakukan pekerjaan rumah tangga sebaik suaminya, ia juga tidak terlalu memiliki nilai sekolah sebaik suaminya.

Setelah selesai melakukan kelas untuk mahasiswanya, sudah waktunya untuk Salsa pulang ke rumah. Ia berjalan melewati lingkungan kampus yang sangat asri dan juga hidup dikarenakan para siswa yang sedang berkeliaran di sekeliling kampus.

Ia melihat Rey yang sudah menunggu, begitu pula dengan Rey yang melihat istrinya dengan jarak 5 meter saja.

Salsa berlari kecil menghampiri Rey, Rey sudah melarangnya namun tetap saja kerinduan Salsa sudah menggebu-gebu; keduanya sama bucinnya.

Salsa mendarat di pelukan suaminya, ia mencium tangan suaminya begitu pula dengan Rey yang mencium kening Salsa; keduanya selalu menjadi perhatian utama mahasiswa yang tidak bosan melihat hal itu bahkan beberapa dari mereka sengaja menunggu dosen kesayangan mereka dijemput oleh sang suami hanya untuk melihat adegan romantis nyata itu.

Rey membukakan pintu mobilnya untuk Salsa, setelah itu Salsa masuk namun tidak lupa ia selalu mengucapkan terima kasih atas perlakuan suaminya tersebut.

Semalam perjalanan mereka terus membicarakan hari mereka secara bergantian, Rey hanya akan bercerita tentang kantor, rapat serta hal-hal yang berbau bisnisnya. Sedangkan Salsa ia setiap harinya menceritakan hal yang berbeda, ia bicara tentang para dosen, mahasiswanya dan masih banyak lagi yang berbeda setiap harinya sekalipun itu hal random. Rey selalu cemburu saat Salsa membicarakan mahasiswa favorit Salsa, bukan masalah besar jika mahasiswa tersebut adalah wanita namun ia adalah seorang pria; pria muda yang ingin menyaingi dirinya.

Tak berhenti sampai situ, Salsa sangat senang melihat ekspresi wajah Rey saat cemburu; ia akan bercerita sehingga membuat Rey ngambek.

Masih ingat dengan mang Didit? Iyaaa..... Penjuang mie ayam favorit sepasang suami istri tersebut, yang berjualan di pinggir jalan. Kini mang Didit sudah memiliki restoran yang sangat disukai banyak orang dari kalangan berbeda, itu karena bantuan dari Rey; lagi dan lagi adalah Rey bahkan Rey mengajarkan mang Didit untuk melakukan investasi dengan baik dan semua itu free hanya untuk mang Didit. Rey melakukan hal tersebut karena ia mengerti dengan ekonomi mang Didit, mang Didit hampir menutup warungnya karena tidak sanggup membiayai keluarga serta anaknya dikampung.

Mang Didit kini menjadi orang yang sukses, bahkan keluarga besar mang Didit sangat menghormati Rey. Banyak bantuan yang Rey berikan sejak dulu, jadi ingat bahwa Rey pernah tidak percaya tempat kumuh adalah warung makan.

Keduanya sedang menikmati mie ayam mang Didit dengan lahap, Rey tidak pernah bosan melihat wajah istrinya yang sangat ia cintai itu. Pernikahan mereka menginjak usia 10 tahun, namun mereka tetap seperti pengantin baru.

Symphony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang